17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Proyeksi APBN Jangka Menengah<br />

Bab 7<br />

7.1 Umum<br />

BAB 7<br />

PROYEKSI APBN JANGKA MENENGAH<br />

Kebijakan dan karakteristik postur APBN jangka menengah harus disusun dengan mengacu<br />

pada perkembangan dan prospek kinerja perekonomian global dan nasional, khususnya<br />

terkait prospek berbagai indikator ekonomi yang digunakan sebagai asumsi dasar ekonomi<br />

makro yang menjadi dasar perhitungan APBN. Selain itu, berbagai kebutuhan, tantangan,<br />

dan permasalahan pembangunan ekonomi yang sedang dan akan dihadapi oleh Pemerintah<br />

dalam periode tersebut juga harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dan postur<br />

APBN jangka menengah. Kebijakan APBN jangka menengah pada dasarnya mengacu pada<br />

pelaksanaan dan rencana pembangunan jangka menengah nasional sesuai visi dan misi<br />

pembangunan nasional. Kebijakan dan postur APBN jangka menengah disusun dan disiapkan<br />

untuk menunjang pelaksanaan rencana pembangunan nasional jangka menengah tersebut,<br />

serta pencapaian target-target pembangunan nasional yang telah ditetapkan.<br />

Dalam jangka menengah 2015—2017, Indonesia diperkirakan masih dihadapkan pada<br />

sejumlah tantangan terkait upaya penurunan tingkat pengangguran, penurunan angka<br />

kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan ekonomi, serta peningkatan daya saing ekonomi.<br />

Dengan memerhatikan prospek kinerja perekonomian global, prospek kinerja perekonomian<br />

domestik, serta tantangan-tantangan yang ada, prospek APBN dalam jangka menengah<br />

ke depan diharapkan tetap dapat berperan besar dalam menjaga stabilitas perekonomian<br />

nasional sekaligus memberikan stimulus bagi aktivitas perekonomian nasional. Dengan<br />

demikian, strategi kebijakan fiskal dalam jangka menengah diarahkan untuk tetap menjaga<br />

kesinambungan fiskal melalui peningkatan pendapatan negara serta efisiensi belanja negara,<br />

di samping mengendalikan defisit anggaran agar dapat mendorong turunnya rasio utang<br />

pemerintah terhadap PDB. Namun, Pemerintah juga menyadari perlunya kebijakan fiskal<br />

yang ekspansif dengan pengelolaan secara hati-hati dalam rangka menjaga momentum<br />

pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam jangka menengah, secara bertahap APBN akan<br />

diarahkan menuju anggaran berimbang.<br />

Dalam kerangka pemikiran tersebut, kebijakan pendapatan negara dalam jangka menengah<br />

(2015—2017) akan diarahkan pada optimalisasi pendapatan negara dengan tetap menjaga<br />

iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Untuk itu, Pemerintah terus berupaya<br />

untuk meningkatkan rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB (tax ratio), utamanya<br />

melalui perluasan basis pajak dan perbaikan administrasi perpajakan secara terus menerus.<br />

Sejalan dengan perkiraan penguatan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional, dalam jangka<br />

menengah, penerimaan perpajakan secara nominal diharapkan dapat tumbuh lebih tinggi<br />

daripada tingkat pertumbuhan alaminya. Di sisi lain, PNBP juga diharapkan terus mengalami<br />

peningkatan terutama yang berasal dari penerimaan bagian Pemerintah dari laba BUMN,<br />

seiring dengan meningkatnya kinerja BUMN, dan dari SDA migas.<br />

Di bidang perpajakan, kebijakan yang akan ditempuh oleh Pemerintah adalah (1) melanjutkan<br />

reformasi administrasi perpajakan, (2) melakukan reformasi di bidang pengawasan dan<br />

penggalian potensi, dan (3) reformasi di bidang peraturan dan perundang-undangan.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

7-1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!