17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

Bab 5<br />

Memenuhi amanat UU Nomor 33 Tahun 2004, DAU dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> diarahkan untuk :<br />

1. mendukung fungsi DAU sebagai alat pemerataan kemampuan keuangan antardaerah dan<br />

mengurangi kesenjangan fiskal antardaerah (horizontal imbalances);<br />

2. menetapkan besaran DAU sekurang-kurangya 26% dari Pendapatan Dalam Negeri (PDN)<br />

neto yang ditetapkan dalam APBN sesuai ketentuan perundaang-undangan;<br />

3. meningkatkan akurasi data dasar perhitungan DAU yang bersumber dari lembaga/instansi<br />

yang berwenang;<br />

4. menetapkan proporsi DAU sebesar 10 persen untuk semua provinsi dan 90 persen untuk<br />

semua kabupaten/kota dari besaran DAU nasional;<br />

5. tetap melanjutkan penerapan prinsip non hold harmless;<br />

6. menerapkan formula DAU secara konsisten yaitu Alokasi Dasar (AD) ditambah Celah<br />

Fiskal (CF) sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 33 Tahun 2004; dan<br />

7. menghitung alokasi DAU bagi Daerah Otonom Baru (DOB) dengan split atau membagi<br />

secara proporsional dengan daerah induk menggunakan jumlah penduduk, luas wilayah,<br />

dan belanja pegawai.<br />

Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan pemerataan alokasi dana antardaerah dalam<br />

mengatasi ketimpangan kemampuan keuangan antardaerah, maka akan terus menerapkan<br />

kebijakan perhitungan DAU untuk memperoleh tingkat ekualisasi terbaik antardaerah,<br />

dengan menggunakan indikator Williamson Index (WI) sebagai parameter tingkat pemerataan<br />

kemampuan keuangan antardaerah. Hal ini berarti bahwa makin kecil angka indikator WI, maka<br />

tingkat variasi pendapatan daerah makin diperkecil dan pemerataan kemampuan keuangan<br />

antardaerah akan makin baik.<br />

Dalam rangka meningkatkan fungsi DAU sebagai equalization grant maka diformulasikan<br />

kebijakan penentuan proporsi komponen DAU yang lebih memberikan porsi CF lebih besar dari<br />

AD dalam besaran DAU dalam formula, yaitu dengan mengurangi proporsi AD terhadap pagu<br />

formula DAU. Makin kecil peran AD dalam formula DAU, maka makin besar peran formula<br />

berdasarkan CF sehingga DAU memiliki peran besar dalam mengoreksi kesenjangan fiskal<br />

antardaerah. Adanya penguatan peran CF dalam formula DAU, dapat menghasilkan tingkat<br />

pemerataan yang lebih baik dengan penggunaan tolok ukur kesenjangan fiskal.<br />

Berdasarkan arah kebijakan DAU tersebut, target pendapatan dalam negeri dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

sebesar Rp1.661,1 triliun, dikurangi dengan rencana penerimaan negara yang dibagihasilkan<br />

kepada daerah berupa DBH sebesar Rp107,4 triliun, rencana PNBP yang akan digunakan<br />

kembali oleh kementerian/lembaga penghasil PNBP sebesar Rp40,3 triliun, subsidi pajak sebesar<br />

Rp4,7 triliun, dan sebagian porsi (60 persen) dari beberapa subsidi, yaitu subsidi listrik sebesar<br />

Rp89,8 triliun, subsidi BBM sebesar Rp194,9 triliun, subsidi pupuk sebesar Rp21,0 triliun,<br />

subsidi pangan sebesar Rp18,8 triliun, dan subsidi benih sebesar Rp1,6 triliun, sehingga beberapa<br />

subsidi lainnya tersebut yang diperhitungkan dalam penetapan PDN neto adalah sebesar<br />

Rp195,7 triliun, maka besaran PDN neto dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> adalah sebesar Rp1.313,1 triliun.<br />

Selanjutnya, dengan memperhatikan amanat UU Nomor 33 Tahun 2004 dan mengacu pada<br />

hasil pembahasan antara DPR RI dan Pemerintah dalam rangka Pembicaraan Tingkat I/<br />

Pembahasan RUU tentang APBN Tahun Anggaran <strong>2014</strong>, maka besaran alokasi DAU dalam<br />

<strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> direncanakan sebesar 26 persen dari PDN neto, atau mencapai Rp341,4 triliun<br />

(3,3 persen terhadap PDB). Jumlah tersebut, secara nominal lebih tinggi Rp30,3 triliun jika<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

5-27

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!