17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

Meskipun masih dihadapkan pada tekanan harga yang cukup tinggi pada awal paruh kedua<br />

tahun 2013 akibat kebijakan penyesuaian harga BBM, secara keseluruhan, kinerja konsumsi<br />

masyarakat diperkirakan relatif terjaga terkait dengan meningkatnya pengeluaran masyarakat<br />

terkait dimulainya aktifitas kampanye Pilkada yang dipercepat, Pemilu legislatif dan Pemilu<br />

Presiden, serta langkah-langkah yang diambil Pemerintah dalam rangka menjaga daya beli<br />

masyarakat akibat kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi seperti menyediakan dana<br />

tambahan untuk meningkatkan program perlindungan kesejahteraan rakyat miskin, seperti<br />

tambahan alokasi beras untuk rakyat miskin (raskin), BLSM, dan bantuan siswa miskin. Program<br />

kompensasi tersebut tidak saja dimaksudkan untuk melindungi daya beli masyarakat miskin,<br />

tetapi juga sebagai langkah awal untuk menerapkan bentuk subsidi lebih tepat sasaran pada<br />

kelompok masyarakat yang layak menerimanya. Dorongan positif konsumsi masyarakat pada<br />

paruh kedua tahun 2013 diperkirakan berasal dari meningkatnya pengeluaran masyarakat pada<br />

bulan Ramadan dan Lebaran.<br />

Berbagai kebijakan dan program kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan<br />

masyarakat lainnya juga akan terus digiatkan dan diperbaiki, seperti program Masterplan<br />

Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI), program bantuan<br />

pendidikan dan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), serta program kerja stabilisasi harga<br />

dan inflasi (berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah).<br />

Faktor tambahan lain yang mampu menunjang pertumbuhan konsumsi rumah tangga adalah<br />

dampak percepatan pelaksanaan Pilkada dan persiapan Pemilu yang akan memberikan dorongan<br />

bagi aktivitas ekonomi dan pendapatan masyarakat.<br />

Sementara itu, pada semester I tahun 2013, pertumbuhan konsumsi pemerintah mengalami<br />

perlambatan bila dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi pemerintah semester I<br />

tahun 2012, yaitu dari 7,7 persen menjadi 1,4 persen (yoy). Perlambatan ini disebabkan oleh<br />

menurunnya pertumbuhan realisasi belanja barang terkait dengan kebijakan efisiensi anggaran<br />

dan rendahnya realisasi penyerapan belanja bantuan sosial serta belanja lain-lain akibat<br />

penundaan pencairan di beberapa K/L. Belanja pegawai juga mengalami perlambatan karena<br />

penundaan pencairan gaji ke-13 ke bulan Juli 2013. Hingga akhir tahun 2013, pertumbuhan<br />

konsumsi pemerintah diperkirakan masih dapat tumbuh lebih tinggi, didorong oleh upaya<br />

percepatan penyerapan anggaran yang akan terus dilakukan oleh Tim TEPPA, di tengah-tengah<br />

kebijakan penghematan anggaran. Selain itu, pencairan gaji dan tunjangan ke-13 bagi PNS/<br />

TNI-Polri/Pensiunan pada bulan Juli 2013, serta kelanjutan program reformasi birokrasi pada<br />

kementerian/lembaga negara juga akan mendorong tumbuhnya konsumsi pemerintah.<br />

Dari sisi pembentukan modal tetap bruto (PMTB), hingga semester I tahun 2013 mengalami<br />

perlambatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang<br />

sama tahun sebelumnya, yaitu dari 11,2 persen menjadi 5,2 persen. Perlambatan yang cukup<br />

signifikan terjadi pada jenis investasi mesin dan perlengkapan luar negeri, alat angkutan luar<br />

negeri, serta lainnya luar negeri, yang ketiganya mengalami kontraksi. Hal ini juga tercermin<br />

pada perkembangan impor barang modal yang juga menunjukkan tren menurun sejak<br />

semester kedua 2012. Sisi positifnya adalah perkembangan yang cukup menjanjikan pada<br />

kinerja penanaman modal langsung, baik dalam bentuk penanaman modal asing (PMA/FDI)<br />

maupun PMDN. Hal ini memberikan sinyal yang cukup baik mengenai minat investor di pasar<br />

domestik. Dalam kaitan ini, pengelolaan kondisi ekonomi makro dan fiskal perlu tetap dijaga<br />

dan diperbaiki untuk meningkatkan daya saing iklim investasi dan usaha di dalam negeri guna<br />

mendorong investasi. Selain itu, dukungan kegiatan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah<br />

diharapkan mampu meningkatkan kinerja PMTB pada tahun 2013.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!