17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

pada BUMN, pemerintah daerah, dan PDAM. Kebijakan program penyelesaian piutang negara<br />

tersebut tidak hanya untuk optimalisasi penerimaan negara, tetapi juga untuk penyehatan<br />

debitur (BUMN, Pemda, dan BUMD), sehingga para debitur dapat melaksanakan kegiatan<br />

usaha dan pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Kondisi keuangan debitur setelah<br />

mengikuti program restrukturisasi diharapkan semakin membaik, sehingga dapat memenuhi<br />

kewajibannya sesuai dengan komitmen penyelesaian yang disepakati.<br />

6.3.2.1.2 Nonperbankan Dalam Negeri<br />

Pembiayaan nonutang yang bersumber dari nonperbankan dalam negeri terdiri atas Hasil<br />

Pengelolaan Aset, Dana Investasi Pemerintah, dan Kewajiban Penjaminan. Untuk penjelasan<br />

lebih lanjut dapat disampaikan sebagai berikut.<br />

A. Hasil Pengelolaan Aset (HPA)<br />

Target penerimaan HPA yang akan digunakan untuk pembiayaan anggaran dalam <strong>RAPBN</strong><br />

<strong>2014</strong> disajikan dalam Tabel 6.13. Target tersebut telah mempertimbangkan (1) jumlah aset<br />

yang relatif tetap dan tidak terdapat penambahan secara signifikan yang bersumber dari asetaset<br />

yang dikuasai oleh negara sebagai akibat kebijakan BLBI, yaitu aset eks Badan Penyehatan<br />

Perbankan Nasional (BPPN) dan aset eks Bank dalam likuidasi; dan (2) potensi permasalahan<br />

hukum terhadap aset-aset yang berada dalam pengelolaan Menteri Keuangan yang disebabkan<br />

ketidaksempurnaan peralihan aset-aset tersebut dari bank asal.<br />

Untuk mencapai target penerimaan dari HPA tersebut, Pemerintah menempuh kebijakan<br />

yang secara umum masih konsisten dengan kebijakan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu<br />

pengurusan piutang melalui PUPN, penjualan di muka umum atau lelang atas aset properti<br />

dan saham serta pelacakan/tracing atas obligor-obligor BLBI dalam rangka recovery atas<br />

kebijakan penanganan krisis perbankan pada tahun 1998-1999. Namun demikian, dalam rangka<br />

optimalisasi dan percepatan penyelesaian atas aset-aset yang timbul dari pemberian BLBI maka<br />

Pemerintah akan terus melakukan penggalian potensi atas sisa aset yang ada, penelusuran<br />

dokumen aset dan dokumen pendukung, serta evaluasi dan perbaikan terus menerus khususnya<br />

dalam bentuk penyempurnaan terhadap ketentuan pengelolaan aset yang ada.<br />

B. Dana Investasi Pemerintah<br />

Alokasi dana investasi Pemerintah dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> sebagaimana disajikan dalam Tabel<br />

6.14 digunakan untuk PMN dan dana bergulir.<br />

TABEL 6.14<br />

DANA INVESTASI PEMERINTAH, 2013-<strong>2014</strong><br />

(triliun rupiah)<br />

URAIAN<br />

APBNP<br />

2013<br />

<strong>RAPBN</strong><br />

<strong>2014</strong><br />

1. Pusat Investasi Pemerintah (1,0) -<br />

2. Penyertaan Modal Negara (9,7) (10,1)<br />

a. PMN kepada BUMN (7,7) (8,1)<br />

b. PMN kepada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional (LKI) (0,6) (0,6)<br />

c. Penyertaan Modal Negara Lainnya (1,4) (1,4)<br />

3. Dana Bergulir (4,8) (4,0)<br />

4. Pembiayaan Investasi Dalam Rangka Pengambilalihan PT Inalum (5,0) -<br />

Jumlah<br />

(20,6) (14,1)<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-27

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!