25.01.2015 Views

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

20<br />

SOROTAN UTAMA<br />

P<br />

ernah mendengar katakata<br />

seperti bearish, bullish,<br />

ataupun profit taking Katakata<br />

ini adalah sebagian<br />

dari istilah-istilah di dunia pasar<br />

modal. Bagi sebagian besar masyarakat<br />

Indonesia, jangankan mengenal katakata<br />

tersebut, bagaimana berinvestasi di<br />

pasar modal saja mereka tidak tahu.<br />

Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI)<br />

Frederica Widyasari Dewi pernah<br />

mengatakan, di Indonesia banyak<br />

orang kaya yang belum berinvestasi<br />

di pasar modal. Ada beberapa faktor<br />

yang menyebabkan mereka enggan<br />

menanamkan uangnya di bursa. “Salah<br />

satunya adalah kurangnya pengetahuan<br />

dan wawasan tentang instrumen<br />

investasi seperti saham dan reksadana,”<br />

tutur perempuan yang akrab disapa Kiki<br />

ini.<br />

Diakui Kiki, minat masyarakat Indonesia<br />

untuk berinvestasi di pasar modal<br />

masih rendah dibanding dengan negaranegara<br />

tetangga di Asia Tenggara,<br />

seperti Singapura dan Malaysia. “Hal<br />

itu disebabkan masyarakat kurang<br />

mendapatkan pengetahuan, di samping<br />

juga mereka pernah menjadi korban<br />

penipuan dari lembaga investasi ilegal<br />

yang banyak beriperasi di daerah,” jelas<br />

Kiki.<br />

Ia mengatakan, dari jumlah penduduk<br />

Indonesia yang mencapai 240 juta orang,<br />

keinginan masyarakat berinvestasi baru<br />

sekitar satu juta orang, atau setengah<br />

persen. Di antaranya 400 ribu orang di<br />

pasar modal, 500 ribu di reksadana, dan<br />

sisanya di ORI (obligasi negara retail).<br />

Minimnya masyarakat yang<br />

memanfaatkan pasar modal sebagai<br />

wadah investasi ini tak lain karena<br />

mereka masih belum mengetahui apa<br />

saja keuntungannya jika melakukan<br />

investasi di pasar modal. Alhasil,<br />

masyarakat yang memiliki uang,<br />

lebih memilih menyimpan dananya<br />

di bank. Padahal, kata Kiki, kalau bisa<br />

berinvestasi saham atau reksadana,<br />

potensi keuntungannya lebih menarik<br />

dibanding hanya menabung di bank.<br />

Paparan Kiki tak beda jauh dari hasil<br />

Survei Nasional Literasi Keuangan<br />

yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan<br />

(<strong>OJK</strong>) pada Semester I Tahun 2013 di<br />

20 Propinsi dengan melibatkan 8.000<br />

responden.<br />

Meskipun pasar modal merupakan<br />

salah satu sektor jasa keuangan yang<br />

kapitalisasi pasarnya saat ini sedang<br />

tumbuh pesat (per 30 Juni 2013 telah<br />

mencapai Rp4.739 triliun), namun<br />

Survei Nasional Literasi Keuangan<br />

menunjukkan bahwa masyarakat<br />

Indonesia yang tergolong well literate<br />

tentang pasar modal masih berada di<br />

angka 3,79 persen.<br />

Adapun 93,79 persen masyarakat<br />

Indonesia masih tergolong not literate<br />

tentang pasar modal, yang berarti dari<br />

setiap 100 orang penduduk Indonesia<br />

terdapat 94 orang yang tidak mengenal<br />

tentang pasar modal.<br />

Survei ini juga menyebut, rendahnya<br />

Indeks Literasi Pasar Modal juga diikuti<br />

dengan rendahnya Indeks Utilitas<br />

Produk dan Jasa Pasar Modal yang<br />

menunjukkan hanya 1 orang dari setiap<br />

1.000 penduduk yang menggunakan<br />

produk dan jasa pasar modal.<br />

Rendahnya jumlah masyarakat yang<br />

memahami dan menggunakan produk<br />

dan jasa pasar modal, ditengarai karena<br />

beberapa faktor.<br />

Pertama, kurangnya pemahaman yang<br />

memadai mengenai cara bertransaksi di<br />

pasar modal. Kedua, adanya persepsi di<br />

masyarakat umum bahwa produk dan<br />

jasa pasar modal memiliki risiko tinggi.<br />

Ketiga, sebagian besar produk dan jasa<br />

pasar modal dimanfaatkan hanya oleh<br />

masyarakat kelas menengah atas.<br />

Menyikapi hal ini, kini <strong>OJK</strong> intens<br />

melakukan komunikasi dengan instansi<br />

daerah untuk memperkenalkan pasar<br />

modal. Kegiatan itu diharapkan dapat<br />

memperkuat basis investor domestik,<br />

baik individu maupun institusi.<br />

Selain itu, dalam rangka meningkatkan<br />

Indeks Literasi dan Indeks Utilitas<br />

Produk dan Jasa Pasar Modal, <strong>OJK</strong><br />

bersama-sama dengan pelaku industri<br />

pasar modal di Tanah Air, telah<br />

melakukan berbagai kegiatan literasi<br />

dan edukasi yang bertujuan untuk<br />

memberikan persepsi yang benar kepada<br />

masyarakat tentang produk dan jasa<br />

pasar modal.<br />

Ada beberapa faktor<br />

yang menyebabkan<br />

masyarakat enggan<br />

berinvestasi di pasar<br />

modal, salah satunya<br />

adalah kurangnya<br />

pengetahuan dan<br />

wawasan tentang<br />

instrumen investasi.<br />

Direktur BEI<br />

Frederica Widyasari Dewi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!