17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 5<br />

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

dibandingkan dengan alokasi DAU dalam APBNP 2013 sebesar Rp311,1 triliun. Dari alokasi DAU<br />

tersebut, dibagikan untuk provinsi sebesar Rp34,1 triliun (10 persen dari total DAU nasional) dan<br />

dibagikan untuk kabupaten/kota sebesar Rp307,3 triliun (90 persen dari total DAU nasional).<br />

5.4.1.1.3 Dana Alokasi Khusus<br />

Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan membantu<br />

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional<br />

dalam rangka mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran nasional.<br />

Pengalokasian DAK dilakukan berdasarkan 3 (tiga) kriteria sebagai berikut:<br />

a. Kriteria Umum, yang dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang<br />

dicerminkan dari penerimaan umum APBD setelah dikurangi dengan Belanja Pegawai<br />

Negeri Sipil Daerah;<br />

b. Kriteria Khusus, yang dirumuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang<br />

mengatur penyelenggaraan otonomi khusus dan karakteristik daerah;<br />

c. Kriteria Teknis, disusun berdasarkan indikator-indikator kegiatan khusus yang akan<br />

didanai dari DAK yang dirumuskan melalui indeks teknis oleh K/L terkait.<br />

Kebijakan DAK TA <strong>2014</strong> adalah sebagai berikut:<br />

1. Membantu daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar<br />

masyarakat untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);<br />

2. Membantu daerah dalam membiayai kegiatan tertentu dalam rangka pencapaian sasaran<br />

prioritas nasional;<br />

3. Menyempurnakan penyusunan kebijakan DAK yang berbasis hasil (output) sesuai dengan<br />

RPJMN;<br />

4. Meningkatkan koordinasi penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) agar lebih tepat sasaran<br />

dan tepat waktu;<br />

5. Meningkatkan sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan DAK baik di pusat maupun di<br />

daerah;<br />

6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK melalui koordinasi<br />

perencanaan dan pengelolaan DAK di berbagai tingkatan pemerintahan (mulai dari<br />

Musrenbangda);<br />

7. Mendukung upaya percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah dalam rangka mewujudkan<br />

tercapainya output dan outcome yang diharapkan;<br />

8. Menggunakan kinerja pelaporan pelaksanaan DAK dari daerah sebagai salah satu<br />

pertimbangan dalam pengalokasian DAK berikutnya; dan<br />

9. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK.<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>, DAK terdiri atas 19 bidang, yaitu: (1) Prasarana Pemerintahan Daerah;<br />

(2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Keluarga Berencana; (5) Infrastruktur Air Minum;<br />

(6) Infrastruktur Sanitasi; (7) Infrastruktur Irigasi; (8) Infrastruktur Jalan; (9) Keselamatan<br />

Transportasi Darat; (10) Perumahan dan Kawasan Permukiman; (11) Transportasi Perdesaan;<br />

(12) Energi Perdesaan; (13) Pertanian; (14) Kelautan dan Perikanan; (15) Kehutanan;<br />

5-28<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!