17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Proyeksi APBN Jangka Menengah<br />

Bab 7<br />

utang dalam kerangka ALM negara; (9) mengembangkan metode penerbitan yang lebih<br />

fleksibel untuk mengakomodasi perubahan target pembiayaan dan ketidakpastian kondisi<br />

pasar keuangan, serta efisiensi waktu penerbitan dan biaya utang; (10) melanjutkan metode<br />

GMTN dengan kualitas eksekusi dan penjatahan yang lebih baik antara lain menekankan pada<br />

real money account; dan (11) mengkaji penerbitan dengan format Securities and Exchange<br />

Commission (SEC) Registered. Sementara itu, strategi khusus pengelolaan pinjaman adalah<br />

sebagai berikut (1) mengurangi stok pinjaman luar negeri dan meningkatkan kualitas<br />

perencanaan; (2) mengoptimalkan proses dan kualitas negosiasi perjanjian pinjaman; (3)<br />

meningkatkan kinerja pemanfaatan pinjaman; dan (4) meningkatkan kualitas proses bisnis<br />

dan pengolahan data pinjaman.<br />

Selanjutnya, kebijakan pembiayaan nonutang dalam periode 2015—2017 direncanakan sebagai<br />

berikut. (1) mendukung pembangunan infrastruktur melalui PMN kepada BUMN/Lembaga,<br />

penugasan kepada Pusat Investasi Pemerintah, dana bergulir Pusat Pembiayaan Perumahan,<br />

pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal), memberikan penjaminan<br />

Pemerintah dalam percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan<br />

batubara, percepatan penyediaan air minum, dan proyek kerjasama Pemerintah dengan<br />

badan usaha yang dilakukan melalui badan usaha penjaminan infrastruktur; (2) mendukung<br />

pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) melalui dana bergulir<br />

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM; (3) mendukung pengembangan<br />

pendidikan melalui dana pengembangan pendidikan nasional yang digunakan untuk dana<br />

abadi (endowment fund); (4) memenuhi kewajiban Indonesia sebagai anggota Organisasi/<br />

Lembaga Keuangan Internasional (LKI) untuk mempertahankan persentase kepemilikan<br />

modal, melalui PMN kepada Organisasi/LKI, serta (5) menggunakan penerimaan cicilan<br />

pengembalian penerusan pinjaman dan hasil pengelolaan aset untuk mendanai kebutuhan<br />

pembiayaan anggaran.<br />

Dalam rangka pemenuhan pembiayaan anggaran, strategi diarahkan dalam rangka pencapaian<br />

tiga sasaran utama, yaitu (1) penurunan rasio utang terhadap PDB; (2) penggunaan utang<br />

secara selektif; dan (3) optimalisasi pemanfaatan utang. Peningkatan pengelolaan pinjaman<br />

Pemerintah diarahkan untuk menurunkan stok utang luar negeri, baik secara absolut maupun<br />

secara persentase terhadap PDB. Pembiayaan luar negeri (neto) dalam kurun waktu 2015<br />

—2017 direncanakan tetap mempertahankan kebijakan negative net flow. Perkembangan dan<br />

proyeksi rasio utang terhadap PDB dalam periode 2008—2017, disajikan dalam Grafik 7.7.<br />

triliun rupiah<br />

16.000<br />

GRAFIK 7.7<br />

RASIO UTANG TERHADAP PDB, 2008-2017<br />

35,0%<br />

14.000<br />

30,0%<br />

12.000<br />

10.000<br />

8.000<br />

6.000<br />

4.000<br />

2.000<br />

25,0%<br />

20,0%<br />

15,0%<br />

10,0%<br />

5,0%<br />

0<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013 <strong>2014</strong> 2015 2016 2017<br />

PDB Rasio Utang<br />

0,0%<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

7-17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!