17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

rumah (KPR) yang dikenakan kepada MBR sebesar 7,25 persen dengan tenor KPR tetap dapat<br />

mencapai 20 tahun; (2) mengembangkan kebijakan skema kredit untuk mengakomodasi kelompok<br />

MBR yang mempunyai penghasilan tidak tetap; (3) mengembangkan kebijakan skema kredit<br />

untuk pembangunan rumah di atas lahan sendiri untuk memperluas cakupan kelompok sasaran;<br />

(5) menyempurnakan kebijakan skema rumah susun yang mendukung pemenuhan kebutuhan<br />

hunian di kota-kota besar dan metropolitan; serta (6) meningkatkan sosialisasi kebijakan<br />

program FLPP, baik kepada masyarakat (kelompok sasaran) maupun kepada lembaga<br />

pembiayaan/bank pelaksana dalam penyaluran KPR FLPP.<br />

Sampai dengan Semester I 2013, dari dana bergulir Pusat Pembiayaan Perumahan yang telah<br />

dialokasikan melalui APBN sebesar Rp10,6 triliun, BLU Pusat Pembiayaan Perumahan telah<br />

berhasil menyalurkan dana FLPP sebesar Rp8,8 triliun, masing-masing untuk FLPP rumah<br />

sejahtera tapak sebesar Rp8,8 triliun untuk 227.815 unit rumah, dan FLPP rumah sejahtera<br />

susun sebesar Rp6,5 miliar untuk 141 unit rumah.<br />

C.Kewajiban Penjaminan<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>, anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah dialokasikan untuk<br />

melaksanakan beberapa kegiatan yang disajikan dalam Tabel 6.19 berikut.<br />

TABEL 6.19<br />

KEWAJIBAN PENJAMINAN PEMERINTAH, 2013-<strong>2014</strong><br />

(miliar rupiah)<br />

No.<br />

Penjaminan APBNP 2013 <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

1. Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga (611,2) (977,5)<br />

Listrik yang Menggunakan Batu Bara<br />

2. Percepatan Penyediaan Air Minum (35,0) (2,1)<br />

3. Proyek kerjasama Pemerintah dengan Badan<br />

Usaha Penjaminan Infrastruktur<br />

(59,8) (43,3)<br />

Jumlah<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

(706,0) (1.023,0)<br />

Anggaran kewajiban penjaminan untuk percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang<br />

menggunakan batubara, dialokasikan sebagai konsekuensi atas pemberian jaminan Pemerintah<br />

pada program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan<br />

batubara, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2006 tentang Pemberian Jaminan<br />

Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan<br />

Batubara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2007. Dalam<br />

proyek percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara,<br />

Pemerintah pusat memberikan jaminan penuh atas pembayaran kewajiban PT PLN (Persero)<br />

kepada kreditur perbankan yang menyediakan pendanaan/kredit. Atas jaminan Pemerintah<br />

tersebut, apabila PT PLN (Persero) mengalami gagal bayar, Pemerintah sebagai penjamin akan<br />

membayar kewajiban PT PLN (Persero) kepada kreditur. Kewajiban yang dibayarkan Pemerintah<br />

akan diperhitungkan sebagai piutang Pemerintah kepada PT PLN (Persero).<br />

Anggaran kewajiban penjaminan untuk PDAM dialokasikan dalam rangka mendukung<br />

program percepatan penyediaan air minum, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!