17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

Di Amerika Serikat, upaya mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi juga masih dibayangi oleh<br />

keharusan Pemerintah AS untuk menekan defisit anggarannya. Di kawasan Eropa, tingginya<br />

beban utang pemerintah menjadi hambatan bagi upaya-upaya stimulus yang dibutuhkan oleh<br />

negara-negara di kawasan tersebut. Di tengah ketidakpastian pemulihan di kawasan Eropa, Uni<br />

Eropa mendesak untuk menghentikan dana talangan bagi Yunani apabila pemerintah Yunani<br />

tidak mampu meyakinkan terjadinya reformasi. Perekonomian di kawasan Eropa pada tahun<br />

2013 diperkirakan masih akan mengalami kontraksi.<br />

Di sisi lain, kinerja perekonomian Jepang diperkirakan akan sedikit memberikan angin segar<br />

bagi prospek perekonomian global tahun 2013. Pemerintah Jepang berupaya mendorong<br />

perekonomiannya dengan memberikan stimulus fiskal untuk penanggulangan bencana dan<br />

rekonstruksi serta untuk investasi swasta. Bersamaan dengan hal tersebut, Bank Sentral<br />

Jepang juga menetapkan target inflasi sebesar 2 persen pada tahun 2013, lebih tinggi dari<br />

target sebelumnya sebesar 1 persen, serta kebijakan fiskal yang lebih akomodatif bagi program<br />

stimulus fiskal dimaksud. Pada tahun 2013 perekonomian Jepang diproyeksikan akan tumbuh<br />

sebesar 2,0 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 1,9 persen.<br />

Selanjutnya, prospek kinerja perekonomian Cina masih belum sepenuhnya memberikan<br />

harapan yang lebih baik. Beberapa hal yang dapat menjadi hambatan bagi laju pertumbuhan<br />

Cina adalah ekspektasi inflasi, kenaikan upah buruh yang menyebabkan perusahaanperusahaan<br />

multinasional dapat memindahkan basis produksinya, serta potensi risiko krisis<br />

kredit. Sementara itu, kinerja perekonomian India diperkirakan sedikit mengalami perbaikan<br />

pada tahun 2013. Pemerintah India terus berupaya untuk melakukan reformasi ekonomi dan<br />

mendorong pertumbuhannya pada tahun 2013. Upaya tersebut dilakukan dengan membuka<br />

pasar ritel, penerbangan komersial dan energi untuk perusahaan-perusahaan asing, serta<br />

memangkas subsidi energi. Untuk menarik investasi asing, India juga berencana untuk<br />

mengamendemen Undang-Undang Akuisisi Lahan era kolonial. Dengan berbagai langkah<br />

kebijakan tersebut, perekonomian India diperkirakan tumbuh sebesar 5,6 persen pada tahun<br />

2013, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 3,2 persen.<br />

Melemahnya kinerja perekonomian global juga akan berimbas pada kinerja negara-negara<br />

ASEAN. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara diperkirakan tidak akan setinggi<br />

pertumbuhan pada tahun 2012. Kawasan ASEAN-5 diperkirakan tumbuh sebesar 5,6 persen<br />

pada tahun 2013, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar<br />

6,1 persen.<br />

Aktivitas perdagangan internasional yang mengalami perlambatan pada tahun 2012 diperkirakan<br />

sedikit mengalami perbaikan pada tahun 2013. Volume perdagangan internasional pada tahun<br />

2013 diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,1 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan<br />

pertumbuhan tahun 2012 yang hanya sebesar 2,5 persen. Meskipun terjadi percepatan laju<br />

pertumbuhan volume perdagangan, hal ini belum mendorong pemulihan kinerja ekonomi<br />

global secara memadai. Selain itu, kinerja perdagangan internasional juga masih dihadapkan<br />

pada risiko lambatnya prospek pemulihan krisis di kawasan Eropa.<br />

Dari sisi pasar keuangan global, setelah krisis subprime mortgage di AS tahun 2008, beberapa<br />

program stimulus diluncurkan oleh Bank Sentral AS dan memberikan dampak signifikan pada<br />

pertumbuhan likuiditas negara tersebut, yang tercermin dari pertumbuhan uang kartal dan<br />

uang giral serta deposito berjangka. Selain meningkatkan likuiditas di pasar AS sendiri, program<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!