17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

untuk menjamin minat investor yang tetap tinggi. Beberapa faktor lainnya masih perlu terus<br />

diperbaiki untuk menjaga momentum tren investasi yang terjadi saat ini.<br />

Beberapa publikasi dan survei oleh lembaga-lembaga internasional telah menetapkan beberapa<br />

kriteria penting untuk menilai kondisi iklim usaha dan investasi di berbagai negara. Salah<br />

satu survei atas iklim usaha tersebut adalah index ease of doing business yang dilakukan oleh<br />

bank dunia (World Bank). Dalam surveinya yang diterbitkan bulan Juni 2012, Indonesia telah<br />

menempati peringkat 128 dunia atau 19 dari 24 negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik.<br />

Peringkat tersebut di bawah peringkat negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia,<br />

Thailand, bahkan Vietnam. Dalam penilaian tersebut, terdapat beberapa kriteria dengan<br />

penilaian kurang baik dan perlu mendapat perhatian untuk perbaikan iklim investasi, yaitu:<br />

kemudahan untuk memulai usaha, ketersediaan tenaga listrik, masalah perpajakan, kepastian<br />

penyelesaian permasalahan terkait kebangkrutan (insolvency), dan isu terkait kepatuhan kontrak<br />

kerja. Isu-isu tersebut baik langsung maupun tidak langsung terkait dengan permasalahan<br />

layanan birokrasi dan administrasi publik, kepastian hukum, fasilitas perpajakan dan fiskal,<br />

serta ketersediaan infrastruktur. Penanganan dan perbaikan atas permasalahan-permasalahan<br />

tersebut akan memberikan dampak pada daya saing iklim investasi di Indonesia.<br />

2.3.2 Sasaran Kebijakan Ekonomi Makro<br />

Kebijakan ekonomi makro <strong>2014</strong> akan diselaraskan dengan tema pembangunan nasional<br />

<strong>2014</strong> yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) <strong>2014</strong>, yaitu “Memantapkan<br />

Perekonomian Nasional Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan”. Tema RKP<br />

tersebut dijabarkan dalam 3 (tiga) isu strategis nasional, yakni: (a) pemantapan perekonomian<br />

nasional; (b) peningkatan kesejahteraan rakyat; dan (c) pemeliharaan stabilitas sosial dan<br />

politik. Dalam kerangka tersebut, asumsi dasar ekonomi makro yang dijadikan acuan dalam<br />

menyusun postur <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> direncanakan sebagai berikut: (a) pertumbuhan ekonomi 6,4<br />

persen; (b) nilai tukar rupiah Rp9.750/US$; (c) inflasi 4,5 persen; (d) suku bunga SPN 3 bulan<br />

5,5 persen; (e) harga minyak US$106/barel; dan (f) lifting minyak dan gas bumi 2,1 juta barel<br />

setara minyak per hari.<br />

2.3.2.1 Pertumbuhan Ekonomi<br />

Pada tahun <strong>2014</strong>, perekonomian nasional<br />

diharapkan mampu tumbuh lebih baik dari tahun<br />

2013. Perekonomian global diperkirakan akan<br />

semakin membaik, diikuti oleh meningkatnya<br />

volume perdagangan dunia. Kondisi ini mendorong<br />

peningkatan aktivitas perekonomian nasional<br />

terutama dari sisi ekspor dan impor untuk memenuhi<br />

peningkatan permintaan dunia. Permintaan<br />

domestik juga diharapkan masih tetap menopang<br />

pertumbuhan ekonomi Indonesia, didukung oleh<br />

meningkatnya daya beli riil masyarakat, karena<br />

stabilnya laju inflasi dan meningkatnya aktivitas<br />

ekonomi terkait penyelenggaraan pemilu pada tahun<br />

<strong>2014</strong> (lihat Grafik 2.18).<br />

%, yoy<br />

7<br />

6<br />

5<br />

4<br />

GRAFIK 2.18<br />

PERTUMBUHAN EKONOMI<br />

INDONESIA, 2011—<strong>2014</strong><br />

6,5<br />

6,2 6,3 6,4<br />

2011 2012 2013* <strong>2014</strong>*<br />

*) Perkiraan<br />

Sumber: BPS & Kementerian Keuangan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!