17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 6<br />

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

terhadap tiga indikator risiko fiskal BUMN yaitu (1) posisi transaksi fiskal dengan BUMN;<br />

(2) nilai utang bersih BUMN; dan (3) kebutuhan pembiayaan bruto BUMN. Pengujian tersebut<br />

bertujuan untuk memberikan informasi mengenai besaran magnitude risiko fiskal atas transaksi<br />

Pemerintah dengan BUMN dan gambaran risiko sektoral sehingga dapat diambil tindakan dini<br />

dan antisipasi terhadap gejala tersebut.<br />

Saat ini, pengujian macro stress test dilakukan dengan menggunakan sampel 22 BUMN, dengan<br />

kriteria: (1) BUMN yang berkontribusi terhadap penerimaan fiskal terbesar, (2) BUMN yang<br />

berkontribusi terhadap pengeluaran fiskal terbesar, dan (3) BUMN yang mewakili sektor dalam<br />

perekonomian Indonesia. Perubahan atas 22 BUMN ini diharapkan dapat mencerminkan<br />

perubahan total BUMN yang berjumlah 142 BUMN. Dengan demikian hasilnya diharapkan<br />

dapat mewakili eksposur risiko fiskal yang berasal dari BUMN.<br />

Model macro stress test risiko fiskal BUMN menyajikan dua hasil utama yaitu analisis<br />

skenario dan stress test. Analisis skenario menggambarkan tingkat ketidakpastian indikator<br />

risiko fiskal masing-masing BUMN maupun agregasinya pada tiga skenario yakni (1) baseline,<br />

menggambarkan kondisi ekonomi makro sesuai dengan asumsi APBN; (2) optimistis,<br />

menggambarkan kondisi ekonomi makro diasumsikan berada pada posisi optimal; dan<br />

(3) pesimistis, menunjukkan kondisi ekonomi makro berada pada posisi buruk. Analisis skenario<br />

risiko fiskal BUMN agregasi <strong>2014</strong>-2016 disajikan dalam Tabel 6.25.<br />

TABEL 6.25<br />

ANALISIS SKENARIO RISIKO FISKAL BUMN AGREGASI<br />

POSISI TRANSAKSI FISKAL DENGAN BUMN, <strong>2014</strong>-2016<br />

(miliar rupiah)<br />

Arus kas bersih kepada APBN<br />

<strong>2014</strong> 2015 2016<br />

1. Pajak dibayar Tunai 102.998,8 123.409,2 137.222,1<br />

a. PPH Badan 72.600,4 90.168,3 103.331,4<br />

b. PPN Keluaran 61.362,4 65.838,2 65.207,5<br />

c. PPN Masukan (31.746,3) (33.302,9) (32.089,5)<br />

d. Pajak lainnya 782,3 705,6 772,6<br />

2. Subsidi dibayar Tunai (332.625,0) (320.978,0) (334.324,9)<br />

3. Dividen kepada Pemerintah (tunai) 26.651,1 32.869,6 39.545,0<br />

4. Bunga yang diterima oleh Pemerintah atas Utang kepada BUMN 539,0 406,5 275,7<br />

5. Posisi Pinjaman Pemerintah (7.409,2) (5.739,5) (3.258,2)<br />

6. Lain-lain 4.164,4 3.997,4 3.572,0<br />

Jumlah<br />

(205.680,9) (166.034,9) (156.968,1)<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Sementara itu, macro stress test menyajikan perubahan relatif atas indikator risiko fiskal<br />

BUMN jika terjadi tekanan faktor risiko. Stress test beberapa variabel utama ekonomi<br />

makro terhadap risiko fiskal BUMN agregat dilakukan secara parsial, yaitu melihat<br />

dampak atas perubahan satu variabel ekonomi makro terhadap indikator risiko fiskal<br />

BUMN, dengan mengasumsikan variabel ekonomi makro lainnya tidak berubah (ceteris<br />

paribus). Dengan cara ini, akan dapat diketahui variabel ekonomi makro yang mempunyai<br />

dampak paling besar dan signifikan terhadap risiko fiskal BUMN pada <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>.<br />

Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mempunyai dampak sangat<br />

signifikan terhadap pengeluaran APBN melalui BUMN khususnya subsidi/PSO. Kerentanan<br />

6-46<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!