25.01.2015 Views

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

NOVEMBER 2013 TH. I EDUKASI KONSUMEN 09<br />

boleh gagal menurut diri saya,” begitu<br />

ucapnya.<br />

Bapak dari dua orang putera ini<br />

memang diakui merupakan orang yang<br />

mengetahui banyak hal tentang utang<br />

Indonesia. Maklum, dirinya sudah<br />

menjabat Direktur Jenderal Pengelolaan<br />

Utang Kementerian Keuangan sejak<br />

tahun 2006. Bersama Mulia P Nasution<br />

dan Fuad Rachmany, dia dikenal sebagai<br />

“The Three Musketeers” dari Lapangan<br />

Banteng.<br />

Perjalanan kariernya juga tergolong<br />

mulus. Usai menjalani tugas sebagai Staf<br />

Direktorat Pengawasan BUMN pada<br />

tahun 1985, dia kemudian dipromosikan<br />

menjadi Kepala Seksi Direktorat Institusi<br />

Keuangan dan Akuntansi pada 1988<br />

sampai 1993. Sejak tahun 2001, dirinya<br />

lebih banyak berkecimpung mengurusi<br />

portofolio utang negara. Dia juga<br />

sempat menjabat Deputi Gubernur di<br />

International Monetary Fund sejak 2008.<br />

Selain itu prestasinya yang tak kalah<br />

penting adalah pernah menjadi Ketua<br />

Tim Kerja Penyusunan Undang-undang<br />

tentang Surat Berharga Syariah Negara<br />

(SBSN) dan Anggota Panitia Penyusun<br />

Rancangan Undang-undang tentang<br />

Jaringan Pengaman Sektor Keuangan<br />

(JPSK).<br />

Tak cuma itu, Rahmat juga tercatat<br />

menerima penghargaan bergengsi dari<br />

beberapa lembaga internasional, salah<br />

satunya menjadi wakil pemerintah<br />

sebagai The Best Issuer dari Euro Money.<br />

Kerja keras dan integritasnya pada dua<br />

kerja tidaklah terlalu mengherankan. Hal<br />

itu disebabkan sejak awal berkarier dia<br />

selalu menetapkan dirinya agar selalu<br />

bisa meninggalkan legacy yang bisa<br />

selalu dikenang orang-orang setelah dia.<br />

“Prinsipnya saya ingin meninggalkan<br />

legacy yang baik. Seperti juga saya ingin<br />

meninggalkan legacy yang baik di <strong>OJK</strong>.<br />

Jadi di setiap tempat memang saya ingin<br />

meningkatkan legacy yang baik,” tutur<br />

dia.<br />

Connector di <strong>OJK</strong><br />

Cerita bagaimana dia bisa bergabung<br />

dengan Otoritas Jasa Keuangan juga<br />

menjadi kisah menarik tersendiri.<br />

Ini salah satu pertimbangan dari Menteri<br />

Keuangan bahwa salah satu Dewan<br />

Komisioner <strong>OJK</strong> harus ada yang dari<br />

Kementrian Keuangan. Jadi kehadiran<br />

saya di <strong>OJK</strong> diharapkan membantu dalam<br />

koordinasi dan komunikasi antara <strong>OJK</strong> dan<br />

Kementrian Keuangan.<br />

www.ojk.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!