27.01.2015 Views

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

15.1.6. Impedansi Masukan<br />

Resistansi beban B adalah R B = V 2 /I 2 .<br />

resistansi tersebut menjadi<br />

Dilihat dari sisi primer<br />

V2′<br />

aV V<br />

RB′ 2 2 2 2<br />

= = = a = a R B<br />

I 2′<br />

I 2 / a I<br />

(15.14)<br />

2<br />

Dengan melihat rangkaian ekivalen yang disederhanakan Gb.15.10,<br />

impedansi masukan adalah<br />

V1<br />

2<br />

Z in = = Re<br />

+ a RB<br />

+ jX e<br />

I1<br />

(15.15)<br />

15.2. Penyediaan Daya dan Perbaikan Faktor Daya<br />

Pada pembahasan mengenai alih daya maksimum dikatakan bahwa<br />

persoalan tersebut sering dijumpai pada sistem pemroses sinyal.<br />

Pembahasan mengenai aliran daya berikut ini merupakan persoalan<br />

yang dijumpai pada sistem tenaga listrik. Dalam sistem tenaga<br />

listrik, beban tidak mudah untuk disesuaikan dengan sumber karena<br />

beban tergantung dari keperluan konsumen yang sangat bervariasi.<br />

Daya yang diperlukan konsumen selalu berubah dari waktu ke<br />

waktu, yang kita kenal sebagai kurva beban. Walaupun demikian<br />

perubahan kebutuhan daya itu masih jauh lebih lambat jika<br />

dibandingkan dengan perubahan tegangan yang berfrekuensi 50 Hz<br />

(atau 60 Hz di Amerika). Oleh karena itu analisis aliran daya dapat<br />

dilakukan dalam keadaan mantap dengan menggunakan konsep<br />

fasor. Dalam analisis ini, kita harus mencari kondisi sumber agar<br />

dapat memenuhi permintaan beban. Dalam memenuhi kebutuhan<br />

beban itu, kondisi kerja sumber belum tentu baik; misalnya faktor<br />

daya terlalu rendah. Oleh karena itu kita harus melakukan usaha<br />

untuk memperbaiki faktor daya tersebut. Perbaikan faktor daya ini<br />

dilakukan dengan menambahkan kapasitor paralel dengan beban<br />

(yang pada umumnya bersifat induktif) sehingga daya reaktif yang<br />

harus diberikan oleh sumber menurun tetapi daya nyata yang<br />

diperlukan beban tetap terpenuhi. Untuk menjelaskan persoalan ini<br />

kita akan langsung melihat pada suatu contoh.<br />

COTOH-15.4: Dua buah beban dihubungkan paralel. Beban<br />

pertama memerlukan daya 10 kW pada faktor daya 0,8<br />

lagging. Beban kedua memerlukan 8 kW pada faktor daya<br />

0,75 lagging. Tegangan yang diberikan oleh sumber adalah<br />

380 V rms. Jika impedansi saluran dapat diabaikan,<br />

297

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!