17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

adalah (1) meningkatkan arus perdagangan antarwilayah untuk membantu pengurangan<br />

kesenjangan antarwilayah, antara lain melalui penguatan rantai pasokan dan ketersediaan<br />

barang domestik; (2) melanjutkan penatausahaan perdagangan dan pengembangan usaha baru,<br />

yang mencakup penatausahaan ritel modern dan bisnis waralaba, serta pengembangan usaha<br />

dagang kecil dan menengah; (3) mendorong penggunaan produk dalam negeri; (4) melanjutkan<br />

upaya perlindungan konsumen terutama dengan penerapan aturan standar, pengukuran,<br />

dan kualitas barang beredar; (5) menekan perilaku usaha anti persaingan terutama sektor<br />

komoditas pangan, antara lain melalui peningkatan pengawasan terhadap pelaku usaha baik<br />

melalui upaya pencegahan atau penegakan hukum yang akan berdampak langsung terhadap<br />

kesejahteraan masyarakat umum dan petani, maupun peningkatan harmonisasi kebijakan<br />

seperti melalui penerapan manual kebijakan persaingan (competition checklist) dalam rangka<br />

mencegah diberlakukannya kebijakan yang memfasilitasi perilaku anti persaingan; dan<br />

(6) meningkatkan kapasitas eksportir dan calon eksportir melalui pelatihan dan fasilitasi<br />

pembiayaan ekspor. Peran sektor ini diperkirakan semakin kuat mengimbangi kontribusi sektor<br />

industri pengolahan.<br />

Laju pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun <strong>2014</strong> diperkirakan masih<br />

menjadi yang tertinggi di antara sektor lainnya, yaitu mencapai 10,0 persen. Laju pertumbuhan<br />

sektor ini didorong oleh subsektor komunikasi terkait dengan faktor penjualan data dan internet<br />

yang tinggi, di samping makin banyaknya produksi alat komunikasi baru berupa ponsel,<br />

smartphone, PC tablet, dan perangkat telekomunikasi lainnya. Pertumbuhan sektor ini juga<br />

didorong oleh subsektor pengangkutan yang meningkat, baik dalam rangka menunjang distribusi<br />

barang untuk kegiatan ekspor dan impor, maupun aktivitas ekonomi lainnya.<br />

Kemiskinan dan Ketenagakerjaan<br />

Tahun <strong>2014</strong> merupakan tahun terakhir program kerja dalam dokumen Rencana Pembangunan<br />

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010―<strong>2014</strong>. Salah satu arah kebijakan ekonomi makro<br />

yang ingin dicapai adalah mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Hal ini diarahkan<br />

pada penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.<br />

Pada tahun <strong>2014</strong>, Pemerintah berharap bahwa tingkat pengangguran terbuka dapat diturunkan<br />

menjadi kisaran 5,6–5,9 persen, di bawah sasaran pada tahun sebelumnya sebesar 5,8–6,1<br />

persen. Sementara itu, angka kemiskinan diperkirakan mencapai 9,0–10,0 persen, lebih rendah<br />

dari sasaran tahun 2013 sebesar 9,5–10,5 persen.<br />

2.3.2.2 Nilai Tukar Rupiah<br />

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tahun <strong>2014</strong> masih akan dipengaruhi oleh bauran<br />

beberapa faktor yang berasal dari dalam dan luar negeri. Ketatnya likuiditas global seiring<br />

dengan proyeksi perkembangan ekonomi yang terkoreksi ke bawah, rencana Bank Sentral AS<br />

untuk mengurangi kebijakan pelonggaran likuiditas pada akhir tahun 2013, belum jelasnya<br />

proses pemulihan ekonomi di kawasan Eropa, serta perlambatan ekonomi di Cina dan India,<br />

mendorong meningkatnya penarikan aliran modal asing dari negara-negara emerging markets.<br />

Selain itu, peningkatan impor, khususnya impor bahan baku dan barang modal dalam rangka<br />

mendukung aktivitas ekonomi dan investasi nasional, berpotensi menekan nilai tukar rupiah.<br />

Sinergi kebijakan fiskal dan moneter diharapkan memberikan manfaat ganda bagi pengembangan<br />

pasar finansial Indonesia, menarik masuknya arus modal asing, mengurangi tekanan terhadap<br />

nilai tukar rupiah, serta menjadi alternatif sumber pembiayaan bagi pembangunan ekonomi<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!