17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

3) Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan,<br />

Batubara, dan Gas (Proyek 10.000 MW Tahap II);<br />

4) Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha<br />

Penjaminan Infrastruktur.<br />

Penjaminan pada Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang<br />

Menggunakan Batubara (Proyek 10.000 MW) diberikan sesuai dengan Peraturan Presiden<br />

Nomor 86 Tahun 2006 tentang Pemberian Jaminan Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan<br />

Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara, sebagaimana telah diubah dengan<br />

Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2007. Sampai dengan semester I 2013, Pemerintah telah<br />

menerbitkan sebanyak 30 surat jaminan untuk proyek pembangkit, dan 4 surat jaminan untuk<br />

proyek transmisi. Adapun nilai total jaminan Pemerintah tersebut adalah sebesar Rp36,2 triliun,<br />

dan USD3,9 miliar.<br />

Dalam rangka mendukung Program Percepatan Penyediaan Air Minum, Pemerintah<br />

memberikan jaminan kepada kreditur perbankan yang mendanai proyek Percepatan Penyediaan<br />

Air Minum sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian<br />

Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air<br />

Minum. Jaminan yang diberikan meliputi 70 persen atas pembayaran kewajiban pokok kredit<br />

investasi PDAM kepada perbankan. Dari 70 persen jaminan Pemerintah tersebut selanjutnya<br />

akan dilakukan pembagian pembebanan, dimana Pemerintah Pusat menanggung sebesar 40<br />

persen, dan Pemerintah Daerah menanggung sebesar 30 persen dari seluruh kewajiban PDAM<br />

yang gagal bayar. Sampai dengan bulan Juni 2013, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak<br />

lima Surat Jaminan Pemerintah Pusat dengan total nilai Rp205,1 miliar. Adapun lima Surat<br />

Jaminan Pemerintah Pusat dimaksud adalah untuk proyek PDAM Kab. Ciamis, PDAM Kab.<br />

Lombok Timur, PDAM Kab. Bogor, PDAM Kota Malang dan PDAM Kota Banjarmasin.<br />

Melalui Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010, Pemerintah menugaskan PT PLN (Persero)<br />

untuk melakukan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan energi<br />

terbarukan, batubara, dan gas. Dalam program ini Pemerintah memberikan jaminan kepada<br />

pihak swasta atas kelayakan usaha PT PLN (Persero) untuk membeli tenaga listrik berdasarkan<br />

Perjanjian Jual Beli Listrik. Sampai dengan bulan Juni 2013, Pemerintah telah menerbitkan<br />

Surat Jaminan Kelayakan Usaha sebanyak lima surat jaminan yaitu untuk proyek PLTP Rajabasa,<br />

PLTP Muaralaboh, PLTA Wampu, PLTP Rantau Dedap dan PLTP Sarulla.<br />

Selain itu, dalam upaya percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia, Pemerintah<br />

bersama dengan PT PII juga memberikan jaminan pada pembangunan proyek infrastruktur yang<br />

dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah Swasta sesuai dengan Peraturan Presiden<br />

Nomor 78 Tahun 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah<br />

Dengan Badan Usaha Yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. Sampai<br />

dengan bulan Juni 2013, Pemerintah baru menerbitkan satu surat jaminan Pemerintah untuk<br />

proyek PLTU Jawa Tengah. Penandatanganan perjanjian penjaminan proyek PLTU Jawa Tengah<br />

dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2011 melalui penjaminan bersama antara Pemerintah dengan<br />

PT PII secara amount sharing, dimana PT PII menjamin maksimal sebesar Rp300,0 miliar,<br />

sedangkan sisanya dijamin oleh Pemerintah. Proyek PLTU Jawa Tengah memiliki kapasitas 2<br />

x 1.000 MW, merupakan salah satu project showcase infrastruktur yang dilaksanakan dengan<br />

skema Kerjasama Pemerintah Swasta. Total nilai proyek yang dijamin adalah sekitar Rp30<br />

triliun. Penjaminan diperkirakan mulai efektif pada akhir tahun 2013, setelah proyek mencapai<br />

financial close.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!