17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kinerja Ekonomi Makro<br />

Bab 2<br />

persen<br />

25<br />

20<br />

15<br />

10<br />

5<br />

0<br />

-5<br />

-10<br />

-15<br />

-20<br />

GRAFIK 2.4<br />

PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT PENGELUARAN,<br />

2008 – 2012 (%, yoy)<br />

2008 2009 2010 2011 2012<br />

Kons. Rumah Tangga Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Impor<br />

Sumber: Badan Pusat Statistik<br />

Konsumsi rumah tangga merupakan<br />

komponen yang cukup penting<br />

dalam menopang laju pertumbuhan<br />

ekonomi di Indonesia. Hal tersebut<br />

tidak saja disebabkan oleh perannya<br />

yang cukup besar dalam PDB, tetapi<br />

juga mengingat pertumbuhannya<br />

yang cukup stabil. Selama periode<br />

2008 hingga 2012, laju pertumbuhan<br />

konsumsi rumah tangga bergerak<br />

pada kisaran 4,7 persen hingga 5,3<br />

persen, dengan rata rata mencapai 5,0<br />

persen. Dalam periode tersebut, konsumsi rumah tangga telah menyumbang sekitar 57 persen<br />

dari total pembentukan PDB.<br />

Besarnya peran konsumsi rumah tangga antara lain didukung oleh struktur perekonomian<br />

Indonesia serta besarnya jumlah penduduk disertai peningkatan rasio usia produktif<br />

(demographic dividen) sehingga mampu mendorong permintaan domestik. Tren peningkatan<br />

usia produktif tersebut diperkirakan masih akan terus terjadi selama sepuluh hingga lima belas<br />

tahun ke depan, sehingga dapat menjadi modal dasar untuk mencapai pertumbuhan yang relatif<br />

tinggi dan stabil.<br />

Walaupun didukung modal dasar faktor demografi tersebut, konsumsi rumah tangga tidak lepas<br />

dari tekanan-tekanan yang terjadi. Selama periode 2008–2012, gejolak dan krisis yang terjadi<br />

di perekonomian global juga telah berdampak pada kondisi ekonomi domestik. Pada tahun<br />

2009, konsumsi rumah tangga masih mampu tumbuh sebesar 4,9 persen, lebih rendah bila<br />

dibandingkan dengan realisasinya pada tahun 2008 yang mencapai 5,3 persen. Perlambatan<br />

tersebut terlihat pada beberapa indikator ekonomi seperti penjualan ritel, penjualan mobil dan<br />

motor, dan jumlah uang beredar. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah telah mengambil berbagai<br />

kebijakan stimulus dan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter yang mampu meredam tekanan<br />

yang terjadi serta tetap menjaga kesehatan fundamental ekonomi. Di samping itu, konsumsi<br />

rumah tangga dan perekonomian juga mendapat insentif tambahan dari pelaksanaan pemilu<br />

sehingga tidak terjadi perlambatan yang lebih dalam.<br />

Pada periode tahun 2010 hingga 2011, konsumsi rumah tangga kembali melambat dan tumbuh<br />

sebesar 4,7 persen di kedua tahun tersebut. Perlambatan konsumsi rumah tangga terutama<br />

disebabkan oleh tingginya inflasi, akibat kenaikan harga bahan pangan global dan domestik.<br />

Selain itu, kecenderungan masyarakat untuk meningkatkan tabungan dan deposito di perbankan<br />

juga berpengaruh pada melambatnya konsumsi rumah tangga. Pada tahun 2012, konsumsi<br />

rumah tangga tumbuh sebesar 5,3 persen. Perbaikan ini antara lain didorong oleh peningkatan<br />

upah minimum propinsi (UMP) di beberapa daerah, penurunan tingkat pengangguran, laju<br />

inflasi yang menurun sehingga mampu mengangkat daya beli riil masyarakat, serta dukungan<br />

program-program pemerintah seperti program PNPM, BOS, Jamkesmas, dan program pro<br />

poor lainnya.<br />

Konsumsi pemerintah merupakan pengeluaran pemerintah yang dipergunakan untuk membiayai<br />

jalannya kegiatan pemerintahan. Kontribusi konsumsi pemerintah terhadap pertumbuhan<br />

PDB mencapai sebesar 0,81 persen pada tahun 2008 dan, 1,27 persen pada tahun 2009. Dalam<br />

periode yang sama, pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai sebesar 10,4 persen pada<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

2-5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!