Majalah-OJK-2
Majalah-OJK-2
Majalah-OJK-2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
NOVEMBER 2013 TH. I EDUKASI KONSUMEN 37<br />
Dia berharap, penyelenggara pasar modal<br />
bisa membangun fundamental yang<br />
lebih fleksibel, sehingga krisis dari luar<br />
bisa dihadapi secara lebih baik. “Lebih<br />
bagus back to basic saja dan membangun<br />
fundamental agar kita lebih stabil dari<br />
apapun krisis yang datang,” kata Muliaman.<br />
Krisis yang Berbeda<br />
Dalam sebuah seminar “Industri Keuangan<br />
dan Peran <strong>OJK</strong> Mendorong Kemajuan<br />
Perekonomian Nasional” beberapa waktu<br />
lalu, Kepala Divisi Stabilitas Keuangan <strong>OJK</strong>,<br />
Harry Tangguh, mengatakan tidak semua<br />
indikator ekonomi Indonesia menuju krisis,<br />
meski demikian kalau terlena bisa negatif.<br />
Menurut Harry, krisis yang terjadi pada<br />
2008 lalu berbeda dengan krisis yang<br />
terjadi di 2013. Namun, pihaknya akan<br />
menjaga agar krisis yang pernah terjadi pada<br />
tahun-tahun sebelumnya tidak terulang.<br />
“Dibanding 2008, masih lebih baik saat ini.<br />
Situasi tahun 2008 lalu berbeda, terlihat<br />
dari kapitalisasi pasar. Kita akan menjaga<br />
agar tidak terjadi seperti 2008,” ucapnya.<br />
Meski demikian, kondisi ekonomi saat ini<br />
sedikit mengingatkan kita pada kondisi<br />
perekonomian tahun 2008. Saat itu,<br />
Indonesia mengalami krisis ekonomi akibat<br />
anjloknya IHSG serta terjun bebasnya<br />
pergerakan rupiah terhadap dollar Amerika.<br />
Krisis 2008 sendiri bermula dari krisis<br />
subprime morgage (kredit perumahan) di<br />
Amerika Serikat, sehingga berdampak<br />
terguncangnya bursa saham global,<br />
termasuk bursa tanah air.<br />
Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05<br />
WIB, menyusul IHSG yang mengalami<br />
penurunan tajam, BEI melakukan suspend<br />
atau penutupan transaksi di lantai bursa.<br />
Sebuah langkah yang belum pernah terjadi<br />
dalam sejarah lantai bursa di Indonesia.<br />
Tahun 2010 merupakan salah satu tahun<br />
keemasan dari BEI. IHSG mencatatkan<br />
pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik. Namun,<br />
tahun 2012, krisis keuangan kembali<br />
menghantui pasar modal dunia. Indikasi<br />
default atau tidak mampu membayar atas<br />
obligasi yang diterbitkan oleh beberapa<br />
Pada dasarnya kondisi pasar<br />
modal menjelang akhir tahun<br />
ini sudah menunjukkan<br />
tren yang terus membaik.<br />
Dalam satu minggu, mungkin<br />
hanya satu hari yang negatif,<br />
selebihnya positif.<br />
Ketua Dewan Komisioner <strong>OJK</strong><br />
Muliaman D. Hadad<br />
Faktor Pergerakan IHSG Volatile: “Di dalam negeri, pelaku pasar mencemaskan defisit<br />
neraca perdagangan Indonesia yang kian membengkak. Pada Juli 2013 lalu, defisit neraca<br />
perdagangan mencapai rekor tertingginya.”<br />
www.ojk.go.id