17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 3<br />

Pendapatan Negara<br />

Dalam tahun 2013, Pemerintah akan terus berupaya untuk mengoptimalkan PNBP. Di sisi<br />

penerimaan sumber daya alam (SDA), upaya dan kebijakan Pemerintah antara lain akan<br />

difokuskan pada pencapaian target lifting minyak bumi dan gas bumi, efisiensi cost recovery<br />

dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku, peningkatan pembinaan dan pengawasan<br />

mineral dan batu bara, pengembangan sistem penatausahaan hasil hutan berbasis teknologi,<br />

dan peningkatan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan. Sementara itu, optimalisasi<br />

PNBP lainnya dan pendapatan BLU dilakukan antara lain melalui kegiatan intensifikasi dan<br />

ekstensifikasi peningkatan pelayanan, perbaikan administrasi, dan penyempurnaan peraturan<br />

di bidang PNBP lainnya dan pendapatan BLU, termasuk peraturan terkait dengan jenis dan tarif<br />

PNBP K/L. Dengan perkiraan realisasi tersebut, PNBP akan memberikan kontribusi sebesar<br />

23,3 persen terhadap pendapatan dalam negeri.<br />

Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA)<br />

Pendapatan SDA yang terdiri atas pendapatan SDA minyak bumi dan gas bumi (migas) dan<br />

pendapatan SDA nonmigas, merupakan sumber utama PNBP. Selama 2008—2012, pendapatan<br />

SDA memberikan kontribusi rata-rata sebesar 64,5 persen terhadap total PNBP, dengan<br />

pertumbuhan rata-rata mencapai 0,2 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada<br />

tahun 2008, yaitu sebesar 68,9 persen, dengan nilai nominal mencapai Rp224,5 triliun. Dalam<br />

APBNP tahun 2013, pendapatan SDA ditargetkan mencapai sebesar Rp203,7 triliun, lebih rendah<br />

9,8 persen dari realisasi pada tahun 2012. Lebih rendahnya target pendapatan SDA pada tahun<br />

2013, disebabkan oleh asumsi ICP yang lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi 2012<br />

seiring dengan penurunan harga minyak dunia.<br />

Pendapatan SDA Migas<br />

Pendapatan SDA migas merupakan sumber<br />

utama pendapatan SDA. Dalam periode<br />

2008—2012 pendapatan SDA migas<br />

memberikan kontribusi rata-rata sebesar<br />

91,4 persen. Selama periode tersebut,<br />

pendapatan SDA migas mengalami<br />

pertumbuhan yang berfluktuasi dengan<br />

rata-rata pertumbuhan mencapai<br />

negatif 0,7 persen. Pencapaian tersebut<br />

dipengaruhi oleh fluktuasi ICP, nilai tukar,<br />

dan produksi minyak mentah.<br />

GRAFIK 3.7<br />

PERKEMBANGAN PENDAPATAN SDA MIGAS,<br />

2008−2013<br />

Rp Triliun<br />

US$/barel<br />

250<br />

112,7<br />

108,0 120<br />

101,4<br />

95,0<br />

200<br />

100<br />

42,6<br />

79,4<br />

69,7<br />

52,2<br />

61,1<br />

80<br />

150<br />

58,5<br />

51,3<br />

40,9<br />

60<br />

100<br />

31,2<br />

35,7<br />

40<br />

50<br />

-<br />

93,6 169,0 90,1 111,8 141,3 144,7 129,3<br />

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

APBNP<br />

Minyak Bumi Gas Bumi ICP (Rata-rata Des-Nov)<br />

Dalam APBNP tahun 2013, pendapatan<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

SDA migas ditargetkan mencapai Rp180,6<br />

triliun, lebih rendah 12,2 persen dari<br />

realisasi pada tahun 2012. Target pendapatan SDA migas yang lebih rendah pada tahun 2013<br />

dihitung berdasarkan asumsi ICP US$108 per barel dan lifting minyak 840 ribu barel per hari<br />

(bph). Asumsi tersebut lebih rendah dari realisasi harga ICP di tahun 2012 yang mencapai<br />

US$112,7 per barel dan lifting minyak yang mencapai 860 ribu bph. Grafik 3.7 memperlihatkan<br />

fluktuasi pendapatan SDA migas dan ICP selama 2008—2013.<br />

20<br />

0<br />

3-16<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!