17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

(DAU) minimal 26 persen dari penerimaan dalam negeri neto, dan Dana Bagi Hasil<br />

(DBH) sesuai ketentuan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara<br />

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; (3) penyediaan alokasi anggaran kesehatan<br />

sebesar 5 persen dari APBN sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;<br />

(4) penyediaan dana otonomi khusus sesuai dengan Undang-Undang Otonomi<br />

Khusus provinsi Aceh dan Papua masing-masing sebesar 2 persen dari DAU<br />

Nasional. Perkembangan mandatory spending tahun 2008-2013 disajikan dalam<br />

Grafik 6.30.<br />

Meskipun dalam perkembangannya, untuk penyediaan alokasi anggaran kesehatan sebesar<br />

5 persen dari APBN telah mendapatkan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 58/<br />

PUU-X/2012 tanggal 13 Desember 2012. Putusan MK tersebut menyatakan bahwa terkait<br />

permohonan mengenai pengujian materil UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN TA 2012<br />

terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dapat diterima,<br />

dengan salah satu pertimbangan yaitu suatu ketentuan Undang-Undang tidak dapat diuji dengan<br />

ketentuan Undang-Undang yang lain, dalam hal ini UU 22/2011 tentang APBN 2012 terhadap<br />

UU 36/2009 tentang Kesehatan.<br />

Meningkatnya mandatory spending<br />

sebagai konsekuensi dari ketentuan<br />

peraturan perundangan yang berlaku<br />

telah menimbulkan kekhawatiran akan<br />

kapasitas fiskal (fiscal space). Fiscal<br />

Space adalah ketersediaan sumberdaya<br />

keuangan bagi pemerintah untuk<br />

membiayai kebijakan yang diinginkan<br />

melalui anggaran. Kapasitas fiskal<br />

selama ini masih terbatas, disebabkan<br />

oleh anggaran belanja negara yang<br />

setiap tahunnya lebih besar digunakan<br />

untuk membiayai belanja yang bersifat<br />

mengikat berupa pos belanja rutin antara<br />

100%<br />

90%<br />

80%<br />

70%<br />

60%<br />

50%<br />

40%<br />

30%<br />

20%<br />

10%<br />

0%<br />

APBNP<br />

2008 2009 2010 2011 2012<br />

2013<br />

Tidak Mengikat 17,8 23,0 19,6 20,0 20,3 24,6<br />

Mengikat 82,2 77,0 80,4 80,0 79,7 75,4<br />

Persen<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

GRAFIK 6.31<br />

PERKEMBANGAN KOMPOSISI BELANJA NEGARA<br />

MENGIKAT DAN TIDAK MENGIKAT, 2008-2013<br />

lain belanja pegawai, belanja subsidi, dan pembayaran bunga utang. Komposisi belanja negara<br />

mengikat dan tidak mengikat tahun 2008-2013 disajikan dalam Grafik 6.31.<br />

Dengan adanya mandatory spending yang menyebabkan fiscal space makin terbatas, khususnya<br />

untuk alokasi anggaran ke jenis belanja yang dapat lebih produktif, hal ini berisiko membuat<br />

APBN tidak dapat berfungsi secara optimal. Selain itu, fungsi APBN sebagai stabilisator bagi<br />

perekonomian yang bersifat countercyclical menjadi kurang fleksibel untuk antisipasi perubahan<br />

asumsi ekonomi global. Padahal sebagai alat kebijakan fiskal, APBN harus dapat bermanuver,<br />

yaitu pada saat ekonomi sedang dalam kondisi stabil, pemerintah dapat menjalankan anggaran<br />

surplus, dan sebaliknya, pada saat krisis, pemerintah dapat melakukan ekspansi fiskal dengan<br />

menjalankan anggaran defisit.<br />

Dimasa yang akan datang, diharapkan adanya peningkatan efektifitas di sektor belanja,<br />

khususnya belanja bersifat mengikat yang menjadi penyebab utama keterbatasan fiscal space.<br />

Belanja subsidi merupakan faktor pengurang terbesar terhadap fiscal space sehingga diupayakan<br />

dikurangi secara bertahap agar fiscal space bisa tetap terjaga, diantaranya melalui pengendalian<br />

penggunaan BBM bersubsidi dan listrik bersubsidi.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!