17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 5<br />

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

akhir tahun <strong>2014</strong>. Sementara itu, kegiatan peningkatan pelayanan air minum di daerah rawan<br />

air, dan/atau terpencil, dan/atau tertinggal merupakan upaya untuk mendukung pencapaian<br />

target RPJMN 2010-<strong>2014</strong>, yaitu pencapaian akses air minum perpipaan sebesar 38 persen pada<br />

akhir Tahun <strong>2014</strong>.<br />

6. DAK Bidang Infrastrukur Sanitasi<br />

Arah kebijakan DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi adalah (1) Mempercepat<br />

pemenuhan pelayanan akses aman sanitasi melalui penyediaan prasarana sarana yang<br />

mencakup pengelolaan air limbah dan persampahan untuk meningkatkan kualitas kesehatan<br />

masyarakat dan memenuhi SPM penyediaan sanitasi; (2) Mendukung kebijakan keberpihakan<br />

(affirmative policy) untuk pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan; dan<br />

(3) Mendukung pemenuhan Sasaran Prioritas RPJMN 2010-<strong>2014</strong> khususnya Prioritas Nasional<br />

3 di Bidang Kesehatan dan Prioritas Nasional 4 di Bidang Penanggulangan Kemiskinan.<br />

Lingkup Kegiatan: (1) Subbidang air limbah: pembangunan dan pengembangan prasarana dan<br />

sarana air limbah skala lingkungan/kawasan atau skala kota; dan (2) Subbidang persampahan:<br />

pembangunan dan pengembangan fasilitas pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan sistem<br />

pengelolaan sampah kota.<br />

7. DAK Bidang Infrastruktur Irigasi<br />

Arah kebijakan DAK Bidang Infrastruktur Irigasi adalah (1) Mengembalikan fungsi<br />

dan meningkatkan kinerja layanan jaringan irigasi/rawa kewenangan Pemerintah Provinsi dan<br />

Kabupaten/Kota untuk mendukung sasaran Prioritas Nasional di Bidang Ketahanan Pangan,<br />

yaitu Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Surplus Beras 10 Juta Ton pada tahun<br />

<strong>2014</strong>; (2) Penanganan Jaringan Irigasi melalui alokasi DAK diarahkan untuk pencapaian SPM<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota; dan (3) Mendukung kebijakan keberpihakan (affirmative policy)<br />

untuk pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan.<br />

Lingkup kegiatan: Dalam rangka mendukung kebijakan Peningkatan Produksi Beras<br />

Nasional (P2BN) Surplus Beras 10 Juta Ton, pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang<br />

Irigasi TA <strong>2014</strong> difokuskan kepada rehabilitasi jaringan irigasi/rawa kewenangan Pemerintah<br />

Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dalam kondisi rusak. Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang<br />

Irigasi tidak dapat digunakan untuk membiayai Operasi dan Pemeliharaan (OP). Pemerintah<br />

Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai penerima DAK Bidang Irigasi bertanggung jawab dalam<br />

pelaksanaan OP Irigasi yang menjadi kewenangannya sehingga harus dialokasikan dalam<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing.<br />

8. DAK Bidang Infrastruktur Jalan<br />

Arah kebijakan DAK Bidang Infrastruktur Jalan adalah:<br />

a. Mempertahankan dan meningkatkan kinerja pelayanan prasarana jalan Provinsi,<br />

Kabupaten dan Kota yang menghubungkan outlet pelabuhan dan bandara dalam<br />

memperlancar distribusi penumpang, barang dan jasa, serta hasil produksi yang<br />

mendukung sektor pertanian, industri, dan pariwisata sehingga dapat memperlancar<br />

pertumbuhan ekonomi regional;<br />

b. Menunjang aksesibilitas dan keterhubungan wilayah (domestic connectivity) dalam<br />

mendukung pengembangan koridor ekonomi wilayah/kawasan (MP3EI);<br />

5-32<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!