Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung

More documents

Recommendations

Info

EDISI 6 / 2008 DAFTAR ISI 5 13 DARI REDAKSI 3 BAH ADUNG 4 ALBUM KOTA 28 SWARA WARGA 50 LAPORAN UTAMA Bandung Kota Kreatif 5 Pengembangan Kota Kreatif 10 20 25 LINTAS KOTA Pemkot Bandung Raih Penghargaan 13 Seminar Pengelolaan Pohon 15 Cikapundung Segera Direvitalisasi 17 Kader Posyandu Butuh Perhatian 20 51.000 Warga Bandung Peroleh Bawaku 22 1.600 Tenaga Kerja Terserap Lewat Bursa 24 Lapor Jika Ada Warga Tak Mampu 26 UMK Kota Bandung Rp 1.004.630,00 30 Sekda Larang Aparatnya Kutip Biaya 31 SOR Gedebage Tampung 38.000 Tempat Duduk 32 Perda 20/2002 Pendidikan Tak Memadai Lagi 34 Ayi Vivananda 36 Drs. Ema Sumarna 38 Gustaff H. Iskandar 44 Endro Catur 46 PARLEMENTARIA DPRD Sepakati Usulan Belanja Hibah 49
EDISI 6 / 2008 DARI REDAKSI SWARA BINA KOTA PELINDUNG : Walikota Bandung Ketua DPRD Kota Bandung Sekda Kota Bandung PEMIMPIN REDAKSI/ PENANGGUNG JAWAB: Drg. Bulgan Alamin REDAKTUR UTAMA : Drs. Agus Slamet Firdaus WAKIL REDAKTUR UTAMA : Subardi REDAKTUR SENIOR : Drs. Yuyus Suhaya R., M.M. Aos Wijaya Bintang, S.E., M.Si. Adriani Heriati, SH. Dra Hj. Ine Indriyani S REDAKTUR : Drs. Yuyun Yunizir Drs. Maman Suparman Ariesta Ds. REDAKTUR BAHASA: Dra. Peni Setiati STAF REDAKSI : H. Atje Sobarna Drs. Edi Ubaidillah Endjang Tajiri FOTOGRAFER : Ashrien J.A. Yuyun Yuhaemi, S.T. Meiwan Kartiwa, S.Sos. TATA LETAK : Hana Ganrina SS. NurRizky Gunawan DOKUMENTASI & RISET : Karto SE. Furqon Hanafi, S.Si. DESAIN VISUAL : Tohir Latief Okta Porforiko SIRKULASI : Abdul Malik Hidayat Syarif Dedi PENERBIT : Badan Komunikasi dan Informatika (Bakominfo) Kota Bandung AlAMAT REDAKSI : Jalan Wastukancana No. 2 Telp. (022) 4234892 E-MAIL : disinkom@bandung.go.id. Jati Kasilih ku Junti BANDUNG sejak lama dikenal orang, tak hanya di dalam negeri juga sampai ke luar negeri. Kawasan berhawa sejuk dan penduduknya yang ramah ini layak jadi tempat pangjugjugan. Banyak orang dari berbagai daerah datang ke Bandung, lalu bumen-bumen atau menjadi penduduk Bandung. Mereka tak hanya datang dari seputar Jawa Barat, juga dari hampir seluruh Indonesia ada di kota ini. Julukannya juga sudah kasohor sejak zaman baheula . Dari mulai Parijs van Java, lalu Kota Kembang, Kota Pendidikan, Kota Wisata, Kota Seni Budaya, Kota Kuliner, Kota Mode, Museum Arsitektur, dan julukan lainnya. Bahkan belakangan sejumlah aktivis, cerdik cendekia, budayawan, dan seniman, wartawan dan lembaga swadaya masyarakat menjuluki Bandung dengan julukan baru yaitu sebagai Kota Kreatif. Tentu saja sangat membanggakan, dan julukan ini bukan mengada-ada tetapi memang begitulah keadaannya. Julukan ini tidak datang ujug-ujug, melainkan melalui proses pengkajian dan analisis dengan metode ilmiah yang sangat dalam. Dan semua ini karena memang warga Bandung khususnya generasi mudanya begitu kreatif dalam segala bidang. Benar, generasi muda Bandung umumnya mendapat warisan dari seni budaya Sunda, tetapi sejak lama urang Bandung begitu terbuka untuk budaya lainnya dan juga terbuka bagi orang lain, dan lebih egaliter, lihat misalnya dalam seni budaya. Hasilnya, dalam bidang seni budaya ini banyak tokoh yang nenek moyangnya bukan pituin urang Sunda malah lebih nyunda. Sebut saja almarhum Harry Roesly, seniman kontemporer atau pemain kecapi suling tradisional Tan Deseng, atau almarhum Haryoto Kunto yang mendapat julukan Dukun Bandung. Di bidang seni modern seperti band atau artis panggung, Bandung kerap dianggap gudangnya. Band-band terkenal dan artis artis beken banyak lahir dari kota ini dan menempati papan atas di negeri ini. Pun bidang keilmuan, cerdik cendekia, pakar dan juga ahli dalam berbagai bidang ada dan banyak lahir dari Bandung. Tentu saja semua ini sangat membanggakan. Namun demikian, sebagai orang Bandung tentu saja kita tak boleh berpuas diri. Jadikanlah julukan ini sebagai bahan introspeksi. Sebab ada beban berat di pundak warga Bandung untuk tetap mempertahankan berbagai julukan yang sudah melekat ke kota kebanggaan ini. Satu hal yang pasti, sekreatif apapun tetap saja pilar-pilar seni budaya dan lainnya harus tetap mengedepankan ciri khas Bandung. Artinya, terbuka bagi semua orang bukan berarti pasrah sumerah ketika akar seni budaya yang berasal dari karuhun kita akan musnah. Ingat pepatah orang tua kita, jangan sampai jati kasilih ku junti. (Maman Suparman)** 3
Page 1: B A N D U N G B E R M A R T A B A T
Page 5 and 6: EDISI 6 / 2008 LAPORAN UTAMA BANDUN
Page 7 and 8: EDISI 6 / 2008 LAPORAN UTAMA aktual
Page 9 and 10: EDISI 6 / 2008 LAPORAN UTAMA tas ar
Page 11 and 12: EDISI 6 / 2008 LAPORAN UTAMA nya, K
Page 13 and 14: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA Peringat
Page 15 and 16: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA Seminar
Page 17 and 18: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA Taman Sa
Page 19 and 20: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA bagai wa
Page 21 and 22: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA November
Page 23 and 24: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA jika hab
Page 25 and 26: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA waspada
Page 27 and 28: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA kemandir
Page 29 and 30: EDISI 6 / 2008 ALBUM KOTA ANUGERAH
Page 31 and 32: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA Sekda La
Page 33 and 34: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA menyatak
Page 35 and 36: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA rasi pen
Page 37 and 38: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA (NPSN).
Page 39 and 40: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA gan sang
Page 41 and 42: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA tujuan p
Page 43 and 44: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA Tanya :
Page 45 and 46: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA Gustaff
Page 47 and 48: EDISI 6 / 2008 LINTAS KOTA Tanya: S
Page 49 and 50: EDISI 6 / 2008 PARLEMENTARIA DPRD M
Page 51: EDISI 6 / 2008 SWARA WARGA Tempat S

Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?