17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pendapatan Negara Bab 3<br />

Pendapatan SDA Nonmigas<br />

Pendapatan SDA nonmigas merupakan PNBP yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya<br />

alam, yang terdiri atas kegiatan di sektor pertambangan umum, kehutanan, perikanan, dan<br />

panas bumi. Selama periode 2008—2012, pendapatan SDA nonmigas tumbuh rata-rata 11,7<br />

persen. Pendapatan SDA nonmigas terutama didominasi oleh pendapatan pertambangan umum<br />

dan pendapatan kehutanan. Perkembangan pendapatan SDA nonmigas selama 2008—2013<br />

disajikan dalam Grafik 3.8.<br />

Sebagai sumber penerimaan terbesar dalam<br />

pendapatan SDA nonmigas, pendapatan<br />

pertambangan umum terus mengalami<br />

peningkatan. Selama 2008—2012,<br />

pendapatan pertambangan umum meningkat<br />

rata-rata sebesar 13,7 persen. Dalam APBNP<br />

tahun 2013, pendapatan pertambangan<br />

umum (nomenklatur baru: mineral dan<br />

batu bara) ditargetkan mencapai Rp18,1<br />

triliun, atau meningkat 14,0 persen dari<br />

realisasi tahun 2012. Target pendapatan<br />

pertambangan mineral dan batu bara<br />

bersumber dari target penerimaan iuran<br />

tetap sebesar Rp0,7 triliun dan target<br />

penerimaan royalti sebesar Rp17,4 triliun.<br />

Rp Triliun<br />

25,0<br />

20,0<br />

15,0<br />

10,0<br />

5,0<br />

0,0<br />

GRAFIK 3.8<br />

PERKEMBANGAN PENDAPATAN SDA NONMIGAS, 2008-2013<br />

Pertambangan Umum Kehutanan Perikanan Panas Bumi<br />

12,8 13,2<br />

16,1<br />

20,3 20,0<br />

2008 2009 2010 2011 2012 APBNP<br />

2013<br />

*) sejak 2013, pendapatan pertambangan umum menjadi pendapatan<br />

pertambangan mineral dan batu bara<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

23,1<br />

Selanjutnya, pendapatan kehutanan selama 2008—2012 memperlihatkan perkembangan<br />

yang cenderung meningkat, dari Rp2,3 triliun (2008) menjadi Rp3,2 triliun (2012). Dalam<br />

APBNP tahun 2013, pendapatan kehutanan ditargetkan sebesar Rp4,3 triliun, atau meningkat<br />

33,4 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Faktor utama yang mendorong<br />

peningkatan pendapatan kehutanan dalam tahun 2013 adalah peningkatan penerimaan dari<br />

provisi sumber daya hutan (PSDH) yang dalam tahun 2013 diperkirakan mencapai Rp1,9<br />

triliun, meningkat sebesar Rp0,9 triliun atau 92,4 persen jika dibandingkan dengan realisasi<br />

tahun 2012. Pendapatan kehutanan dari dana reboisasi diperkirakan sebesar Rp1,8 triliun,<br />

pendapatan IHPH dan pendapatan penggunaan kawasan hutan diperkirakan masing-masing<br />

mencapai sebesar Rp12,6 miliar dan Rp495,2 miliar.<br />

Sebagai salah satu sumber pendapatan SDA nonmigas, pendapatan perikanan selama 2008—<br />

2012 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 29,0 persen. Faktor utama yang mendukung<br />

meningkatnya pendapatan perikanan adalah makin intensifnya upaya penagihan atas tunggakantunggakan<br />

kewajiban PNBP pemegang izin kapal tangkap. Dalam APBNP 2013, pendapatan SDA<br />

perikanan ditargetkan mencapai Rp250 miliar, atau meningkat 15,9 persen jika dibandingkan<br />

dengan realisasi tahun 2012. Kenaikan target PNBP perikanan disebabkan optimalisasi pungutan<br />

pengusahaan perikanan, pungutan hasil perikanan, dan penyelesaian tunggakan atas pungutanpungutan<br />

tahun sebelumnya.<br />

Selanjutnya, pendapatan panas bumi diperoleh dari perhitungan setoran bagian Pemerintah<br />

sebesar 34 persen dari penerimaan bersih usaha setelah dikurangi dengan semua kewajiban<br />

pembayaran perpajakan dan pungutan lain (existing), dan juga telah memperhitungkan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 3-17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!