17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

IFAD sebesar USD10 juta yang akan diangsur selama 3 tahun mulai tahun 2013 sampai dengan<br />

tahun 2015, masing-masing sebesar USD3,0 juta pada tahun 2013 dan <strong>2014</strong>, serta USD4,0 juta<br />

pada tahun 2015.<br />

PMN Lainnya<br />

PMN Lainnya adalah PMN yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam PMN kepada BUMN, dan<br />

PMN kepada Organisasi/LKI. PMN Lainnya pada tahun <strong>2014</strong> dialokasikan untuk PMN kepada<br />

ASEAN Infrastructure Fund (AIF) yang merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk<br />

berpartisipasi pada pembentukan modal awal pendirian, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor<br />

Indonesia (LPEI) untuk peningkatan kapasitas usaha. Rincian PMN lainnya Tahun 2013 dan<br />

<strong>2014</strong> disajikan dalam Tabel 6.17.<br />

TABEL 6.17<br />

PENYERTAAN MODAL NEGARA LAINNYA, 2013-<strong>2014</strong><br />

(miliar rupiah)<br />

URAIAN<br />

APBNP<br />

2013<br />

<strong>RAPBN</strong><br />

<strong>2014</strong><br />

1. BPJS Kesehatan (500,0) -<br />

2. BPJS Ketenagakerjaan (500,0) -<br />

3. ASEAN Infrastructure Fund (AIF) (407,5) (420,0)<br />

4. International Rubber Consortium Limited (IRCo) (25,00) -<br />

5. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) - (1.000,0)<br />

Jumlah<br />

(1.432,5) (1.420,0)<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

PMN kepada ASEAN Infrastructure Fund (AIF) dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> merupakan<br />

pembayaran cicilan ke-3 sebesar USD40,0 juta atau Rp420,0 miliar dari rencana penyertaan<br />

modal Indonesia sebesar USD120,0 juta, yang akan dicicil sebanyak tiga kali, mulai tahun<br />

2012 sampai dengan tahun <strong>2014</strong> terhadap modal awal AIF sebesar USD485,2 juta. AIF adalah<br />

sebuah perusahaan yang didirikan oleh negara-negara ASEAN dengan tujuan sebagai sumber<br />

pembiayaan proyek infrastruktur di ASEAN.<br />

PMN kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

ditujukan untuk meningkatkan kapasitas modal LPEI dalam mendukung program ekspor<br />

nasional melalui peningkatan struktur permodalan LPEI. Dengan adanya tambahan PMN<br />

tersebut diharapkan akan memberikan manfaat antara lain (1) meningkatkan pembiayaan<br />

dan penjaminan untuk eksportir UKM; (2) meningkatkan kapasitas dan daya saing eksportir<br />

Indonesia untuk berkompetisi lebih baik dengan pesaingnya yang juga mendapatkan dukungan<br />

yang sama dari ECA/Eximbank di negaranya; (3) memberikan suku bunga yang lebih kompetitif<br />

kepada eksportir, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk eskpor nasional; dan<br />

(4) meningkatkan kemampuan LPEI untuk menggalang dana dari pasar internasional dengan<br />

suku bunga yang lebih rendah.<br />

Dana Bergulir<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>, Pemerintah mengalokasikan dana bergulir seperti disajikan dalam Tabel<br />

6.18. Dana Bergulir yang mendapat alokasi dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> adalah (1) Dana Bergulir<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!