17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Proyeksi APBN Jangka Menengah<br />

Bab 7<br />

produktif, terutama untuk mendukung pelaksanaan MP3EI 2011—2025 dan melanjutkan<br />

kesinambungan program pro rakyat (4 klaster penanggulangan kemiskinan) serta sinergi<br />

antar klaster dalam rangka mendukung MP3KI. Ketiga, mempertahankan alokasi anggaran<br />

pendidikan sebesar 20 persen terhadap total belanja negara dalam rangka penyediaan<br />

pendidikan yang berkualitas, mudah, dan murah. Keempat, memberikan dukungan terhadap<br />

kegiatan konservasi lingkungan (pro environment), dan pengembangan energi terbarukan.<br />

Kelima, melanjutkan kebijakan subsidi yang efisien dengan penerima subsidi yang tepat<br />

sasaran. Keenam, melaksanakan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Perkembangan dan<br />

proyeksi belanja pemerintah pusat dalam periode 2008—2017 disajikan pada Grafik 7.4.<br />

GRAFIK 7.4<br />

PERKEMBANGAN DAN PROYEKSI BELANJA PEMERINTAH PUSAT,<br />

2008-2017<br />

(triliun Rp) (%)<br />

1.600<br />

16,0<br />

1.400<br />

1.200<br />

1.000<br />

800<br />

600<br />

400<br />

200<br />

0<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013 <strong>2014</strong> 2015 2016 2017<br />

14,0<br />

12,0<br />

10,0<br />

8,0<br />

6,0<br />

4,0<br />

2,0<br />

-<br />

BELANJA K/L BELANJA NON K/L % BEL. PEMERINTAH PUSAT thd PDB<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Secara umum, kebijakan belanja kementerian negara/lembaga (K/L) dalam periode<br />

2015—2017 adalah Pertama, memperbaiki daya serap dan kualitas belanja K/L melalui,<br />

antara lain, (1) perbaikan penyelesaian dokumen anggaran yang mencakup ketepatan waktu,<br />

kelengkapan dokumen, dan mekanisme revisi anggaran; (2) proses pelelangan lebih awal; (3)<br />

pemantauan proyek dan kegiatan secara lebih intensif; (4) penerapan kebijakan reward and<br />

punishment secara transparan, profesional, dan konsisten. Kedua, melakukan monitoring<br />

dan evaluasi kinerja K/L dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan<br />

anggaran. Ketiga, memperbaiki sistem penganggaran melalui penerapan penganggaran<br />

berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah. Keempat, belanja K/L harus<br />

dimanfaatkan oleh para pimpinan K/L untuk (1) melaksanakan tugas pokok K/L, guna mencapai<br />

sasaran pembangunan yang telah ditetapkan Pemerintah; (2) memperbaiki akuntabilitas<br />

laporan pertanggungjawaban keuangan masing-masing K/L; (3) efisiensi anggaran pendidikan,<br />

utamanya belanja perjalanan dinas. Kelima, refocusing program dan anggaran. Keenam,<br />

menghindari duplikasi program. Sementara itu dalam rangka meningkatkan fungsi, peran,<br />

dan kualitas APBN, Pemerintah juga melakukan langkah-langkah administratif di antaranya<br />

adalah (1) melanjutkan program reformasi birokrasi (termasuk pemberian remunerasi)<br />

untuk memperbaiki kinerja aparatur negara, serta peningkatan kualitas pelayanan publik;<br />

(2) meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja negara termasuk belanja pendidikan;<br />

(3) realokasi kegiatan dari BA 999 ke K/L dalam rangka transparansi dan akuntabilitas;<br />

(4) efisiensi belanja overhead/implementasi flat policy; dan (5) upaya percepatan pelaksanaan<br />

anggaran; (6) meningkatkan governance penyelesaian dokumen anggaran dengan membagi<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

7-13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!