17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 2 Kinerja Ekonomi Makro<br />

Hasil survei pada bulan Maret 2013, angka kemiskinan nasional telah mencapai 11,37 persen,<br />

kembali menurun bila dibandingkan dengan angka kemiskinan pada bulan September 2012,<br />

yang mencapai 11,66 persen. Sejalan dengan perkiraan kinerja pertumbuhan ekonomi pada<br />

semester II tahun 2013, dan dampak penurunan tingkat pengangguran, maka angka kemiskinan<br />

akhir tahun 2013 diperkirakan turun dan dapat mencapai kisaran 9,5 persen hingga 10,5 persen.<br />

Penurunan tingkat kemiskinan tersebut disumbangkan oleh menurunnya jumlah penduduk<br />

miskin baik di perkotaan maupun di perdesaan. Pada Maret 2013, jumlah penduduk miskin<br />

di daerah perkotaan berkurang sekitar 0,18 juta orang jika dibandingkan dengan angka pada<br />

bulan September tahun 2012, yaitu dari 10,51 juta orang menjadi 10,33 juta orang pada Maret<br />

2013. Seiring dengan penurunan kemiskinan di daerah perkotaan, pada periode yang sama<br />

jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang sekitar 0,35 juta orang, yaitu dari<br />

18,08 juta orang menjadi 17,74 juta orang. Demikian juga secara persentase, penduduk miskin<br />

di daerah perkotaan pada Maret 2013 mengalami penurunan dari 8,60 persen menjadi 8,39<br />

persen, dan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada periode yang sama turun<br />

dari 14,70 persen menjadi 14,32 persen.<br />

Keberhasilan penanggulangan kemiskinan, selain merupakan hasil dari pertumbuhan ekonomi<br />

yang relatif tinggi juga sebagai dampak berbagai program pemberdayaan masyarakat yang pro<br />

poor serta upaya pemenuhan hak dasar rakyat. Imbas dari masalah eksternal maupun internal<br />

memang menjadi kendala bagi efektivitas implementasi kebijakan dalam menanggulangi<br />

kemiskinan. Untuk itu, Pemerintah akan terus berupaya menyempurnakan berbagai program<br />

pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan dalam kerangka program MP3KI dan program<br />

perluasan dan percepatan perlindungan sosial (P4S).<br />

Upaya-upaya penanggulangan masalah kemiskinan tersebut akan difokuskan pada beberapa<br />

aspek. Salah satu hal terpenting adalah jaminan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat<br />

miskin. Dalam hal ini, Pemerintah akan terus berupaya menjamin terpenuhinya kebutuhan<br />

pangan, khususnya bagi masyarakat kurang mampu melalui kebijakan stabilisasi harga pangan<br />

dan juga penyediaan kebutuhan beras bagi rakyat miskin. Upaya tersebut akan disertai dengan<br />

pemutakhiran data serta perbaikan sistem distribusi sehingga kebijakan tersebut dapat mencapai<br />

sasaran secara tepat. Kebijakan PNPM akan terus diperbaiki untuk lebih berdampak bagi<br />

masyarakat yang membutuhkan dan mampu mengembangkan kemampuan dan kesejahteraan<br />

secara mandiri. Dalam hal ini, kegiatan akan diarahkan untuk mendorong masyarakat miskin<br />

untuk meningkatkan kapasitas, memperluas kesempatan kerja, dan akses layanan dasar, serta<br />

akses berusaha secara berkelanjutan. Untuk mendukung upaya perluasan kesempatan kerja dan<br />

berusaha, program penyediaan dana penjaminan kredit/pembiayaan bagi usaha mikro, kecil,<br />

dan menengah (UMKM) dan program kredit usaha rakyat (KUR) akan terus dilaksanakan. Di<br />

samping itu, Pemerintah juga akan melaksanakan program-program penyediaan hunian murah<br />

bagi rakyat miskin beserta fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya.<br />

Nilai Tukar Petani<br />

Indikator lain yang perlu mendapat perhatian yaitu nilai tukar petani (NTP), sebagai salah<br />

satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. Selama<br />

periode 2008 sampai 2012, indeks NTP terus mengalami kenaikan, dari 99 pada tahun 2008,<br />

menjadi 105,9 pada tahun 2012. Sampai dengan Juni 2013, indeks NTP nasional meningkat<br />

menjadi sebesar 105,28 atau naik sebesar 0,32 persen bila dibandingkan dengan indeks NTP<br />

bulan sebelumnya sebesar 104,95. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan indeks harga<br />

2-22<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!