17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 6<br />

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Target penerbitan SBN (bruto) dipenuhi melalui dua instrumen, yaitu Surat Utang Negara<br />

(SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Instrumen SUN yang diterbitkan terdiri<br />

atas Obligasi Negara (ON) dengan (1) tingkat suku bunga tetap, yaitu seri fixed rate (FR) dan<br />

Obligasi Negara Ritel (ORI); (2) tingkat suku bunga mengambang, yaitu seri variable rate (VR);<br />

(3) tanpa bunga, yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Zero Coupon Bond (ZC); serta<br />

(4) ON valas. Sementara itu, instrumen SBSN yang diterbitkan terdiri atas Ijarah Fixed Rate<br />

(IFR), Sukuk Ritel (SUKRI), Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI), Surat Perbendaharaan Negara<br />

Syariah (SPNS), Project Based Sukuk (PBS), dan sukuk valas.<br />

Pemilihan jenis instrumen SBN yang akan diterbitkan mengacu pada strategi pengelolaan<br />

utang yang ditempuh Pemerintah, baik strategi tahunan maupun strategi jangka menengah.<br />

Secara umum, berdasarkan strategi pengelolaan utang, penerbitan SBN tetap diprioritaskan<br />

untuk dilakukan di pasar keuangan domestik. Hal ini bertujuan untuk (1) meminimalkan<br />

risiko utang, khususnya yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar; (2) mengembangkan<br />

pasar keuangan domestik; dan (3) memberikan benchmark bagi penerbitan obligasi swasta<br />

di dalam negeri. Dalam pelaksanaannya, penerbitan SBN di dalam negeri harus dilakukan<br />

secara cermat dan hati-hati dengan memperhitungkan kapasitas daya serap pasar keuangan<br />

domestik. Hal ini diperlukan guna menghindari crowding out effect di pasar keuangan<br />

domestik apabila sektor swasta hendak mencari pembiayaan yang berasal dari pasar modal.<br />

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, target pembiayaan utang melalui penerbitan<br />

SBN diharapkan dapat dipenuhi dengan biaya dan risiko yang terukur serta efisien.<br />

Meningkatnya penerbitan SBN di pasar<br />

keuangan domestik dari tahun ke tahun<br />

telah berdampak pada peningkatan<br />

outstanding SBN domestik. Dari<br />

Grafik 6.14 terlihat kenaikan<br />

outstanding SBN domestik dalam<br />

periode 2008-2013. Dalam periode<br />

2009-2013, proporsi outstanding SBN<br />

domestik terhadap total outstanding<br />

utang secara rata-rata berada di atas<br />

50,0 persen. Proporsi outstanding SBN<br />

domestik terhadap total utang pada<br />

akhir tahun 2013 diperkirakan lebih<br />

besar dibandingkan proporsi pada<br />

akhir tahun 2008.<br />

GRAFIK 6.14<br />

PERKEMBANGAN ` PENERBITAN SBN NETO DAN OUTSTANDING SBN<br />

triliun rupiah<br />

DOMESTIK, 2008-2013<br />

1.400<br />

56,9%<br />

55,5%<br />

1.200<br />

55,1%<br />

53,8%<br />

1.000<br />

52,6%<br />

1.096,2<br />

992,0<br />

800<br />

836,3 902,4<br />

600<br />

400<br />

200<br />

0<br />

47,9%<br />

85,9 99,5 91,1<br />

Dalam periode yang sama, outstanding SBN valas juga mengalami peningkatan seperti<br />

disajikan dalam Grafik 6.15. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya nilai<br />

nominal SBN valas. Realisasi penerbitan SBN valas di pasar internasional dari tahun<br />

2008 sampai dengan Juni 2013 meliputi SBN valas dalam mata uang dollar Amerika<br />

Serikat sebesar USD25,6 miliar dan dalam mata uang yen Jepang sebesar JPY155,0 miliar.<br />

Penerbitan SBN pada tahun 2013 akan dipengaruhi oleh faktor domestik maupun faktor global,<br />

baik sentimen positif maupun negatif. Berdasarkan realisasi penerbitan SBN semester I 2013,<br />

secara umum pelaksanaan penawaran SBN masih mengalami oversubscribe, baik penerbitan<br />

di dalam maupun di luar negeri. Dalam lelang penerbitan SBN domestik pada periode Januari-<br />

Juni 2013, penawaran (bid) yang masuk sebesar Rp222,6 triliun, sedangkan jumlah yang<br />

783,9<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013*<br />

SBN Neto Outstanding SBN Domestik Proporsi SBN domestik thd. Total Utang [RHS]<br />

*Realisasi s.d. semester I 2013<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

119,9<br />

159,7<br />

90,6<br />

1157,6<br />

persen<br />

58%<br />

56%<br />

54%<br />

52%<br />

50%<br />

48%<br />

46%<br />

44%<br />

42%<br />

6-18<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!