17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Proyeksi APBN Jangka Menengah<br />

Bab 7<br />

program pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri; dan (3) menanggulangi risiko<br />

sosial akibat bencana alam melalui pengalokasian dana cadangan penanggulangan bencana<br />

alam.<br />

Kebijakan belanja lain – lain dalam periode 2015—2017 kebijakan dalam belanja lain-lain<br />

digunakan sebagai alat Bendahara Umum Negara untuk mengelola secara efisien dan efektif<br />

anggaran dengan karakteristik (1) bersifat tidak berulang (ad hoc), (2) bersifat cadangan untuk<br />

mengantisipasi keperluan mendesak; (3) belum direncanakan sebelumnya; dan (4) membiayai<br />

lembaga yang belum mempunyai bagian anggaran (BA) sendiri. Di samping itu, belanja lainlain<br />

juga digunakan sebagai alat kebijakan fiskal dalam rangka, antara lain: (1) mengantisipasi<br />

perubahan asumsi ekonomi makro dan perubahan kebijakan; dan (2) mendukung program<br />

ketahanan pangan, dengan menyediakan alokasi cadangan stabilisasi harga pangan, cadangan<br />

beras pemerintah (CBP), dan cadangan benih nasional (CBN).<br />

Kebijakan Transfer ke Daerah<br />

Kebijakan Transfer ke Daerah dalam perencanaan jangka menengah masih ditekankan untuk<br />

menjaga konsistensi dan kesinambungan proses konsolidasi desentralisasi fiskal sebagai<br />

upaya pemantapan penyelenggaraan otonomi daerah. Kebijakan Transfer ke Daerah tersebut<br />

diprioritaskan untuk (1) meningkatkan kapasitas fiskal daerah dan mengurangi kesenjangan<br />

fiskal antara pusat dan daerah dan antardaerah; (2) menyelaraskan kebutuhan pendanaan di<br />

daerah sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan; (3) meningkatkan kualitas pelayanan<br />

publik di daerah dan mengurangi kesenjangan pelayanan publik antardaerah; (4) mendukung<br />

kesinambungan fiskal nasional; (5) meningkatkan kemampuan daerah dalam menggali<br />

potensi ekonomi daerah; (6) meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya nasional;<br />

(7) meningkatkan sinkronisasi antara rencana pembangunan nasional dengan rencana<br />

pembangunan daerah; (8) meningkatkan daya saing daerah; serta (9) meningkatkan perhatian<br />

terhadap pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.<br />

Dalam periode 2015—2017, anggaran transfer ke daerah diproyeksikan akan terus meningkat.<br />

Hal ini berkaitan dengan proyeksi asumsi dasar ekonomi makro, yang kemudian diterjemahkan<br />

ke dalam postur APBN yang berakibat bertambahnya pendapatan negara. Dengan peningkatan<br />

pendapatan negara tersebut, tentu akan meningkatkan alokasi untuk transfer ke daerah dalam<br />

periode tersebut. Perkembangan alokasi Transfer ke Daerah tahun 2008—<strong>2014</strong> serta proyeksi<br />

tahun 2015—2017 disajikan dalam Grafik 7.5.<br />

GRAFIK 7.5<br />

PERKEMBANGAN DAN PROYEKSI TRANSFER KE DAERAH,<br />

2008-2017<br />

(triliun Rp)<br />

900<br />

800<br />

700<br />

600<br />

500<br />

400<br />

300<br />

200<br />

100<br />

0<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013 <strong>2014</strong> 2015 2016 2017<br />

(%)<br />

7,0<br />

6,0<br />

5,0<br />

4,0<br />

3,0<br />

2,0<br />

1,0<br />

0,0<br />

TRANSFER KE DAERAH<br />

% thd PDB<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

7-15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!