25.01.2015 Views

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

NOVEMBER 2013 TH. I EDUKASI KONSUMEN 45<br />

Peningkatan literasi<br />

keuangan dan penerapan<br />

strategi perlindungan<br />

konsumen yang efektif<br />

merupakan dua hal<br />

pokok yang dibutuhkan<br />

untuk memberdayakan<br />

konsumen keuangan<br />

mencapai broad and<br />

equitable financial<br />

inclusion, serta<br />

mendukung stabilitas<br />

sistem keuangan<br />

yang sehat dan<br />

berkesinambungan.<br />

Wakil Menteri Keuangan Rusia<br />

Sergei Storchak<br />

yaitu Fund of Good Idea. Pada program<br />

itu, pemerintah Rusia mengucurkan dana<br />

sebesar 10 juta dollar AS bagi penciptaan<br />

gagasan terkait program Financial<br />

Education dan Customer Protection.<br />

Program ini mengacu berbagai riset yang<br />

dilakukan World Bank dan OECD, yang<br />

meyakini adanya hubungan positif antara<br />

meningkatnya literasi keuangan dengan<br />

perbaikan stabilitas sistem keuangan.<br />

World Bank dan OECD juga meyakini<br />

bahwa program edukasi keuangan yang<br />

sistematis akan mampu meningkatkan<br />

literasi keuangan masyarakat dan efektifitas<br />

perlindungan konsumen. Untuk itu,<br />

World Bank dan OECD mengembangkan<br />

berbagai metode pengukuran tingkat<br />

literasi keuangan masyarakat dan efektifitas<br />

perlindungan konsumen di suatu negara,<br />

serta metode evaluasi program edukasi<br />

keuangan.<br />

Berbagai Pengalaman<br />

Pada hari pertama, peserta disuguhkan<br />

berbagai pengalaman beberapa negara<br />

dalam upaya meningkatkan literasi<br />

keuangan (financial literacy) di negaranya<br />

masing-masing. Kemudian paparan<br />

mengenai edukasi keuangan bagi kalangan<br />

muda juga menjadi topik yang menarik<br />

perhatian.<br />

Para panelis pada sesi itu sepakat bahwa<br />

propaganda edukasi keuangan melalui<br />

pendidikan formal dan informal di sekolah<br />

merupakan metode edukasi yang paling<br />

efektif untuk diterapkan.<br />

Brasil merupakan salah contoh negara<br />

yang berhasil mengembangkan edukasi<br />

keuangan secara formal di sekolah. Selain<br />

itu, edukasi keuangan secara informal juga<br />

berhasil diterapkan di beberapa Negara lain.<br />

Penggunaan tools edukasi seperti opera<br />

sabun di Afrika Selatan atau reality show di<br />

Meksiko menjadi contoh edukasi keuangan<br />

yang berhasil memanfaatkan media<br />

elektronik.<br />

Terkait dengan edukasi keuangan untuk<br />

kalangan muda, terdapat beberapa kiat<br />

yang disampaikan oleh panelis. Pertama,<br />

usia paling efektif untuk edukasi keuangan<br />

adalah sejak 7 tahun. Bagi usia di bawah 7<br />

tahun, maka edukasi paling baik dilakukan<br />

terhadap orang tuanya.<br />

Kedua, metode edukasi untuk anak-anak<br />

harus dikaitkan dengan adanya perubahan<br />

perilaku. Misalnya, assessment perbandingan<br />

sebelum dan sesudah anak-anak<br />

diberikan edukasi, terkait dengan perilaku<br />

menyisihkan jumlah uang untuk ditabung.<br />

Ketiga, media edukasi melalui social media<br />

sangat efektif untuk kalangan muda.<br />

Pada kesempatan itu, terkuak juga<br />

bahwa INFE (International Network on<br />

Financial Education ) dan OECD telah<br />

mengembangkan berbagai metode edukasi<br />

keuangan yang menarik bagi kalangan<br />

muda, baik secara formal di sekolah maupun<br />

nonformal di luar sekolah. Dikatakan juga,<br />

