27.01.2015 Views

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

9.1. Metoda Tegangan Simpul (ode Voltage Method – odal<br />

Analysis)<br />

9.1.1. Dasar<br />

Jika salah satu simpul dalam suatu rangkaian ditetapkan sebagai<br />

simpul referensi yang dianggap bertegangan nol, maka tegangan<br />

pada simpul-simpul yang lain dapat dinyatakan secara relatif<br />

terhadap simpul referensi tersebut. Jika dalam suatu rangkaian<br />

terdapat n simpul, sedangkan salah satu simpul ditetapkan sebagai<br />

simpul referensi, maka masih ada (n – 1) simpul yang harus dihitung<br />

tegangannya. Jadi untuk menyatakan rangkaian secara lengkap<br />

dengan menggunakan tegangan simpul sebagai peubah, diperlukan<br />

(n – 1) buah persamaan. Jika persamaan ini dapat dipecahkan,<br />

berarti kita dapat memperoleh nilai tegangan di setiap simpul, yang<br />

berarti pula bahwa kita dapat menghitung arus di setiap cabang.<br />

Basis untuk memperoleh persamaan tegangan simpul adalah<br />

persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam analisis<br />

rangkaian, yaitu persyaratan elemen dan persyaratan rangkaian.<br />

Persyaratan elemen menyatakan bahwa karakteristik i-v dari setiap<br />

elemen dalam rangkaian harus dipenuhi. Hal ini berarti bahwa<br />

hubungan antara arus cabang (arus yang melalui elemen di cabang<br />

tersebut), dengan tegangan simpul (tegangan kedua simpul yang<br />

mengapit elemen / cabang yang bersangkutan) ditentukan oleh<br />

karakteristik i-v elemen yang ada di cabang tersebut. Ini berarti pula<br />

bahwa arus cabang dapat dinyatakan dengan tegangan simpul.<br />

Sebagai contoh, bila sebuah resistor dengan konduktansi G berada di<br />

antara simpul X dan Y, maka arus cabang tempat resistor itu berada<br />

dapat ditulis sebagai<br />

( − v )<br />

iXY<br />

= G vX<br />

Y<br />

(9.1)<br />

dengan i XY adalah arus yang mengalir dari X ke Y, v X dan v Y<br />

masing-masing adalah tegangan simpul X dan simpul Y. Sementara<br />

itu persyaratan rangkaian, yaitu hukum arus Kirchhoff (HAK), juga<br />

harus dipenuhi. Oleh karena itu untuk suatu simpul M yang<br />

terhubung ke k titik simpul lain melalui konduktansi G i (i = 1sampai<br />

k), berlaku<br />

∑<br />

iM<br />

k<br />

k k<br />

= 0 = ∑Gi<br />

( vM<br />

− vi<br />

) = vM<br />

∑Gi<br />

− ∑Givi<br />

(9.2)<br />

i=<br />

1<br />

i=<br />

1 i=<br />

1<br />

160 Sudaryatno Sudirham, <strong>Analisis</strong> <strong>Rangkaian</strong> <strong>Listrik</strong> (1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!