17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

US$/narrel<br />

160<br />

140<br />

120<br />

100<br />

80<br />

60<br />

40<br />

20<br />

0<br />

GRAFIK 2.8<br />

PERKEMBANGAN PRODUKSI, KONSUMSI DAN HARGA MINYAK<br />

MENTAH INTERNASIONAL, 2009—2012<br />

Jul<br />

Ags<br />

Sep<br />

Okt<br />

Nov<br />

Des<br />

Jan<br />

Feb<br />

Mar<br />

Apr<br />

Mei<br />

Jun<br />

Jul<br />

Ags<br />

Sep<br />

Okt<br />

Nov<br />

Des<br />

Jan<br />

Feb<br />

Mar<br />

Apr<br />

Mei<br />

Jun<br />

Jul<br />

Ags<br />

Sep<br />

Okt<br />

Nov<br />

Des<br />

Jan<br />

Feb<br />

Mar<br />

Apr<br />

Mei<br />

Jun<br />

Jul<br />

Ags<br />

Sep<br />

Okt<br />

Nov<br />

Des<br />

Jan<br />

Feb<br />

Mar<br />

Apr<br />

Mei<br />

Jun<br />

Jul<br />

Ags<br />

Sep<br />

Okt<br />

Nov<br />

Des<br />

2008 2009 2010 2011 2012<br />

Sumber: Bloomberg & Kementerian ESDM<br />

Konsumsi (RHS) Produksi (RHS) WTI Brent ICP<br />

Desember 2008, sehingga<br />

harga rata-rata ICP pada<br />

tahun 2008 mencapai sebesar<br />

US$97,0 per barel. Seiring<br />

dengan perkembangan harga<br />

minyak mentah dunia, harga<br />

ICP pada tahun 2009-2012<br />

menunjukkan kecenderungan<br />

yang sama. Harga rata-rata ICP<br />

pada tahun 2009 mencapai<br />

sebesar US$61,6 per barel,<br />

kemudian terus bergerak naik<br />

menjadi US$112,7 per barel<br />

pada tahun 2012.<br />

Pada tahun-tahun berikutnya, harga minyak mentah dunia bergerak secara fluktuatif dengan<br />

kecenderungan yang meningkat yang disebabkan oleh peningkatan konsumsi minyak mentah.<br />

Selama empat tahun terakhir, rata-rata konsumsi minyak dunia mengalami peningkatan, yaitu<br />

dari 84,8 juta barel per hari pada tahun 2009 menjadi 89,2 juta barel per hari pada tahun 2012.<br />

Peningkatan konsumsi ini terutama terjadi di negara-negara non-OECD. Peningkatan konsumsi<br />

tersebut terutama dipicu oleh membaiknya perekonomian negara-negara non-OECD di Asia,<br />

Amerika Selatan, dan Rusia. Peningkatan konsumsi ini memicu kenaikan harga minyak mentah<br />

dunia hingga akhir 2012. Harga rata-rata minyak mentah Brent yang pada tahun 2009 mencapai<br />

US$62,5 per barel, terus meningkat hingga mencapai US$111,7 per barel pada tahun 2012. Hal<br />

ini disebabkan peningkatan konsumsi minyak di Jepang untuk keperluan pembangkit listrik,<br />

serta masih tingginya permintaan produk minyak dari Cina dan India.<br />

Pergerakan harga minyak dunia selama periode tersebut juga diimbangi oleh peningkatan<br />

pasokan minyak dunia terutama yang berasal dari negara-negara non-OPEC sehingga dapat<br />

menahan harga minyak tidak lebih tinggi lagi. Rata-rata pasokan minyak mentah dunia pada<br />

tahun 2009 sebesar 84,3 juta barel per hari naik menjadi 89,1 juta barel per hari pada tahun<br />

2012. Selain itu, faktor geopolitik di Timur Tengah dan krisis utang Eropa sangat mempengaruhi<br />

tingginya volatilitas harga minyak dunia.<br />

92<br />

90<br />

88<br />

86<br />

84<br />

82<br />

80<br />

78<br />

Juta Barel/hari<br />

Lifting Minyak dan Gas Bumi<br />

Realisasi lifting minyak Indonesia sepanjang periode tahun 2008–2010 cenderung meningkat,<br />

dengan rata-rata sebesar 930,1 ribu barel per hari (2008), naik menjadi 953,9 ribu barel per<br />

hari (2010). Peningkatan lifting ini diraih setelah menempuh beberapa kebijakan di bidang<br />

perminyakan, di antaranya kebijakan investasi dan pendanaan yang lebih merata, peningkatan<br />

sistem dan mekanisme kemitraan di antara pelaku usaha hulu dalam penyediaan barang operasi<br />

migas, insentif perpajakan, penangguhan pembayaran pajak pertambahan nilai, dan pembebasan<br />

bea masuk peralatan migas.<br />

Memasuki tahun 2011, realisasi lifting minyak mulai mengalami penurunan menjadi 898,5 ribu<br />

barel per hari (lihat Grafik 2.9). Kendala yang dihadapi dalam pengendalian untuk menahan<br />

laju penurunan produksi alamiah dari lapangan-lapangan yang telah ada, serta permasalahan<br />

pada kegiatan peningkatan produksi minyak baru di antaranya adalah permasalahan<br />

perijinan, tumpang tindih dan pinjam pakai lahan dengan instansi terkait, permasalahan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!