25.01.2015 Views

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

Majalah-OJK-2

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

NOVEMBER 2013 TH. I EDUKASI KONSUMEN 17<br />

“Semakin meningkatnya literasi keuangan masyarakat,<br />

potensi transaksi keuangan akan semakin tinggi,<br />

sehingga mendorong para pelaku industri jasa keuangan<br />

menciptakan produk dan jasa keuangan yang sesuai<br />

dengan kebutuhan masyarakat.”<br />

Direktur Informasi dan Edukasi <strong>OJK</strong><br />

Agus Sugiarto<br />

Strategi Nasional Literasi Keuangan<br />

KONDISI<br />

SAAT INI<br />

PILAR 1<br />

STRATEGI NASIONAL LITERASI KEUANGAN<br />

PILAR 1<br />

PILAR 1<br />

SASARAN<br />

inflasi sebesar 2 persen, dananya akan<br />

turun atau tetap sama<br />

Masih di AS, negara itu juga baru<br />

mendirikan badan khusus yang<br />

mengurusi masalah literasi keuangan ini<br />

pada awal 2008. Lembaga yang langsung<br />

di bawah Presiden George Bush waktu<br />

itu diluncurkan sebagai bagian dari<br />

respons dari krisis keuangan yang diikuti<br />

MASYARAKAT<br />

NOT/LESS LITER-<br />

ATE<br />

Kanada.<br />

EDUKASI DAN<br />

KAMPANYE NASIONAL<br />

LITERASI KEUANGAN<br />

PENGUATAN<br />

INFRASTRUKTUR<br />

LITERASI KEUANGAN<br />

KOLABORASI DENGAN STAKEHOLDERS<br />

Sumber: Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia <strong>OJK</strong><br />

Malahan, masalah rendahnya<br />

tingkat literasi keuangan tidak hanya<br />

monopoli negara berkembang saja.<br />

Amerika Serikat sebagai negara maju<br />

dalam bidang keuangan juga punya<br />

masalah serupa dengan Indonesia. Di<br />

negara yang katanya sudah memiliki<br />

sistem instrumen keuangan canggih<br />

serta kompleks, ternyata juga masih<br />

terkendala soal banyaknya masyarakat<br />

yang belum melek soal keuangan.<br />

Problem serupa juga menjadi pekerja<br />

rumah tersendiri bagi negara-negara<br />

maju lainnya. “Itu adalah fakta yang<br />

ada selama bertahun-tahun bahwa<br />

sebagian besar masyarakat umum di<br />

negara-negara dunia yang berbahasa<br />

Inggris adalah bodoh secara keuangan,”<br />

tulis Niall Ferguson, seorang sejarawan<br />

PENGEMBANGAN<br />

PRODUK DAN JASA<br />

KEUANGAN<br />

MASYARAKAT<br />

WELL LITERATE<br />

di Harvard University, dalam buku yang<br />

tentang sejarah keuangan, The Ascent of<br />

Money, seperti dikutip dari <strong>Majalah</strong> The<br />

Economist.<br />

Bahkan sebuah survei di AS yang<br />

dilakukan tahun 2006, menemukan<br />

bahwa hanya setengah dari orang<br />

Amerika berusia di atas 50 memberikan<br />

jawaban yang benar. Pertanyaannya pun<br />

mirip dengan yang diajukan <strong>OJK</strong> dalam<br />

edukasi keuangan.<br />

Misalnya, Anda memiliki 100 dollar AS<br />

dalam rekening tabungan dan menerima<br />

bunga 2 persen per tahun, jika Anda<br />

menaruh uang di tabungan tersebut,<br />

berapa jumlah yang akan Anda terima<br />

setelah lima tahun: lebih dari 102 dollar<br />

AS, tepat 102 dollar AS, atau kurang dari<br />

102 dollar AS Dan akankah investor<br />

yang menerima bunga 1 persen ketika<br />

Beberapa Negara yang Telah<br />

Memiliki Strategi Nasional Literasi<br />

Keuangan<br />

Inggris : Toward a National<br />

Strategy for Financial<br />

Capability<br />

Amerika Serikat :<br />

Promotional Financial<br />

Success in the United<br />

States : National Strategy for<br />

Financial Literacy<br />

Australia : National Financial<br />

Literacy Strategy<br />

Selandia Baru : National<br />

Strategy for Financial Literacy<br />

India : National Strategy for<br />

Financial Education<br />

Kanada : Canadians and<br />

Their Money Building a<br />

Brighter Financial Future<br />

Sumber: Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia <strong>OJK</strong><br />

www.ojk.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!