17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

terhadap pergerakan suku bunga surat berharga negara termasuk SPN 3 bulan. Sementara<br />

itu, tekanan dari sisi internal diperkirakan akan mereda seiring dengan semakin sinergisnya<br />

koordinasi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah untuk menjaga terkendalinya laju inflasi<br />

domestik serta terciptanya tingkat suku bunga pada level yang moderat. Dengan melihat faktorfaktor<br />

tersebut, rata-rata tingkat suku bunga SPN 3 bulan pada tahun <strong>2014</strong> diperkirakan akan<br />

mencapai 5,5 persen.<br />

2.3.2.5 Harga Minyak Mentah Indonesia<br />

Pemulihan ekonomi dunia yang terus berlangsung akan memicu tingginya permintaan minyak<br />

dunia pada tahun <strong>2014</strong>. Di sisi lain, persediaan dan distribusi minyak dunia diperkirakan<br />

akan cenderung meningkat seiring peningkatan pasokan minyak dari non-OPEC, terutama<br />

dari lapangan-lapangan unconventional di Amerika Utara serta tingginya tingkat kedisiplinan<br />

negara anggota OPEC untuk menjaga tingkat produksi minyak. Selain itu, diperkirakan sejumlah<br />

lapangan Shale Gas di Amerika yang akan mulai beroperasi penuh pada tahun <strong>2014</strong> dapat<br />

mengurangi tekanan permintaan terhadap minyak mentah.<br />

Berdasarkan pooling Reuters yang dilaksanakan pada akhir Juni 2013, rata-rata harga minyak<br />

Brent pada tahun <strong>2014</strong> diperkirakan sekitar US$105,7 per barel, dengan variasi proyeksi dari<br />

para analis pasar minyak berbagai lembaga keuangan, bank, dan lembaga energi yang dicatat<br />

Reuters pada kisaran antara US$85—US$130 per barel. Namun di sisi lain, harga komoditas<br />

minyak tetap rentan terhadap risiko tekanan yang berasal baik dari iklim maupun faktor<br />

geopolitik. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, harga minyak mentah Indonesia<br />

tahun <strong>2014</strong> diperkirakan mencapai sekitar US$106 per barel.<br />

2.3.2.6 Lifting Minyak dan Gas Bumi<br />

Pencapaian lifting minyak dan gas bumi dalam tahun 2009—2012 selalu di bawah target. Bahkan<br />

realisasinya dalam tahun 2011—2012 mengalami penurunan yang disebabkan oleh kendala<br />

operasi kegiatan produksi dan lifting migas, antara lain seperti meningkatnya gangguan fasilitas<br />

operasi dan penyaluran, penurunan kinerja reservoir dari lapangan-lapangan produksi yang<br />

ada, belum ditemukannya cadangan baru yang cukup besar, timbulnya permasalahan teknis<br />

pengadaan peralatan produksi, realisasi produksi sumur pengembangan yang tidak sesuai target<br />

yang ditetapkan, serta kendala untuk merealisasikan kegiatan usaha hulu migas, seperti proses<br />

perijinan dan pengadaan tanah yang memerlukan proses yang panjang.<br />

Inpres No.2 tahun 2012 menargetkan capaian lifting minyak bumi sebesar 1,01 juta barel per<br />

hari pada tahun <strong>2014</strong>. Namun, dengan melihat hasil pelaksanaan langkah-langkah secara<br />

terkoordinasi dan terintegrasi dari lembaga-lembaga pemerintah pusat maupun daerah dalam<br />

percepatan penyelesaian permasalahan yang menghambat upaya peningkatan, optimalisasi,<br />

dan percepatan produksi minyak bumi nasional masih banyak terkendala.<br />

Untuk menjaga lifting minyak dan gas bumi dapat meningkat, akan dilakukan langkah dan<br />

kebijakan sebagai berikut.<br />

1. Optimasi produksi pada lapangan eksisting antara lain melalui infill drilling dan workover.<br />

2. Penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) pada lapangan-lapangan minyak bumi yang<br />

berpotensi seperti lapangan Rantau dan Talang Jimar (PEP).<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-43

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!