17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Proyeksi APBN Jangka Menengah<br />

Bab 7<br />

Sementara itu, kebijakan makro prudensial dalam menjaga stabilitas nilai tukar akan menjadi<br />

faktor pendukung lainnya dalam menjaga tingkat inflasi khususnya inflasi yang berasal dari<br />

barang-barang impor (imported inflation).<br />

Stabilitas ekonomi makro dan kondisi fiskal yang membaik juga akan memberikan dampak<br />

positif terhadap kinerja pasar keuangan domestik, khususnya pada transaksi Surat Berharga<br />

Negara (SBN). Selain itu, tingkat yield SBN yang masih kompetitif yang didukung dengan<br />

inflasi yang cenderung menurun akan menjadi daya tarik lainnya terhadap permintaan SBN<br />

dalam jangka menengah. Khusus untuk yield Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan,<br />

yang menjadi salah satu dasar perhitungan beban bunga utang variabel rate di dalam postur<br />

APBN, diperkirakan akan berada pada level 5,0—6,0 persen pada tahun 2015 hingga 2017.<br />

Indikator lain yang juga perlu mendapat perhatian dalam penyusunan postur APBN dalam<br />

jangka menengah adalah harga dan lifting migas Indonesia. Pergerakan harga minyak dunia<br />

diperkirakan masih tinggi mengingat pergerakannya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor<br />

fundamental namun juga faktor non-fundamental seperti faktor geopolitik dan spekulasi.<br />

Namun, berdasarkan proyeksi ke depan bahwa negara-negara produsen minyak masih<br />

memiliki komitmen yang sama dalam menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan,<br />

dapat dijadikan dasar dalam memprediksi harga minyak dunia bergerak stabil dalam jangka<br />

menengah. Berdasarkan perkembangan harga minyak dunia saat ini, serta masih adanya<br />

potensi risiko guncangan dari faktor geopolitik, harga minyak mentah Indonesia pada tahun<br />

2015—2017 diperkirakan masih akan berada di atas US$100 per barel, yaitu pada kisaran rata<br />

-rata antara US$100 s.d US$115 per barel.<br />

Selanjutnya, lifting migas dalam jangka menengah diupayakan dapat dioptimalkan. Namun<br />

dengan melihat kapasitas yang ada, peningkatan lifting migas diperkirakan terbatas. Pada<br />

tahun 2015—2017, lifting minyak diharapkan dapat mencapai setidaknya 920 ribu—980 ribu<br />

barel per hari. Sementara itu, lifting gas bumi dalam periode 2015—2017 ditargetkan dapat<br />

mencapai rata-rata 1.250—1.360 ribu barel setara minyak per hari. Target lifting migas tersebut<br />

dilandasi berbagai faktor pertimbangan di antaranya perkembangan realisasi selama ini yang<br />

cenderung mengalami laju penurunan produksi pada lapangan eksisting, upaya optimalisasi<br />

termasuk perbaikan iklim investasi sektor energi, dan percepatan eksplorasi pada lapangan<br />

minyak baru. Secara ringkas proyeksi asumsi dasar ekonomi makro jangka menengah tahun<br />

2015—2017, dapat dilihat pada Tabel 7.2.<br />

TABEL 7.2<br />

ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> DAN JANGKA MENENGAH 2015-2017<br />

<strong>RAPBN</strong><br />

<strong>2014</strong><br />

2015 2016 2017<br />

- Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 6,4 6,4 - 7,2 6,5 - 7,4 6,7 - 7,6<br />

- Inflasi (%, yoy) 4,5 3,0 - 5,0 3,0 - 5,0 2,5 - 4,5<br />

- Suku Bunga SPN 3 Bulan (%) 5,5 5,0 - 6,0 5,0 - 6,0 5,0 - 6,0<br />

- Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$1) 9.750 9.700 - 10.000 9.700 - 10.000 9.700 - 10.000<br />

- Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel) 106 100 - 115 100 - 115 100 - 115<br />

- Lifting Minyak Bumi (ribu barel per hari) 870 960 - 980 940 - 960 920 - 940<br />

- Lifting Gas Bumi (MBOEPD) 1.240 1.250 - 1.290 1.320 - 1.360 1.300 - 1.340<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

7-7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!