Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung
Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung
Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
EDISI 6 / <strong>2008</strong><br />
LINTAS KOTA<br />
bagai warga <strong>Bandung</strong>, tentunya<br />
kita harus berpikir,<br />
bagaimana caranya menyulap<br />
atau merubah kawasan ini<br />
menjadi lebih baik, meski padat<br />
tapi teratur. Semua bangunan<br />
di sepanjang Sungai Cikapundung,<br />
dirubah dari membelakangi<br />
menjadi menghadap ke<br />
sungai.” ujarnya sekaligus<br />
bersyukur, ternyata Pemprop<br />
Jabar maupun <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />
telah menjadikan kawasan<br />
kedalam Rencana Tata Bangunan<br />
dan Lingkungan (RTBL).<br />
Halnya dengan keinginan<br />
menata lembah Sungai Cikapundung,<br />
disambut investor nasional,<br />
PT Praja Suryaning Graha<br />
(PT (PSG) yang akan menjadikan<br />
kawasan ini, kawasan<br />
wisata, hunian teratur dengan<br />
struktur rumah susun dan<br />
apartemen, serta bangunan<br />
komersial lainnya di antaranya<br />
rumah makan dan gedung pagelaran<br />
kesenian daerah.<br />
Sedangkan untuk penataan<br />
Babakan Siliwangi, Pemkot<br />
<strong>Bandung</strong> telah menjalin kerjasama<br />
dengan PT Esa Gemilang<br />
Indah (PT EGI). Lahan<br />
yang dikerjasamakan untuk ditata<br />
dan dikelola, dari seluas<br />
lebih kurang 38.413 M2, lahan<br />
efektif yang boleh dibangun pihak<br />
pengelola, yaitu untuk<br />
rumah makan dan pusat budaya<br />
sunda, hanya seluas<br />
2.197 M2, dan lahan parkir serta<br />
sarana jalan seluas 5.179<br />
M2. Sisa lahan efektif, harus<br />
dihijaukan, ditata, dijaga.<br />
Dipelihara, dilestarikan<br />
khususnya tanaman dan pepohonan<br />
yang ada dan menjadi<br />
tanggungjawab pengembang.<br />
Untuk itu Dirut PT EGI, Iwan<br />
Sunaryo dibantu arsitekturnya<br />
Budi Hendra Purnomo memaparkan,<br />
sejak ditanda tanganinya<br />
nota kesepahaman<br />
kerjasama, pihaknya telah<br />
melakukan pendataan,<br />
melakukan penomoran serta<br />
inventarisasi jenis dan ukuran<br />
semua pohon yang ada di<br />
kawasan Babakan Siliwangi.<br />
Sejak Tahun 2003 hingga 2007,<br />
disebutkan, 200 dari 600 pohon<br />
mati tidak terurus.<br />
Rumah makan Babakan Siliwangi<br />
yang akan ditata, akan<br />
dibuat rumah panggung modern<br />
dua lantai yang antara bangunan<br />
dihubungkan jembatanjembatan<br />
kayu tanpa merusak<br />
keberadaan pohon yang telah<br />
ada, bahkan diupayakan ditambah,<br />
terutama pepohonan langka<br />
yang dapat menarik datang<br />
dan berkembang biaknya berbagai<br />
jenis burung, serta zona<br />
taman bunga yang tertata.<br />
Pembangunan dimanapun<br />
termasuk <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>,<br />
menurut seorang peserta,<br />
Melatiwangi, tidak sedikit pengusaha<br />
mengkadali pemerintah<br />
daerah. Mulanya cafe atau mal<br />
kecil-kecil dengan areal parkir<br />
terbatas di bagian depan dengan<br />
beberapa pohon dibiarkan<br />
tumbuh untuk memberi kesan<br />
ramah lingkungan. Namun kemudian<br />
dengan alasan<br />
banyaknya pengunjung, parkir<br />
diperluas. Melati mencontohkan,<br />
Cihampelas Walk (Ciwalk),<br />
di kawasan ini sekarang<br />
telah berdiri lahan parkir 7 lantai<br />
dengan konstruksi baja dan<br />
mega apatemen. Selain membebani<br />
tebing, keberadaan mega<br />
apartemen akan mengeksploitasi<br />
kebutuhan airnya.<br />
”Saya khawatir, Babakan Siliwangi<br />
ke depan juga akan<br />
seperti Ciwalk. Jadi saya<br />
mengingatkan, jangan sampai<br />
pemerintah kota itu dibodohin<br />
atau dikadalin terus menerus<br />
oleh pengembang,” ujarnya.**<br />
19