17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 6<br />

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Sebagai konsekuensi atas penerbitan jaminan, Pemerintah telah mengalokasikan dana<br />

kewajiban penjaminan. Jumlah alokasi dana kewajiban penjaminan untuk program percepatan<br />

pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara, program percepatan<br />

penyediaan air minum, dan proyek kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan<br />

melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) periode 2008-2013 disajikan dalam<br />

Tabel 6.6.<br />

TABEL 6.6<br />

PERKEMBANGAN ALOKASI DANA KEWAJIBAN PENJAMINAN PEMERINTAH, 2008-2013<br />

(miliar rupiah)<br />

Penjaminan<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

1. Percepatan Pembangunan<br />

Pembangkit Tenaga Listrik yang<br />

Menggunakan Batubara oleh PT PLN 283,0 1.000,0 1.000,0 889,0 623,3 611,2<br />

2. (Persero) Percepatan Penyediaan Air Minum<br />

oleh PDAM - - 50,0 15,0 10,0 35,0<br />

3. Proyek kerjasama Pemerintah dengan<br />

Badan Usaha melalui Badan Usaha<br />

Penjaminan Infrastruktur - - - - - 59,8<br />

Jumlah<br />

283,0 1.000,0 1.050,0 904,0 633,3 706,0<br />

Keterangan: alokasi 2008-2013 berdasarkan APBNP<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Dalam program jaminan kelayakan usaha, Pemerintah tidak mengalokasikan dana<br />

kewajiban penjaminan Pemerintah. Hal ini mengingat jaminan atas kelayakan usaha<br />

PT PLN untuk membeli listrik dari badan usaha telah dipenuhi melalui subsidi listrik.<br />

Dalam pelaksanaannya, realisasi dana kewajiban penjaminan Pemerintah dari tahun 2008<br />

sampai dengan tahun 2013 masih nihil atau belum pernah digunakan, karena baik PT PLN<br />

maupun PDAM masih dapat memenuhi kewajibannya, sehingga tidak ada klaim pembayaran<br />

jaminan Pemerintah dari kreditur.<br />

F. Pinjaman kepada PT PLN<br />

Pada tahun 2010, Pemerintah memberikan pinjaman kepada PT PLN dalam rangka menutupi<br />

kekurangan pembiayaan PT PLN dalam melakukan pembiayaan porsi ekuitas pendanaan proyek<br />

10.000 MW, pemulihan dan peningkatan sistem kelistrikan, serta investasi untuk melayani<br />

beban natural.<br />

Pinjaman kepada PT PLN tersebut dilakukan oleh PIP berdasarkan Perpres Nomor 9 Tahun 2011<br />

Tentang Penugasan Kepada Pusat Investasi Pemerintah untuk Memberikan Pinjaman dengan<br />

Persyaratan Lunak kepada PT PLN (Persero). Sedangkan yang dimaksud dengan persyaratan<br />

lunak tersebut, yaitu:<br />

1. Jangka waktu pengembalian pinjaman selama 15 (lima belas) tahun;<br />

2. Masa tenggang pengembalian pinjaman selama 5 (lima) tahun; dan<br />

3. Tingkat suku bunga pinjaman berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia.<br />

6-16<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!