17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

Pemerintah dan memperkuat cadangan devisa nasional. Pemilihan tenor dan mata uang dalam<br />

penerbitan SBN valas dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar, biaya penerbitan,<br />

dan risiko nilai tukar.<br />

B. Pinjaman Luar Negeri (Neto)<br />

Strategi pengelolaan pinjaman diarahkan untuk memanfaatkan pinjaman baik yang diperoleh<br />

di dalam negeri maupun di luar negeri secara efektif dan efisien. Hal ini diharapkan dapat<br />

menurunkan beban biaya yang harus ditanggung oleh Pemerintah.<br />

Untuk tahun <strong>2014</strong>, penarikan pinjaman luar negeri (bruto) sebagaimana disajikan dalam Tabel<br />

6.20 terdiri atas pinjaman program dan pinjaman proyek. Pemanfaatan pinjaman program<br />

sebagai sumber pembiayaan utang tunai diperoleh dari World Bank. Pinjaman program di tahun<br />

<strong>2014</strong> merupakan kelanjutan dari pinjaman program yang dijalankan selama beberapa tahun<br />

sebelumnya. Hal ini sesuai dengan strategi pengelolaan utang negara dimana Pemerintah tidak<br />

membuat komitmen baru atas pinjaman program terhitung sejak tahun <strong>2014</strong>.<br />

Penarikan pinjaman proyek terdiri atas pinjaman proyek untuk Pemerintah Pusat dan pinjaman<br />

proyek yang diteruspinjamkan (subsidiary loan agreement/SLA). Pinjaman untuk Pemerintah<br />

Pusat digunakan untuk membiayai kegiatan prioritas yang dilaksanakan kementerian negara/<br />

lembaga dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemda melalui mekanisme belanja hibah (ongranting).<br />

Pembiayaan pinjaman proyek diperoleh dari lembaga multilateral seperti World Bank<br />

dan ADB, lembaga bilateral seperti Jepang dan Korea, lembaga kredit ekspor, serta komersial.<br />

Untuk tahun <strong>2014</strong>, pinjaman kredit ekspor dan komersial sebagian besar digunakan untuk<br />

pembiayaan kegiatan pengadaan alutsista TNI dan almatsus Polri dalam rangka pembangunan<br />

minimum essential force (MEF).<br />

Dari sisi proses, pengadaan pinjaman proyek membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan<br />

dengan pinjaman program. Pengadaan pinjaman kredit ekspor dan komersial diatur dengan<br />

mekanisme yang berbeda. Pengadaan pinjaman kredit ekspor dilaksanakan dalam satu paket<br />

dengan pengadaan barang/jasa oleh kementerian negara/lembaga. Sementara itu, pengadaan<br />

pinjaman komersial dilaksanakan secara terpisah dengan pengadaan barang/jasa. Pengadaan<br />

pinjaman komersial dilakukan oleh Kementerian Keuangan melalui proses seleksi yang<br />

diharapkan dapat memperoleh biaya dan risiko yang lebih kompetitif.<br />

Penerusan pinjaman luar negeri, dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> direncanakan seperti dalam Tabel<br />

6.20 dan Tabel 6.21. Sekitar 96,3 persen dari alokasi penerusan pinjaman tersebut akan<br />

digunakan untuk membiayai berbagai proyek yang akan dilaksanakan oleh BUMN. Sedangkan<br />

sisanya, sekitar 3,7 persen diperuntukkan bagi proyek-proyek yang dilaksanakan oleh Pemda.<br />

Alokasi penerusan pinjaman dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> dilakukan secara selektif berdasarkan tujuan<br />

penggunaan yang diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur terutama untuk energi,<br />

fasilitas pembiayaan dan penjaminan infrastruktur, penanggulangan banjir, dan infrastruktur<br />

air bersih.<br />

BUMN yang akan menerima alokasi terbesar dari penerusan pinjaman dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

adalah PT PLN dan PT Pertamina. Alokasi penerusan pinjaman kepada PT PLN digunakan untuk<br />

mendukung kegiatan pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik, pembangunan<br />

jaringan transmisi dan distribusi dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana kelistrikan. Alokasi<br />

penerusan pinjaman kepada PT Pertamina digunakan untuk mendukung proyek infrastruktur<br />

dalam rangka penyediaan energi geothermal sebagai sumber energi yang bersih dan ramah<br />

lingkungan.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!