17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

dimenangkan sebesar Rp116,4 triliun sehingga secara rata-rata mengalami oversubscribe 1,9<br />

kali. Kondisi tersebut juga didukung oleh relatif rendahnya rata-rata yield obligasi tenor 5 dan<br />

10 tahun yaitu masing-masing sebesar 4,9 persen dan 5,4 persen. Rata-rata yield tersebut<br />

lebih rendah apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 yang mencapai 5,2<br />

persen dan 5,9 persen.<br />

Adapun realisasi penerbitan SBN<br />

domestik pada periode Januari-Juni<br />

2013 meliputi penerbitan SUN dan<br />

SBSN domestik berbunga tetap yang<br />

terdiri dari SPN, FR, SPN-S, PBS, dan<br />

Sukuk Ritel. Instrumen SBSN dengan<br />

skema PBS telah diperkenalkan pada<br />

lelang bulan Oktober 2011, namun<br />

baru berhasil diterbitkan pada bulan<br />

Januari 2012. Penerbitan PBS sampai<br />

dengan saat ini masih menggunakan<br />

underlying proyek/kegiatan (belanja<br />

modal untuk pembangunan fisik)<br />

dalam APBN tahun berjalan sebagai<br />

dasar penerbitan. Realisasi penerbitan<br />

miliar USD<br />

35<br />

30<br />

25<br />

20<br />

15<br />

10<br />

5<br />

0<br />

GRAFIK 6.15<br />

PERKEMBANGAN PENERBITAN SBN VALAS DAN OUTSTANDING<br />

SBN VALAS, 2008-2013<br />

7,5%<br />

11,2<br />

3,9 3,5 2,7 3,5<br />

PBS semester I 2013 adalah sebesar Rp7,0 triliun dengan jumlah penawaran sebesar Rp18,1<br />

triliun atau mengalami oversubscribe 2,6 kali. Keberadaan instrumen PBS selain mendukung<br />

pembiayaan proyek-proyek Pemerintah juga semakin memperluas basis investor sukuk negara.<br />

Sebagai upaya pengembangan instrumen SBSN lebih lanjut, Pemerintah telah memperkenalkan<br />

instrumen PBS dengan skema project financing dimana pembangunan rel KA Cirebon-Kroya<br />

segmen I akan menjadi proyek pertama yang dibiayai dengan instrumen ini.<br />

Selanjutnya, dalam rangka menjamin pemenuhan kebutuhan pembiayaan utang,<br />

penerbitan SBN juga dilakukan di pasar luar negeri dalam mata uang valas dengan<br />

tujuan antara lain (1) menghindari crowding out effect pasar keuangan domestik;<br />

(2) menyediakan benchmark bagi financial asset Indonesia di pasar internasional; dan (3)<br />

mengelola portofolio utang Pemerintah. Besaran penerbitan SBN valas disesuaikan dengan<br />

kebutuhan pembiayaan dan juga disesuaikan dengan profil risiko serta strategi pengelolaan<br />

utang. Hingga saat ini, Pemerintah telah menerbitkan SBN valas dalam mata uang dolar Amerika<br />

Serikat (USD) melalui penerbitan global bond dan global sukuk, serta mata uang yen Jepang<br />

(JPY) melalui penerbitan samurai bond dengan penjaminan JBIC (shibosai).<br />

Dalam semester I 2013, penerbitan SBN valas telah dilakukan sebanyak satu kali. Total<br />

penawaran yang masuk mencapai sebesar USD13,0 miliar untuk dua seri obligasi valas yang<br />

masing-masing bertenor 10 dan 30 tahun. Dari penawaran tersebut, Pemerintah menyerap<br />

USD3,0 miliar atau mengalami oversubscribe rata-rata sebesar 4,2 kali. Adapun kupon<br />

penerbitan tercatat yang paling rendah selama penerbitan SBBI valas seri 10 tahun dan 30<br />

tahun yang mencapai masing-masing 3,4 persen dan 4,6 persen. Rendahnya kupon tersebut<br />

mencerminkan membaiknya persepsi pasar terhadap risiko perekonomian Indonesia seiring<br />

dengan peringkat utang Indonesia yang sudah mencapai investment grade oleh lembaga<br />

pemeringkat Fitch dan Moody’s serta tingginya likuiditas di pasar keuangan global. Penerbitan<br />

SBN valas tersebut menggunakan format Global Medium Term Note (GMTN) yang dapat<br />

menjangkau basis investor lebih luas dengan cara penawaran dan eksekusi yang lebih cepat.<br />

9,0%<br />

15,2<br />

9,7%<br />

18,0<br />

10,8%<br />

21,6<br />

13,4%<br />

5,8<br />

27,4<br />

14,7%<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013*<br />

Penerbitan SBN Valas Outstanding SBN Valas Porsi SBN Valas thd. Total Utang [RHS]<br />

* Realisasi s.d. semester I 2013<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

3,0<br />

30,2<br />

(persen)<br />

16%<br />

14%<br />

12%<br />

10%<br />

8%<br />

6%<br />

4%<br />

2%<br />

0%<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!