17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 1<br />

Pendahuluan<br />

1. Perekonomian nasional dalam tahun <strong>2014</strong> diperkirakan mampu tumbuh lebih baik<br />

jika dibandingkan kondisinya dalam tahun 2013. Hal tersebut seiring dengan kondisi<br />

perekonomian global yang diperkirakan akan kembali membaik dan volume perdagangan<br />

dunia juga diperkirakan akan meningkat. Pada gilirannya, meningkatnya permintaan dunia<br />

akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama dari sisi ekspor-impor. Sektor<br />

industri akan bergerak untuk memenuhi permintaan dunia. Di samping itu, permintaan<br />

domestik juga diperkirakan meningkat didukung oleh meningkatnya daya beli masyarakat<br />

dan adanya penyelenggaraan Pemilu <strong>2014</strong>.<br />

2. Tekanan inflasi dalam tahun <strong>2014</strong> diperkirakan akan mereda seiring dengan kecenderungan<br />

penurunan tekanan harga-harga komoditas dan energi di pasar internasional. Perbaikan<br />

aktivitas produksi di berbagai negara diperkirakan mendorong peningkatan pasokan bahan<br />

pangan di pasar global. Pada saat yang sama, pasokan minyak mentah di pasar dunia juga<br />

diperkirakan meningkat, baik oleh OPEC maupun nonOPEC, yang diperkirakan berdampak<br />

pada penurunan harga minyak dunia, meskipun peningkatan harga komoditas logam<br />

diperkirakan akan terjadi akibat meningkatnya kebutuhan produksi. Makin meningkatnya<br />

kegiatan produksi dan aktivitas perekonomian nasional, serta kelancaran arus distribusi<br />

barang/jasa, akan mendorong terjaminnya pasokan kebutuhan yang memadai. Selanjutnya,<br />

harga bahan pangan domestik diperkirakan masih tetap terjaga seiring dengan perbaikan<br />

kebijakan di bidang ketahanan pangan. Di samping itu, makin membaiknya koordinasi<br />

antara kebijakan fiskal dan moneter, serta peran aktif pemerintah daerah untuk menjaga<br />

laju inflasi di tiap-tiap wilayahnya akan memberi kontribusi positif bagi stabilitas harga<br />

nasional.<br />

3. Rata–rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam tahun <strong>2014</strong> diperkirakan<br />

relatif lebih stabil. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tahun <strong>2014</strong> masih akan<br />

dipengaruhi oleh bauran berbagai faktor yang berasal dari dalam dan luar negeri. Peningkatan<br />

impor, khususnya impor bahan baku, barang modal, serta komoditas energi dalam rangka<br />

mendukung aktivitas ekonomi dan investasi nasional merupakan salah satu faktor pendorong<br />

depresiasi nilai tukar. Di samping itu, risiko pelemahan juga dapat dipengaruhi skenario<br />

pilihan kebijakan harga BBM dalam negeri yang juga akan memengaruhi besaran impor<br />

bahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Pada saat yang sama,<br />

kinerja ekspor Indonesia diperkirakan akan kembali meningkat seiring dengan perbaikan<br />

pertumbuhan dan permintaan ekonomi dunia dan beberapa mitra dagang utama Indonesia.<br />

Kondisi itu merupakan faktor positif untuk mendorong apresiasi nilai tukar rupiah.<br />

4. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan dalam tahun <strong>2014</strong> diperkirakan tidak akan bergerak jauh<br />

dari tingkat suku bunga di tahun 2013. Perkiraan tersebut didasarkan pada kemungkinan<br />

membaiknya kondisi ekonomi global di tahun <strong>2014</strong> sehingga beberapa kebijakan pelonggaran<br />

likuiditas di berbagai negara juga akan selesai. Perkiraan kondisi ekonomi global tersebut<br />

akan menyebabkan daya tarik investasi di berbagai negara juga membaik, yang selanjutnya<br />

diperkirakan akan menyebabkan peningkatan persaingan untuk menarik likuiditas global,<br />

demikian juga dengan arus modal ke negara-negara berkembang kawasan Asia, termasuk<br />

Indonesia. Peningkatan persaingan tersebut diperkirakan akan mendorong peningkatan suku<br />

bunga instrumen investasi, termasuk suku bunga SPN 3 bulan. Namun, masih tingginya<br />

beban utang Pemerintah di negara-negara kawasan Eropa dan negara maju, akan menjadi<br />

insentif positif bagi daya tarik instrumen surat utang negara.<br />

1-6<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!