17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 6<br />

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Dukungan Pemerintah dan Jaminan Pemerintah untuk Proyek Kerjasama.<br />

Pemerintah melalui Menteri Keuangan dapat menyetujui pemberian Dukungan Pemerintah dalam<br />

bentuk insentif perpajakan dan/atau kontribusi fiskal dalam bentuk finansial berdasarkan usulan<br />

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah. Menteri Keuangan juga menyediakan beberapa instrumen<br />

untuk mendukung pelaksanaan proyek KPS. Fasilitas tersebut dilaksanakan melalui fasilitasi<br />

pelaksanaan proyek KPS terkait pemberian dukungan dan jaminan pemerintah melalui instrumen<br />

sebagai berikut:<br />

a. Penyediaan dana talangan untuk dukungan Pemerintah dalam proyek KPS melalui Pusat Investasi<br />

Pemerintah (PIP);<br />

b. Penjaminan risiko infrastruktur melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur [PT Penjaminan<br />

Infrastruktur Indonesia (Persero)].<br />

c. Penyiapan proyek KPS dalam tahap penyiapan dan pelaksanaan melalui lembaga pembiayaan<br />

infrastruktur [PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)] dengan skema Project Development<br />

Services (PDS).<br />

Penyiapan proyek melalui skema PDS merupakan bantuan yang diberikan Pemerintah terhadap PJPK dalam<br />

rangka mempersiapkan proyek KPS agar menarik dan siap ditawarkan kepada investor. Saat ini terdapat<br />

dua proyek yang mendapat bantuan dengan skema ini yakni Proyek Kereta Api Bandara Soekarno Hatta-<br />

Manggarai dan Proyek Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jawa Timur.<br />

Selain fasilitas tersebut, Pemerintah melalui Menteri Keuangan telah menyiapkan mekanisme<br />

pemberian dukungan kelayakan proyek kerja sama (Viability Gap Fund/VGF). Dukungan<br />

kelayakan proyek kerja sama merupakan dukungan Pemerintah dalam bentuk kontribusi fiskal<br />

yang bersifat finansial atas porsi tertentu dari biaya konstruksi proyek kerja sama. Disamping itu,<br />

dukungan kelayakan bertujuan untuk: (1) meningkatkan kelayakan finansial proyek kerja sama;<br />

(2) meningkatkan kepastian pengadaan proyek kerja sama dan pengadaan badan usaha pada<br />

proyek kerja sama sesuai dengan kualitas dan waktu yang direncanakan; dan (3) mewujudkan<br />

layanan publik yang tersedia melalui infrastruktur dengan tarif yang terjangkau oleh masyarakat.<br />

Salah satu model proyek KPS yang saat ini telah memasuki kemajuan yang signifikan adalah<br />

pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 1000 MW yang berlokasi di Batang, Jawa<br />

Tengah (IPP PLTU Jawa Tengah) atau lebih dikenal dengan proyek Central Java Power Plant (CJPP).<br />

Proyek CJPP sudah mendapatkan pemenang lelang dan telah dilakukan penandatanganan perjanjian<br />

kerjasama. Proyek ini dijadwalkan akan memulai konstruksi pada tahun <strong>2014</strong> dan akan mulai beroperasi<br />

pada tahun 2017. Dengan berhasilnya pelaksanaan proyek KPS CJPP ini diharapkan dapat memenuhi<br />

kebutuhan listrik dalam waktu dekat dan mendorong pelaksanaan proyek-proyek KPS lain di Indonesia.<br />

6.4.3.2 Jaminan Sosial<br />

6.4.3.2.1 Program Jaminan Sosial Nasional<br />

Mulai tanggal 1 Januari <strong>2014</strong>, Indonesia akan menjalani babak baru penyelenggaraan sistem<br />

jaminan sosial nasional (SJSN). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem<br />

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan<br />

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengamanatkan diselenggarakannya lima program<br />

jaminan sosial dan dibentuknya dua BPJS. Kelima program jaminan sosial dimaksud adalah<br />

program jaminan kesehatan, program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan kematian,<br />

program jaminan pensiun dan program jaminan hari tua. Sementara itu, dua BPJS dimaksud<br />

adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan transformasi dari PT Askes<br />

(Persero), PT Jamsostek (Persero), PT Asabri (Persero), dan PT Taspen (Persero).<br />

Untuk tahun <strong>2014</strong>, potensi risiko fiskal terbesar atas pelaksanaan SJSN diperkirakan berasal dari<br />

program jaminan kesehatan dengan beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama, data yang<br />

6-56<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!