17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 7<br />

Proyeksi APBN Jangka Menengah<br />

hibah yang akan diterima K/L, dalam periode 2015―2017, hibah terencana yang diperkirakan<br />

akan diterima Pemerintah Indonesia cenderung menurun, yaitu dari Rp3,4 triliun (2015)<br />

menjadi Rp1,2 triliun (2017). Hibah terencana yang telah dilaporkan akan diterima oleh<br />

Pemerintah Indonesia dalam periode 2015―2017, merupakan hibah yang berstatus on<br />

going atau multiyears yang berkaitan dengan program energi dan lingkungan hidup seperti<br />

penanganan climate change, pengurangan emisi di perkotaan, pelestarian hutan, dan efisiensi<br />

energi. Perkembangan dan proyeksi penerimaan hibah dalam periode 2008—2017 disajikan<br />

dalam Grafik 7.3.<br />

(triliun Rp)<br />

6,0<br />

GRAFIK 7.3<br />

PERKEMBANGAN DAN PROYEKSI PENERIMAAN HIBAH, 2008-2017<br />

5,0<br />

4,0<br />

3,0<br />

2,0<br />

1,0<br />

0,0<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013 <strong>2014</strong> 2015 2016 2017<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

7.2.3 Proyeksi Belanja Negara<br />

Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat<br />

Dalam periode jangka menengah (2015—2017), kebijakan belanja pemerintah pusat akan<br />

disusun dengan mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN<br />

2015—2019). RPJMN 2015—2019 yang merupakan tahapan ketiga dari rencana pembangunan<br />

jangka panjang nasional (RPJPN) 2005—2025, juga akan disusun dengan mengacu pada<br />

visi dan misi Presiden terpilih pada Pemilu <strong>2014</strong> mendatang. Berdasarkan pentahapan skala<br />

prioritas dan strategi jangka menengah yang dimuat dalam RPJPN 2005—2025, RPJMN<br />

2015—2019 akan difokuskan pada upaya pemantapan pembangunan secara menyeluruh<br />

dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis<br />

sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang berkualitas, serta kemampuan<br />

ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, kebijakan belanja pemerintah pusat juga mengacu<br />

kepada direktif-direktif Presiden yang memiliki time frame jangka menengah, seperti dukungan<br />

terhadap pelaksanaan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi<br />

Indonesia (MP3EI) dan masterplan percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan<br />

Indonesia (MP3KI). Kebijakan-kebijakan belanja Pemerintah Pusat jangka menengah tersebut<br />

diambil sebagai upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan menjamin pemerataan<br />

(growth with equity).<br />

Secara umum, kebijakan belanja pemerintah pusat dalam periode 2015—2017 sebagai berikut.<br />

Pertama, mendukung pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan yang efektif dan efisien,<br />

antara lain melalui pemantapan penerapan performance based budgeting (PBB) dan medium<br />

term expenditure framework (MTEF) dalam rangka penguatan kualitas belanja (quality<br />

of spending), termasuk perbaikan sistem penganggaran multiyears. Kedua, mendukung<br />

pelaksanaan program-program pembangunan untuk mencapai sasaran pertumbuhan<br />

ekonomi dan pengurangan kemiskinan, antara lain melalui: peningkatan alokasi belanja<br />

7-12<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!