25.01.2015 Views

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

52<br />

Penetrasi industri perbankan sering terkendala jangkauan wilayah,<br />

khususnya ke pelosok-pelosok daerah terpencil. Namun, kendala ini bisa<br />

teratasi lewat kolaborasi yang harmonis dengan operator telekomunikasi.<br />

Contohnya produk inovatif Rekening Ponsel yang memanfaatkan<br />

kemajuan teknologi informasi sebagai media memasarkan produk<br />

keuangan perbankan.<br />

etika para pelaku sektor<br />

keuangan tengah berbicara<br />

K soal industri keuangan<br />

yang lebih inklusif, orangorang<br />

di sektor teknologi informasi sudah<br />

melakukannya. Teknologi, khususnya<br />

telepon seluler, sepertinya memang lebih<br />

mudah diterima masyarakat, terutama di<br />

desa-desa, ketimbang produk-produk dari<br />

lembaga keuangan.<br />

Teknologi memang telah mengubah yang<br />

tadinya mustahil menjadi mungkin. Di<br />

era 90-an, para petani di pedesaan tidak<br />

mengenal telepon seluler (ponsel). Bahkan<br />

di perkotaan, teknologi komunikasi nirkabel<br />

ini masih menjadi barang mahal. Sebaliknya<br />

pada saat itu, segelintir orang di pedesaan<br />

sudah berhubungan dengan bank, apalagi di<br />

perkotaan.<br />

Lebih dari 20 tahun kemudian, banyak<br />

orang-orang pedesaan yang memiliki<br />

ponsel, begitu pula di perkotaan. Namun<br />

jumlah penduduk yang memiliki rekening<br />

dan telah berhubungan dengan bank seperti<br />

tidak bergerak.<br />

Berdasarkan data dari tiga operator besar<br />

di Tanah Air, jika jumlah pelanggannya<br />

digabung maka akan ada sekitar 230<br />

juta orang yang memiliki nomor ponsel.<br />

Bisa dibilang hampir seluruh masyarakat<br />

Indonesia telah memilki ponsel. Di sisi lain,<br />

dari jumlah penduduk yang mencapai 240<br />

juta, yang memiliki rekening di bank hanya<br />

60 juta orang. Sementara sebanyak 120 juta<br />

orang terhitung layak untuk punya rekening<br />

tapi tidak punya rekening.<br />

Semestinya yang lebih serius memanfaatkan<br />

kondisi itu adalah perbankan untuk<br />

memperluas pasarnya dan demi<br />

mewujudkan sektor keuangan yang lebih<br />

inklusif. Jika tidak, maka pelaku bisnis<br />

telekomunikasi yang lebih memanfaatkan<br />

situasi tersebut dan menjadikan ponsel<br />

sebagai jembatan penghubung yang<br />

mengantarkan masyarakat kepada<br />

perbankan.<br />

Rupanya PT Bank CIMB Niaga telah<br />

membaca peluang tersebut dan<br />

menjadikannya sebagai inovasi terbaru<br />

dan pertama di Indonesia, dengan<br />

meluncurkan “Rekening Ponsel.” Inovasi<br />

ini memungkinkan nasabah melakukan<br />

transaksi perbankan hanya dengan<br />

menggunakan nomor ponsel.<br />

Melalui Rekening Ponsel, nasabah maupun<br />

masyarakat yang belum menjadi nasabah<br />

bank bisa melakukan transfer dana gratis ke<br />

seluruh nomor ponsel di Indonesia, membeli<br />

pulsa ponsel prabayar, pembayaran tagihan,<br />

bahkan menarik tunai tanpa menggunakan<br />

kartu ATM.<br />

Arwin Rasyid, Presiden Direktur CIMB Niaga<br />

berharap, hadirnya Rekening Ponsel mampu<br />

memudahkan seluruh lapisan masyarakat<br />

melakukan transaksi perbankan tanpa<br />

batas. Langkah ini juga mendukung program<br />

financial inclusion yang dicanangkan oleh<br />

otoritas dalam mengenalkan produk dan<br />

layanan keuangan secara luas ke masyarakat.<br />

Arwin menjelaskan, Rekening Ponsel<br />

dirancang khusus untuk memberikan<br />

kemudahan dan kenyamanan bagi<br />

penggunanya karena penerima dana dapat<br />

menarik tunai hanya dengan mendaftarkan<br />

nomor ponselnya sekali saja di kantor<br />

cabang CIMB Niaga terdekat.<br />

Setelah nomor ponsel didaftarkan,<br />

penerima dana dapat langsung mengambil<br />

dananya melalui ATM CIMB Niaga yang<br />

tersebar luas di seluruh Tanah Air, tanpa<br />

perlu menggunakan kartu ATM, cukup

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!