17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

telah digunakan untuk mengatasi tekanan-tekanan harga dan kelangkaan yang terjadi. Namun<br />

pemerintah sangat menyadari, kebijakan impor bukan merupakan solusi jangka panjang dan<br />

strategi tersebut dapat menyebabkan tingginya ketergantungan negara dan bangsa terhadap<br />

pihak luar negeri.<br />

Dengan menyadari hal tersebut di atas, Pemerintah berkomitmen dan telah menetapkan salah<br />

satu prioritas pembangunan pada upaya meningkatkan ketahanan pangan yang mandiri.<br />

Prioritas tersebut akan diwujudkan pada kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kapasitas<br />

produksi domestik, baik melalui perluasan lahan bahan pangan, perbaikan sistem dan distribusi<br />

benih dan pupuk, peningkatan produktivitas lahan, maupun pemanfaatan teknologi tepat guna<br />

dalam mendukung produksi pangan. Kebijakan perbaikan ketahanan pangan juga diupayakan<br />

melalui program-program kerja yang terkait dengan pelestarian lingkungan, khususnya sumber<br />

daya lahan dan air.<br />

Menyikapi faktor iklim dan cuaca yang penuh ketidakpastian, serta pergerseran pola panen dan<br />

musim yang tidak menentu, Pemerintah akan menempuh strategi untuk meningkatkan cadangan<br />

pangan. Peningkatan cadangan pangan ini utamanya akan didasarkan pada peningkatan<br />

kapasitas produksi dan kapasitas lumbung/penyimpanan di dalam negeri. Sementara kebijakan<br />

impor bahan pangan masih akan dilakukan secara terbatas dalam rangka menjaga stabilitas<br />

harga dan menjamin harga yang terjangkau, khususnya oleh masyarakat miskin.<br />

Infrastruktur dan Sumber Daya Listrik<br />

Permasalahan lain yang menjadi perhatian pada saat ini adalah terkait ketersediaan infrastruktur<br />

untuk mendorong kegiatan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan. Kondisi tersebut<br />

merupakan tantangan tersendiri bagi upaya pemerintah untuk mewujudkan pembangunan<br />

yang inklusif. Dewasa ini, masih dirasakan kegiatan pertumbuhan yang masih terpusat di<br />

daerah tertentu, sementara daerah lain masih belum mampu mengoptimalkan potensi ekonomi<br />

daerahnya. Permasalahan tersebut antara lain disebabkan daya dukung infrastruktur untuk<br />

menopang perkembangan kegiatan ekonomi belum tersedia secara memadai di seluruh wilayah<br />

RI secara merata.<br />

Pentingnya peran infrastruktur yang memadai dalam pencapaian sasaran pembangunan dapat<br />

terlihat dalam beberapa hal sebagai berikut. Infrastuktur, khususnya jaringan transportasi antar<br />

daerah, akan meningkatkan keterkaitan dan keterhubungan antar daerah di Indonesia. Hal ini<br />

diharapkan mampu menciptakan peluang dan kesempatan yang lebih besar bagi pengembangan<br />

kegiatan ekonomi masyarakat serta aktivitas produksi. Peningkatan aktivitas ekonomi dan<br />

produksi akan menciptakan kesempatan dan peluang kerja, peningkatan pendapatan, perbaikan<br />

taraf hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang mendukung<br />

perbaikan komunikasi dan transportasi antar wilayah di Indonesia akan menciptakan peluang<br />

pasar yang lebih besar bagi dunia usaha. Pasar yang lebih besar dan terintegrasi akan mendorong<br />

terwujudnya economic of scale sehingga mendorong efisiensi dan daya saing produk dan iklim<br />

usaha domestik.<br />

Di samping itu, ketersediaan infrastruktur yang merata akan lebih memberikan jaminan yang<br />

lebih baik bagi penyebaran hasil-hasil pembangunan ke seluruh wilayah dan masyarakat,<br />

khususnya bagi masyarakat di wilayah-wilayah terluar dan terpencil. Pemerataan hasil<br />

pembangunan dan distribusi yang lebih merata akan memberikan dampak positif bagi upaya<br />

pengendalian inflasi di berbagai wilayah RI, yang juga merupakan faktor penting bagi upaya<br />

menjaga tingkat pendapatan riil masyarakat.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!