17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 3<br />

Pendapatan Negara<br />

rata-rata 42,5 persen terhadap pendapatan<br />

pajak dalam negeri, diikuti oleh pendapatan<br />

PPN dan PPnBM dengan kontribusi rata-rata<br />

33,8 persen. Pertumbuhan penerimaan kedua<br />

jenis pajak tersebut berpengaruh signifikan<br />

terhadap pertumbuhan pajak dalam negeri.<br />

Pendapatan PPh nonmigas meningkat ratarata<br />

11,1 persen per tahun dan pendapatan<br />

PPN dan PPnBM meningkat rata-rata 12,6<br />

persen per tahun. Sementara itu, pendapatan<br />

cukai sebagai penyumbang terbesar ketiga<br />

dengan kontribusi rata-rata 9,4 persen,<br />

tumbuh rata-rata 16,7 persen per tahun.<br />

Pertumbuhan dan kontribusi rata-rata dari<br />

masing-masing jenis pajak dalam kategori<br />

pajak dalam negeri disajikan pada Grafik 3.2<br />

dan Grafik 3.3.<br />

GRAFIK 3.3<br />

KONTRIBUSI RATA-RATA PENERIMAAN PAJAK DALAM NEGERI,<br />

2008−2012<br />

BPHTB<br />

0,6%<br />

PBB<br />

3,8%<br />

PPN dan<br />

PPnBM<br />

33,8%<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Cukai<br />

9,4%<br />

Pajak<br />

Lainnya<br />

0,5%<br />

PPh Migas<br />

9,4%<br />

PPh<br />

Nonmigas<br />

42,5%<br />

Dalam APBNP 2013, pendapatan pajak dalam negeri ditargetkan sebesar Rp1.099,9 triliun,<br />

yang berarti naik 18,2 persen dari realisasinya pada tahun 2012. Peningkatan tersebut berkaitan<br />

dengan terdapatnya stabilitas ekonomi makro serta terjaganya tingkat konsumsi domestik yang<br />

masih cukup tinggi di tahun 2013.<br />

Pendapatan Pajak Penghasilan (PPh)<br />

Pendapatan pajak penghasilan yang terdiri atas pendapatan PPh migas dan pendapatan PPh<br />

nonmigas meningkat rata-rata 9,2 persen per tahun dalam periode 2008—2012. Dalam APBNP<br />

2013, pendapatan PPh ditargetkan sebesar Rp538,8 triliun, naik 15,8 persen dari realisasinya<br />

dalam tahun 2012. Jumlah tersebut terdiri atas pendapatan PPh migas sebesar Rp74,3 triliun<br />

dan pendapatan PPh nonmigas sebesar Rp464,5 triliun. Sementara itu, pendapatan PPh migas<br />

meningkat rata-rata 2,0 persen per tahun, dengan kontribusi rata-rata mencapai 18,1 persen.<br />

Sementara itu, pendapatan PPh nonmigas meningkat rata-rata 11,1 persen per tahun, dengan<br />

kontribusi rata-rata mencapai 81,9 persen.<br />

Pendapatan PPh Migas<br />

Dalam periode 2008—2012, pendapatan PPh migas meningkat dari Rp77,0 triliun (2008)<br />

menjadi Rp83,5 triliun (2012). PPh migas terdiri atas PPh minyak bumi dan PPh gas bumi<br />

dengan kontribusi masing-masing mencapai rata-rata sebesar 37,8 persen dan 62,2 persen.<br />

Perkembangan realisasi pendapatan PPh migas 2008—2013 disajikan pada Tabel 3.2.<br />

Dalam APBNP tahun 2013, pendapatan PPh migas ditargetkan sebesar Rp74,3 triliun, turun<br />

11,0 persen dari realisasinya dalam tahun 2012. Pendapatan PPh migas tersebut terdiri atas<br />

pendapatan PPh minyak bumi sebesar Rp26,8 triliun dan pendapatan PPh gas bumi sebesar<br />

Rp47,5 triliun. Besaran pendapatan PPh migas sangat dipengaruhi oleh ICP, nilai tukar, lifting<br />

minyak bumi, dan lifting gas bumi.<br />

3-8<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!