Majalah-OJK-2
Majalah-OJK-2
Majalah-OJK-2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
16<br />
SOROTAN UTAMA<br />
Program Edukasi dan Sosialisasi Literasi Keuangan <strong>OJK</strong>:<br />
“Pemberian edukasi adalah kata kunci untuk meningkatkan<br />
literasi keuangan di Indonesia. Setelah selama bertahun-tahun<br />
tidak ada lembaga khusus yang memperhatikan masalah ini,<br />
mulai tahun 2013 hadir Otoritas Jasa Keuangan dengan salah satu<br />
divisinya yaitu Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK).”<br />
serta asosiasi industri jasa keuangan<br />
sangat diperlukan agar program literasi<br />
dan edukasi yang dicanangkan, menjadi<br />
tujuan seluruh pelaku industri jasa<br />
keuangan,” kata Kusumaningtuti.<br />
Dalam dokumen yang dilansir oleh <strong>OJK</strong>,<br />
strategi tersebut terdiri dari tiga pilar,<br />
yang merupakan kerangka dasar untuk<br />
mewujudkan masyarakat Indonesia yang<br />
well literate. Dan masing-masing pilar<br />
tersebut memiliki tujuan yang berbedabeda.<br />
Pilar pertama adalah Edukasi dan<br />
Kampanye Nasional Literasi Keuangan.<br />
Pilar itu bertujuan meningkatkan<br />
awareness, pengetahuan dan<br />
keterampilanmasyarakat mengenai<br />
produk dan jasa keuangan. Serta<br />
mengubah pola pikir dan perilaku<br />
keuangan masyarakat; dan<br />
meningkatkan jumlah pengguna produk<br />
dan jasa keuangan.<br />
Pilar kedua adalah Penguatan<br />
Infrastruktur Literasi Keuangan yang<br />
bertujuan memperkuat dan mendukung<br />
edukasi dan kampanye nasional<br />
Literasi Keuangan. Selain itu, juga<br />
untuk memperluas dan mempermudah<br />
akses informasi Literasi Keuangan; dan<br />
memastikan keberlangsungan program<br />
Literasi Keuangan.<br />
Pilar ketiga yang juga merupakan pilar<br />
pamungkas adalah Pengembangan<br />
Produk dan Jasa Keuangan. Langkah ini<br />
bertujuan untuk mendorong lembaga<br />
jasa keuangan dalam mengembangkan<br />
produk dan jasa keuangan sesuai dengan<br />
kebutuhan masyarakat, serta mendorong<br />
lembaga jasa keuangan meningkatkan<br />
kualitas produk dan jasa keuangan.<br />
Tak lupa pula mendorong lembaga jasa<br />
keuangan memperluas jangkauan area<br />
layanan jasa keuangan.<br />
Sejatinya, Indonesia bukanlah negara<br />
pertama yang memiliki Strategi Nasional<br />
Literasi Keuangan. Beberapa negara<br />
lain yang telah menyusun dan memiliki<br />
Strategi Nasional Literasi Keuangan,<br />
antara lain Inggris, Amerika Serikat,<br />
Australia, Selandia Baru, India dan<br />
Masyarakat dan Produk Jasa Keuangan: “Masyarakat Indonesia<br />
masih belum memiliki tingkat literasi keuangan yang memadai.<br />
Pendapatan per kapita masyarakat yang terus meningkat harus<br />
diimbangi dengan pemberian edukasi soal keuangan yang<br />
memadai agar masyarakat lebih melek finansial.”