25.01.2015 Views

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

64<br />

KABAR OTORITAS<br />

EPK bekerja sama dengan masyarakat<br />

pasar modal Indonesia yang berada di<br />

daerah tersebut.<br />

Selain itu, tim road show juga<br />

menggandeng Bank Indonesia (BI),<br />

perguruan tinggi serta aparat pemda<br />

setempat hingga tokoh masyarakat via<br />

pondok pesantren. Seperti diketahui,<br />

belum lama ini <strong>OJK</strong> merencanakan<br />

untuk menggandeng perguruan<br />

tinggi dari Aceh hingga Papua untuk<br />

meningkatkan literasi keuangan di<br />

Indonesia.<br />

“Untuk meningkatkan literasi keuangan<br />

masyarakat, <strong>OJK</strong> akan bekerja sama<br />

dengan perguruan tinggi dari Aceh<br />

sampai ke Papua, terutama setelah<br />

<strong>OJK</strong> mempunyai kantor di daerahdaerah,”<br />

ujar Ketua Dewan Komisioner<br />

<strong>OJK</strong> Muliaman D Hadad usai<br />

penandatanganan nota kesepahaman<br />

dengan Kementerian Pendidikan dan<br />

Kebudayaan Republik Indonesia tentang<br />

Peningkatan Pengetahuan (literasi)<br />

Keuangan dan Perlindungan Konsumen<br />

Pada Sektor Jasa Keuangan di Jakarta,<br />

belum lama ini.<br />

Pada tahap awal baru delapan<br />

perguruan tinggi yang menjadi mitra,<br />

yakni Universitas Indonesia, Trisakti,<br />

STIE Bisnis Indonesia, Sekolah Tinggi<br />

Manajemen IMMI, Universitas Gadjah<br />

Mada, Institut Pertanian Bogor,<br />

Universitas Wahid Hasyim Semarang,<br />

dan Universitas Muhammadiyah<br />

Malang.<br />

Menurut Muliaman D Hadad, saat<br />

ini persiapan infrastruktur di daerah<br />

sedang masa transisi dengan pihak<br />

Bank Indonesia. Infrastruktur di<br />

daerah merupakan agenda utama <strong>OJK</strong><br />

menjelang pengalihan pengawasan<br />

perbankan ke tangan <strong>OJK</strong>. Muliaman<br />

juga mengatakan bahwa sebelum<br />

Desember nanti, proses persiapan akan<br />

selesai. Saat ini, keseluruhan pihak<br />

sedang bekerja untuk pembukaan kantor<br />

<strong>OJK</strong>.<br />

Sementara itu, Wakil Menteri<br />

Pendidikan dan Kebudayaan Musliar<br />

Kasim mengatakan bahwa kerja sama<br />

<strong>OJK</strong> dengan perguruan tinggi akan<br />

memberikan manfaat yang lebih luas<br />

ke masyarakat. “Semakin maju lembaga<br />

keuangan akan mendorong kemajuan<br />

Deputi Komisioner Audit Internal Manajemen<br />

Risiko dan Pengendalian Kualitas <strong>OJK</strong><br />

Anis Baridwan<br />

negara,” kata dia.<br />

Musliar mengemukakan bahwa<br />

menurut data Bank Dunia di tahun<br />

2011 disebutkan kurang dari 15 persen<br />

masyarakat yang menyimpan uang<br />

di bank. Selain itu, baru 9 persen<br />

yang meminjam uang dari lembaga<br />

keuangan. “Artinya, masih sedikit yang<br />

memanfaatkan jasa keuangan. Ini terjadi<br />

karena ketidaktahuan masyarakat<br />

terhadap lembaga keuangan,” katanya.<br />

Program Literasi Keuangan<br />

Di pihak lain, Deputi Komisioner Edukasi<br />

dan Perlindungan Konsumen <strong>OJK</strong> Sri<br />

Rahayu Widodo mengungkapkan,<br />

<strong>OJK</strong> akan membuat sistem layanan<br />

konsumen yang terintegrasi dengan<br />

tugas melayani masyarakat dan<br />

konsumen, serta memberi informasi<br />

tentang lembaga jasa keuangan termasuk<br />

jenis produk dan layanannya.<br />

“Dalam sistem itu masyarakat dan<br />

konsumen juga bisa berperan aktif<br />

dengan memberikan masukan, laporan,<br />

dan informasi kepada Otoritas Jasa<br />

Keuangan (<strong>OJK</strong>) melalui telepon, email,<br />

website, dan hotline 500655,” ujar Sri<br />

Rahayu.<br />

Menurut dia, di sela sosialisasi<br />

Peraturan <strong>OJK</strong> tentang Perlindungan<br />

Konsumen Sektor Jasa Keuangan, <strong>OJK</strong><br />

juga mempunyai program strategis<br />

Deputi Strategis I <strong>OJK</strong>,<br />

Lucky F Hadibrata<br />

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan<br />

Musliar Kasim<br />

berupa literasi jasa keuangan untuk<br />

meningkatkan pemahaman masyarakat<br />

tentang lembaga jasa keuangan. Program<br />

itu strategis karena pemahaman<br />

masyarakat tentang lembaga jasa<br />

keuangan masih rendah.<br />

“Berdasarkan survei Bank Dunia<br />

terhadap populasi yang terbatas,<br />

tingkat pemahaman masyarakat<br />

di Indonesia terhadap lembaga jasa<br />

keuangan baru sekitar 20 persen. Hal itu<br />

memprihatinkan karena negara tetangga<br />

kita sudah jauh lebih baik,” katanya.<br />

Ia mengatakan, kesadaran dan<br />

pemahaman masyarakat negara tetangga<br />

tentang lembaga jasa keuangan dan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!