19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Cempedas<br />

rata-rata 3 kg dan satu orang bayi meninggal. Tidak terdapat anak berusia <strong>di</strong> bawah 10<br />

tahun yang meninggal. Rata-rata orang meninggal umur 70 tahun karena usia lanjut.<br />

7.2 Fasilitas air bersih<br />

Lebih dari separuh rumah tangga mengambil air dari Sungai Lawa dan <strong>di</strong>pergunakan<br />

untuk memasak dan air minum. Air <strong>di</strong>tampung <strong>di</strong>dalam ember dan gentong kecil.<br />

Kampung-<strong>kampung</strong> <strong>di</strong> sepanjang Sungai Lawa dari hulu hingga hilir mempergunakan air<br />

sungai Lawa untuk man<strong>di</strong>, cuci, dan kakus (MCK). Di hulu Sungai Lawa terdapat<br />

aktivitas pertambangan batu bara PT. Truba Indo. Kon<strong>di</strong>si air Sungai Lawa keruh dan<br />

kadang kala berbusa.<br />

Sumber air bersih bisa <strong>di</strong>dapatkan dari sumur timba, jumlah air tetap hanya mutu<br />

air berubah-ubah karena tergantung pada musim kemarau atau musim hujan. Selama<br />

musim kemarau masyarakat tidak pernah mendapat bantuan dari luar, masyarakat<br />

tetap mempergunakan air Sungai Lawa sebagai sarana MCK.<br />

7.3 Infrastruktur dan pelayanan me<strong>di</strong>s<br />

Pelayanan kesehatan hanya <strong>di</strong>lakukan oleh dukun <strong>kampung</strong> yang menempati gedung<br />

PKK, yang <strong>di</strong>danai pelayanannya secara swadaya. Pengguna pelayanan kesehatan<br />

hanya terbatas pada masyarakat setempat. Fasilitas kesehatan terdekat berjarak<br />

sekitar 3 kilometer atau 15 menit bermotor atau naik mobil dengan biaya Rp. 5.000<br />

sekali jalan. Selama 5 tahun terakhir jumlah staf kesehatan sama saja, keterse<strong>di</strong>aan<br />

obat dan peralatan dan gaji/honor meningkat.<br />

Pengobatan penyakit <strong>di</strong>lakukan juga oleh ahli pengobatan tra<strong>di</strong>sional, jumlah ahli<br />

pengobatan tra<strong>di</strong>sional berkurang dalam 5 tahun terakhir ini. Dalam satu bulan hanya<br />

<strong>di</strong>lakukan satu kali pengobatan melalui upacara pengobatan tra<strong>di</strong>sional, frekuensi<br />

pengobatan makin menurun. Biaya pengobatan sekitar Rp. 100 ribu.<br />

7.4 Resume trend perubahan<br />

Komponen Keadaan saat ini Perubahan Responden<br />

Jumlah air bersih Sumur timba Sama saja Bidan Kampung<br />

Mutu air bersih Sumur timba Berfluktuasi Bidan Kampung<br />

Mutu air sungai<br />

Warna coklat, Berkurang Bidan Kampung<br />

kadang berbusa<br />

Jumlah fasilitas kesehatan Tidak ada Tidak ada Bidan Kampung<br />

Kon<strong>di</strong>si fasilitas kesehatan Tidak ada Tidak ada Bidan Kampung<br />

Jumlah staf fasilitas kesehatan Ada Sama saja Bidan Kampung<br />

Keterse<strong>di</strong>aan obat dan<br />

Ada Lebih besar Bidan Kampung<br />

peralatan<br />

Gaji/honor Ada Lebih besar Bidan Kampung<br />

Penyakit malaria Ada Meningkat Bidan Kampung<br />

Penyakit <strong>di</strong>are Ada Meningkat Bidan Kampung<br />

Penyakit TBC Tidak ada Sama Bidan Kampung<br />

Jumlah ahli pengobatan 2 orang Berkurang Kepala Adat<br />

tra<strong>di</strong>sional<br />

Jumlah pengobatan tra<strong>di</strong>sional Kurang dari sekali<br />

sebulan<br />

Berkurang Kepala Adat<br />

18

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!