27.01.2015 Views

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

E +<br />

2 = V2<br />

+ I 2R2<br />

+ El2<br />

= V2<br />

+ I 2R2<br />

jI<br />

2 X 2 (15.8)<br />

dengan V 2 adalah tegangan pada beban R B .<br />

Sesuai dengan hukum Lenz, arus sekunder membangkitkan fluksi<br />

yang melawan fluksi bersama. Oleh karena itu fluksi bersama akan<br />

cenderung mengecil. Hal ini akan menyebabkan tegangan induksi di<br />

belitan primer juga cenderung mengecil. Akan tetapi karena belitan<br />

primer terhubung ke sumber yang tegangannya tak berubah, maka<br />

arus primer akan naik. Jadi arus primer yang dalam keadaan<br />

transformator tidak berbeban hanyalah arus magnetisasi I f ,<br />

bertambah menjadi I 1 setelah transformator berbeban. Pertambahan<br />

arus ini haruslah sedemikian rupa sehingga fluksi bersama φ<br />

dipertahankan dan E 1 juga tetap seperti semula. Dengan demikian<br />

maka persamaan rangkaian primer (15.7) tetap terpenuhi.<br />

Pertambahan arus primer dari I f menjadi I 1 adalah untuk<br />

mengimbangi fluksi lawan yang dibangkitkan oleh I 2 sehingga φ<br />

dipertahankan. Jadi haruslah<br />

( I − I ) − ( I ) 0<br />

1 1 f 2 2 =<br />

(15.9)<br />

Pertambahan arus primer (I 1 − I f ) disebut arus penyeimbang yang<br />

akan mempertahankan φ. Makin besar arus sekunder, makin besar<br />

pula arus penyeimbang yang diperlukan yang berarti makin besar<br />

pula arus primer. Dengan cara inilah terjadinya transfer daya dari<br />

primer ke sekunder. Dari (15.9) kita peroleh arus magnetisasi<br />

I<br />

f<br />

2 I 2<br />

= I1<br />

− ( I 2 ) = I1<br />

−<br />

1<br />

a<br />

(15.10)<br />

15.1.3. Diagram Fasor<br />

Dengan persamaan (15.7) dan (15.8) kita dapat menggambarkan<br />

secara lengkap diagram fasor dari suatu transformator.<br />

Penggambaran kita mulai dari belitan sekunder dengan langkahlangkah<br />

sebagai berikut.<br />

<br />

<br />

Gambarkan V 2 dan I 2 . Untuk beban resistif, I 2 sefasa dengan<br />

V 2 . Selain itu kita dapat gambarkan I ’ 2 = I 2 /a yaitu besarnya<br />

arus sekunder jika dilihat dari sisi primer.<br />

Dari V 2 dan I 2 kita dapat menggambarkan E 2 sesuai dengan<br />

persamaan (15.8) yaitu<br />

291

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!