17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 6<br />

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Project, Toll Road Development of Medan-Kualanamu, Peusangan Hydroelectric Power Plant<br />

Construction Project, Power Transmission Development Project, dan Mass Rapid Transit<br />

(MRT).<br />

Selanjutnya, upaya menjaga kesinambungan fiskal dilakukan melalui 3 (tiga) langkah utama,<br />

yaitu (1) pengendalian defisit dalam batas aman; (2) mengendalikan keseimbangan primer<br />

melalui optimalisasi penerimaan negara dan perbaikan struktur belanja negara agar lebih<br />

efisien dan produktif; serta (3) peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan utang. Sejalan<br />

dengan itu, beberapa indikator kesinambungan fiskal dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> diharapkan membaik<br />

yaitu defisit ditetapkan sebesar 1,49 persen terhadap PDB, menurun jika dibandingkan target<br />

defisit APBNP 2013 yang mencapai 2,38 persen terhadap PDB. Selain itu, keseimbangan primer<br />

(primary balance) dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> masih menunjukkan sebesar negatif Rp34,7 triliun,<br />

namun besarnya diperkirakan menurun jika dibandingkan dengan APBNP 2013 sebesar negatif<br />

Rp111,7 triliun. Selanjutnya, rasio utang terhadap PDB pada tahun <strong>2014</strong> diperkirakan sebesar<br />

22,8 persen, menurun dari rasio utang terhadap PDB dalam APBNP 2013 yang diperkirakan<br />

mencapai 23,4 persen terhadap PDB.<br />

6.2 Perkembangan Defisit dan Pembiayaan Anggaran Tahun<br />

2008-2013<br />

6.2.1 Defisit Anggaran<br />

Dalam periode 2008–2013, Pemerintah dengan persetujuan DPR menetapkan kebijakan<br />

anggaran defisit dalam rangka memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi<br />

domestik melalui serangkaian program dan kegiatan Pemerintah. Penetapan besaran defisit<br />

APBN dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal, antara lain kebutuhan kegiatan<br />

prioritas yang harus dibiayai di tahun yang bersangkutan, kapasitas pembiayaan anggaran,<br />

kondisi perekonomian dan pasar keuangan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />

Dalam perkembangannya, realisasi defisit anggaran dalam periode 2008-2012 selalu lebih<br />

rendah dari defisit yang ditetapkan dalam APBNP. Perkembangan defisit anggaran tahun<br />

2008-2012 dan targetnya<br />

dalam APBNP 2013<br />

disajikan dalam Grafik<br />

6.1. Dalam periode<br />

tersebut, beberapa faktor<br />

yang menjadi penyebab<br />

dari kondisi tersebut<br />

antara lain, realisasi<br />

pendapatan negara lebih<br />

besar dari target yang<br />

ditetapkan, sedangkan<br />

realisasi belanja negara<br />

lebih rendah bila<br />

dibandingkan dengan<br />

alokasi anggaran; atau<br />

realisasi pendapatan<br />

Persen<br />

5,0<br />

4,0<br />

3,0<br />

2,0<br />

1,0<br />

0,0<br />

*APBNP<br />

2,1<br />

0,1<br />

GRAFIK 6.1<br />

PERKEMBANGAN DEFISIT ANGGARAN, 2008-2013<br />

2,4<br />

1,6<br />

2,1 2,1<br />

0,7<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013*<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

1,1<br />

2,2<br />

1,9<br />

% defisit APBNP % defisit LKPP<br />

2,4<br />

6-2<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!