seluruh stakeholders yang terdiri dari guru,<br />

murid, orang tua, dan komunitas pendidikan<br />

bertanggung jawab atas edukasi keuangan<br />

untuk kalangan muda.<br />

Di Australia, modul edukasi keuangan<br />

disediakan dalam 4 tahapan, yaitu untuk<br />

usia 5-9 tahun (optional), usia 10-13 tahun<br />

(compulsory), 10-16 tahun (optional), dan<br />

>15 tahun (elective). Melalui ASIC (Australian<br />

Securities and Investment Comission),<br />

Australia berhasil mengembangkan program<br />

Money-Smart Teaching untuk melakukan<br />

edukasi keuangan melalui website.<br />

Sementara di Inggris, edukasi keuangan<br />

secara formal dimasukkan dalam kurikulum<br />

sekolah mata pelajaran Matematika sejak<br />

usia 7 tahun.<br />

Perlindungan Konsumen<br />

Pada hari berikutnya, diskusi panel<br />

membahas mengenai pentingnya kerangka<br />

kerja perlindungan konsumen yang efektif<br />

sebagai aspek penting dalam membangun<br />

strategi literasi keuangan. Ketersediaan<br />

mekanisme perlindungan konsumen yang<br />

efektif akan mendorong meningkatnya<br />

kepercayaan konsumen, serta mendekati<br />

pencapaian inklusi keuangan dan stabilitas<br />

keuangan.<br />

Pada sesi diskusi panel yang lain dipaparkan<br />

mengenai metode pengukuran financial<br />

literacy and capability. Ketika membuka<br />

diskusi, Administrator Directorate for<br />

Financial and Enterprise Affairs OECD<br />

Flore-Anne Messy mengatakan, bahwa<br />

metode pengukuran financial literacy<br />

sangat penting untuk memformulasikan<br />

kebijakan edukasi keuangan. Messy juga<br />

menyampaikan hasil survei literasi keuangan<br />

di 14 negara yang diukur dengan template<br />

survei OECD.<br />

Survei tersebut mengukur tingkat<br />

pengetahuan, sikap, dan perilaku keuangan<br />

masyarakat. OECD mengharapkan bahwa<br />

template survei ini bisa digunakan untuk<br />

melakukan survei literasi keuangan di negara<br />

lain.<br />

Pada diskusi panel terakhir untuk sesi hari<br />

pertama membahas metode evaluasi untuk<br />

mengukur tingkat keberhasilkan suatu<br />

program edukasi keuangan. Richard Hinz<br />

sebagai pemandu diskusi memaparkan<br />

bahwa evaluasi hasil kegiatan merupakan<br />

bagian penting dari program edukasi<br />

keuangan. Tujuannya adalah untuk<br />

mengetahui seberapa besar dampak dari<br />

program yang telah dilaksanakan untuk<br />

melakukan perbaikan program edukasi ke<br />

depan.<br />

Pada hari kedua, sesi diskusi panel lebih<br />

fokus pada kebijakan dan pengaturan<br />

financial consumer protection. Dalam diskusi<br />

panel ini dipaparkan bahwa isu mengenai<br />

consumer protection saat ini sudah menjadi<br />

tren global. Berbagai lembaga internasional<br />

telah menginisiasi pengembangan kebijakan<br />

dan pengaturan consumer protection, seperti<br />

yang dilakukan oleh OECD dan World Bank<br />

melalui pembentukan Task Force.<br />

Negara-negara yang tergabung dalam<br />

G20 pun juga telah menyusun High-level<br />

Principles on Financial Consumer Protection.<br />

WB-FinConet telah melakukan survei<br />

mengenai pelaksanaan kebijakan financial<br />

consumer protection di 100 negara. Hasil<br />

survei menunjukkan, bahwa regulator<br />

keuangan memiliki peran penting dalam<br />

mengimplementasikan kebijakan dan<br />

pengaturannya. / TIM EPK<br />

www.ojk.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!