25.01.2015 Views

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

NOVEMBER 2013 TH. I EDUKASI KONSUMEN 33<br />

yang dibuat oleh BI. Bahkan, sejak<br />

diluncurkannya hingga sampai saat ini<br />

belum ada pengaduan dari masyarakat.<br />

“Secara visual konsepnya bagus dan<br />

sudah jalan. Sampai sekarang sih belum<br />

ada pengaduan,” ujar Difi. Ia menjelaskan,<br />

laporan detail mengenai perkembangan<br />

dan kendala yang dihadapi akan keluar<br />

setelah pilot project tersebut rampung pada<br />

November 2013.<br />

Sementara itu, Deputi Direktur Direktorat<br />

Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI,<br />

Pungky Pumomo Wibowo mengatakan,<br />

untuk tahap awal uji coba akan digelar di<br />

tujuh wilayah. Antara lain Jawa, Sulawesi,<br />

Bali, dua provinsi di Sumatra dan dua<br />

provinsi di Kalimantan. “Daya jangkau<br />

hingga ke kelurahan dan desa,” katanya.<br />

Bank yang bakal menjalankan branchless<br />

banking harus memenuhi beberapa<br />

kriteria, diantaranya, memiliki agen yang<br />

berbadan hukum, Standar Operasional<br />

Prosedur (SOP), sistem pengawasan,<br />

standar teknologi dan hubungan antara<br />

bank dengan agen. “Bank yang mempunyai<br />

teknologi dan biaya yang cukup, akan<br />

mendapatkan izin,” kata Pungky.<br />

Aturan branchless banking ini nantinya juga<br />

akan mengatur outlet, seperti apa saja pihak<br />

yang bisa menjadi kepanjangan tangan<br />

bank, termasuk mengenai persyaratan dan<br />

bentuk hubungan antara bank dengan para<br />

mitranya itu.<br />

BI juga mengatur syarat-syarat lebih detail<br />

tentang agen. Soal badan hukum, misalnya,<br />

BI menetapkan minimal harus berbentuk<br />

CV. Beberapa lembaga yang kemungkinan<br />

diizinkan menjadi agen, antara lain,<br />

koperasi, lembaga keuangan mikro Baitul<br />

Maal wat Tamwil (BMT) dan Usaha Dagang<br />

(UD). Sementara, warung kaki lima yang<br />

tidak berbadan hukum, tidak bisa menjadi<br />

agen. Adapun, untuk target nasabah, akan<br />

mengejar 100 juta nasabah.<br />

Berdasarkan data BI per Januari 2013, ada<br />

lima wilayah yang pangsa dana pihak ketiga<br />

(DPK) masih sangat kecil. Yakni Sulawesi<br />

Barat hanya 0,08 persen atau sebesar<br />

Rp2,62 triliun, Gorontalo 0,09 persen atau<br />

Rp3,02 triliun, Maluku Utara 0,15 persen<br />

atau Rp4,76 triliun, Bengkulu 0,23 persen<br />

atau Rp7,3 triliun dan Papua Barat 0,25<br />

persen atau sekitar Rp8,06 triliun.<br />

Sementara itu, Direktur Utama CIMB Niaga<br />

Arwin Rasyid mengungkapkan bahwa<br />

pihaknya telah mengembangkan pilot<br />

project branchless banking di wilayah<br />

Bandung dan Kebumen. Menurutnya kedua<br />

lokasi tersebut merupakan rekomendasi<br />

dari BI. “Segmentasi di Kota Bandung itu<br />

mahasiswa. Kalau di Kebumen, segmennya<br />

pekerja. Produk kami ini yang begitu mudah,<br />

nyaman, dan gratis, mengirim uang ke<br />

nomor mana saja gratis,” jelasnya.<br />

Untuk proses agent banking itu, Arwin<br />

mengaku sudah menjajaki beberapa<br />

perusahaan dan pedagang besar, seperti<br />

Alfa Mart, Sevel, PT Pos Indonesia, Western<br />

Union, dan Money Gram. Melalui kerja sama<br />

tersebut, diharapkan mampu memberikan<br />

kenyamanan kepada masyarakat. “Lebih<br />

nyaman menggunakan HP (telepon seluler)<br />

sendiri yang 24 jam dan dipegang sendiri.<br />

Bisa juga dikirim ke nomor HP orang lain,<br />

tidak perlu ke ATM dan cabang, ini gratis<br />

tanpa biaya,” jelasnya.<br />

Tak hanya itu, Arwin menilai pengiriman<br />

uang melalui HP, akan mampu menekan<br />

biaya transaksi masyarakat. Sebab, menurut<br />

data BI, dalam satu bulan terdapat kiriman<br />

uang di bawah Rp1 juta rupiah lebih dari<br />

sembilan juta transaksi.<br />

Bank Mandiri juga terus mengoptimalkan<br />

layanan branchless banking. Bank dengan<br />

asset terbesar itu sempat melakukan studi<br />

ke Kenya, Afrika Timur. Direktur Utama<br />

Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan,<br />

Kenya adalah salah satu negara yang sukses<br />

menerapkan branchless banking dengan<br />

nama M-Pesa. Sehingga, cukup layak untuk<br />

dijadikan contoh. “Kita sempat kirim orang<br />

ke Kenya untuk studi, karena contohnya<br />

yang paling terkenal itu namanya M-Pesa,<br />

itu yang ada di Kenya, di mana orang<br />

bisa akses jasa perbankan tanpa cabang,”<br />

katanya.<br />

Budi menjelaskan, Bank Mandiri juga<br />

memanfaatkan ponsel (teknologi) sebagai<br />

pengganti kantor cabang. Lewat ponsel bisa<br />

dilakukan kegiatan seperti menabung dan<br />

transfer uang. Namun nominal kegiatan<br />

masih di bawah Rp 1 juta.<br />

“Kita baru ngeluarin e-money, jadi bisa<br />

transaksi pake handphone. Kalau pakai<br />

rekening masih susah, transfer ke no HP aja.<br />

Sekarang kirim uang di bawah Rp 1 juta bisa<br />

lewat sms,” jelasnya.<br />

Ia menuturkan, layanan ini masih<br />

dalam tahap uji coba. Karena masih ada<br />

evaluasi untuk beberapa hal-hal teknis<br />

yang dimungkinkan ada kelemahan dan<br />

dikhawatirkan ada penyalahgunaan.<br />

Bank Mandiri telah<br />

melakukan studi ke<br />

Kenya, Afrika Timur,<br />

salah satu negara yang<br />

sukses menerapkan<br />

branchless banking<br />

dengan nama M-Pesa<br />

sehingga layak dijadikan<br />

contoh.”<br />

Direktur Utama Bank Mandiri<br />

Budi G Sadikin<br />

www.ojk.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!