17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pendahuluan<br />

Bab 1<br />

(4) menyusun kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran serta pengembangan energi baru dan<br />

terbarukan; (5) melaksanakan pendidikan yang berkualitas serta meningkatkan kemudahan<br />

akses pendidikan dan terjangkau bagi masyarakat; (6) mendukung pelaksanaan Sistem Jaminan<br />

Sosial Nasional; dan (7) mendukung pelaksanaan Pemilu <strong>2014</strong> yang lancar, demokratis, dan<br />

aman untuk menjaga stabilitas nasional. Sementara itu, arah kebijakan transfer ke daerah<br />

tahun <strong>2014</strong> antara lain meliputi (1) meningkatkan kapasitas fiskal daerah serta mengurangi<br />

kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah serta antardaerah; (2) meningkatkan kualitas<br />

pelayanan publik di daerah dan mengurangi kesenjangan pelayanan publik antardaerah; dan<br />

(3) meningkatkan perhatian terhadap pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.<br />

Selanjutnya, untuk mendukung arah dan kebijakan belanja Pemerintah Pusat dalam<br />

<strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>, Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas belanja (quality<br />

of spending). Langkah utama yang ditempuh adalah melalui peningkatan efisiensi dan<br />

efektivitas belanja negara, yang dilakukan melalui perbaikan struktur belanja negara agar<br />

menjadi lebih produktif serta efisien dalam mendukung pencapaian target secara optimal.<br />

Beberapa kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi di antaranya adalah<br />

(1) efisiensi subsidi BBM melalui pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, peningkatan program<br />

konversi BBM, program pembangunan/pengembangan gas kota, dan pemakaian bahan<br />

bakar nabati (BBN); (2) efisiensi belanja perjalanan dinas, seminar, dan konsinyering; serta<br />

(3) penerapan kebijakan flat policy belanja barang operasional. Sementara itu, peningkatan<br />

efektivitas dilakukan dengan memperbesar alokasi belanja yang produktif dan mengendalikan<br />

belanja yang bersifat konsumtif. Dalam rangka peningkatan efektivitas, Pemerintah terus<br />

berkomitmen meningkatkan alokasi belanja produktif untuk pembangunan infrastruktur dalam<br />

rangka meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi. Melalui peningkatan produktivitas<br />

diharapkan dapat menciptakan nilai tambah (value added), meningkatkan kapasitas<br />

perekonomian, dan perluasan kesempatan kerja yang pada gilirannya dapat mewujudkan<br />

kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.<br />

Sejalan dengan itu, kebijakan defisit anggaran dalam tahun <strong>2014</strong> ditempuh dalam rangka<br />

menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui pemberian stimulus fiskal secara<br />

terukur dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal. Untuk membiayai defisit <strong>RAPBN</strong><br />

tahun <strong>2014</strong>, Pemerintah akan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang berasal<br />

dari utang dan nonutang. Kebijakan pembiayaan dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> di antaranya adalah<br />

(1) mengupayakan rasio utang terhadap PDB berkisar 22—23 persen pada akhir tahun <strong>2014</strong>;<br />

(2) memanfaatkan SAL sebagai fiscal buffer untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya<br />

krisis khususnya pada pasar SBN; (3) memanfaatkan pinjaman luar negeri secara selektif<br />

dan mempertahankan kebijakan negative net flow; (4) mengarahkan pemanfaatan utang<br />

untuk kegiatan produktif antara lain melalui penerbitan sukuk yang berbasis proyek; dan<br />

(5) mengalokasikan dana investasi Pemerintah dalam rangka pemberian PMN kepada BUMN/<br />

lembaga untuk percepatan pembangunan infrastruktur, penjaminan KUR, dan peningkatan<br />

kapasitas usaha BUMN/lembaga.<br />

Melalui langkah-langkah tersebut, APBN diharapkan dapat dikelola secara efisien dan produktif<br />

sehingga tidak hanya akan memberi kontribusi yang optimal bagi kesinambungan fiskal, tetapi<br />

juga berdampak pada peningkatan daya saing perekonomian nasional. Selanjutnya, hal tersebut<br />

diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional untuk meningkatkan<br />

kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 1-9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!